Kisah Masrur ‘Mendatangi’ Tsunami Saat yang Lain Mengungsi

Ketua DPC Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kecamatan Cigeulis, Pandeglang, Banten Masrur saat membersihkan puing-puing bekas hantaman tsunami Selat Sunda di Cigeulis, Banten (foto: Adi Fikri)

Ngelmu.co – Relawan dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) memang dikenal menjadi satu di antara relawan yang pertama hadir di setiap bencana yang menghantam. Relawan PKS selalu sigap untuk menolong para korban dengan segala sesuatu yang mereka punya, meski harus menembus batas maut.

Seperti Masrur Saifullah yang merupakan Ketua DPC PKS Kecamatan Cigeulis, Pandeglang, Banten. Saat bencana datang menerjang Selat Sunda, Masrur langsung ditugaskan oleh Ketua DPD untuk survei ke lokasi bencana.

Keesokan harinya pada pukul 07.00 WIB  jam di mana orang-orang berlarian ke bukit, Masrur malah mendekati lokasi bencana.

“Kayak konyol juga,  yang lain pada lari mengungsi ke bukit, saya malah (mendekati) lokasi bencana,” kata Masrur saat ditemui di lokasi bencana  di Desa Banyu Asih, Kecamatan Cigeulis, Pandeglang, Senin (31/12/2018), dikutip dari pks.id.

Ada seorang warga yang bertanya, “Pak mau ke mana? Kami mau mengungsi.” kata dia menirukan.

Masrur berusaha mendapatkan informasi langsung dari lokasi bencana dengan menerjang hujan yang disertai angin kencang, dan ditambah saat itu ada desas-desus air sedang pasang.

Dengan naik motor matic yang tidak laik untuk wilayah ‘naik-turun’, seorang diri saja, Masrur menembus batas maut itu. Motornya. Masrur mengakui jika ia dihantam ketakutan tapi keberanian untuk membantu sesama yang menguatkan dirinya untuk terus menembus batas maut.

Setelah mendapatkan foto, Masrur langsung melaporkannya ke DPD. Kemudian, pihak DPD segera mengirimkan bantuan logistik dari kabupaten dan turun memberikan bantuan, walaupun pasokan logistik belum banyak.

Posko pertama yang didirikan oleh kader PKS berada di Labuan yang merupakan posko induk. Selanjutnya, mendirikan berbagai posko di berbagai titik yang terkena dampak bencana.