Kisah Heroik Nano Jalan Kaki dari Bandung Barat ke Monas Demi Ikut Reuni 212

Heri saat melakukan jalan kaki longmarch, ke Jakarta. Sumber foto: FB Fanny Herdina

Ngelmu.co, JAKARTA – Pada tahun 2016 lalu, massa aksi 212 dihebohkan dengan aksi jalan kaki ratusan peserta 212 dari Ciamis, Jawa Barat menuju ke kawasan Monas, DKI Jakarta. Para peserta Aksi Damai 2 Desember 2016 yang berjalan kaki dari kota asalnya di Ciamis, Jawa Barat.

Saat itu, ratusan orang ini disambut oleh warga dann bahkan menyediakan makanan dan minuman yang diletakkan di pinggir jalan, untuk para peserta aksi damai tersebut, yang yakin dapat sampai ke Jakarta dan bergabung bersama ratusan ribu orang lainnya untuk melakukan aksi damai di Lapangan Monas.

Siapa sangka, aksi jalan kaki tersebut kembali terjadi jelang reuni 212 yang akan digelar di tempat yang sama pada Ahad (2/12/2018).

Adalah Heri Triantono, seorang pria paruh baya yang akrab disapa Nano ini memutuskan untuk jalan kaki ke dari rumahnya di Kecamatan Sasaksaat, Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat menuju ke kawasan Monas di Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat. Untuk diketahui, jarak Sasaksaat dari Monas adalah 130 kilometer dan jika ditempuh dengan jalan kaki sekitar 27 jam.

Fanny Herdina, saudara Nano menceritakan kisah heroik tersbeut melalui akun facebooknya yang dikutip Ngelmu.co pada Sabtu (1/12/2018). Fanny mengatakan pamannya akhirnya memutuskan jalan kaki karena bus yang sudah dipesan tiba-tiba membatalkan secara sepihak.

“Ini om saya. Adeknya papah. Tinggal di sasaksaat bandung barat. Rencana mau ikut reuni 212 besok minggu di Monas. Udah pesen bis, bisnya cancel gak jadi berangkat. Entah karena apa. Belum saya eksplor juga,”kata Fanny.

Lebih lanjut, Fanny mengisahkan pamannya tersebut sebelum Jumatan pada Jumat (30/11/2018) kemarin berangkat. “Beliau dari rumahnya doooong jalan ke monas sendirian. Well semangatnya luar biasa, ini om saya. Namanya om nanok. Atau pak heri. Semua keluarga papah namanya heri jadi kalau di luar keluarga semua dipanggilnya pak heri,”jelasnya.

Fanny pun meminta kepada masyarakat yang dilewati Nano untuk melakukan silaturahim dengan dirinya. “Kalau kalau ketemu di jalan minta tolong silaturahim nya yaaa…. disapa aja… gak minta apa apa kok… Sama minta doa. Well agak drama ya memang kesannya buat sebagian orang. Tapi namanya semangat ya, gak bisa dibendung.

Sontak cerita jalan kaki yang dilakukan Nano dan diposting Fanny di beranda Faceboonya tersebut mengundang simpati warganet. Hingga sabtu (1/12/2018) postingan Fanny tentang pamannya tersebut dibagikan lebih dari seribu akun, disukai 4,4 ribu dan mendapatkan tanggapan positif.

“MasyaaAllah..Allaahu Akbar..semoga ALLAH SWT jaga kesehatan dan dilindungi slama dlm langkah utk.Kang Heri dan semua Muslim Muslimat.Aamiin YRA,”kata akun Zaenuri Ahmad.

“ Fii amaanillah Pak Heri. Semoga Allah menjaga dan melindungi perjalanannya ya Pak dan semoga ada yg org yg baik yg bersedia mengajak Pak Heri ke Monas. Aamiin,” imbuh akun Hesti Nurmawati.