Ngelmu.co – Wafatnya Kiai NU Bantaeng, Drs H M Idrus Makkawaru, menggoreskan rasa haru, khususnya bagi warga Katangka, Gowa, Makassar, Sulawesi Selatan, pada Ahad (16/08/2020).
Bagaimana tidak, ulama 74 tahun itu, meninggal dunia hanya terpaut satu setengah jam, setelah menuntun sang istri mengucap syahadat jelang sakaratul maut.
Peristiwa itu bermula ketika sang istri, Sitti Saniah Haruna menghadapi sakaratul maut. Sang Kiai kemudian menuntun istrina mengucap kalimat syahadat. Hingga akhirnya Sitti Saniah mengembuskan napas terakhirnya sekitar pukul 20.00 WITA.
Tak berselang lama, sekitar pukul 21.30 WITA, Kiai Idrus juga menghembuskan nafas terakhirnya. Ia berpulang ke rahmatullah menyusul istrinya yang baru saja ia tuntun membaca kalimat thayyibah Laa ilaaha illallah.
Menurut kesaksian Kepala Kementerian Agama Kabupaten Bantaeng, Muhammad Yunus, Kiai Idrus merupakan sosok teladan yang baik, jujur, dan menjadi panutan dalam beribadah.
Bahkan, meski di usianya yang sudah cukup tua pun, Kiai masih rutin membaca Al-Qur’an.
“Semasa hidupnya, almarhum menamatkan sepuluh juz Al Quran setiap hari. Selain itu biasa ceramah di Masjid Tua Bantaeng,” tutur Yunus.
Jenazah pasangan suami istri itu, kemudian dibawa ke Bantaeng dan dishalatkan di Masjid Tua Bantaeng.
Kedunya dikebumikan usai shalat Dzuhur di Taman Pemakaman Umum (TPU) Letta, Bantaeng, pada Senin (17/0/2020) siang.
Baca Juga: Pingsan saat Pimpin Sholat, Imam Masjid Raya Muara Labuh Meninggal Dunia
Mungkin ini yang namanya cinta sehidup sesurga. Menikah untuk selamanya, husnul khatimah di hari yang sama dan dimakamkan di saat yang sama.
