Berita  

Klarifikasi Kepala BPKH Soal Dana Haji yang Disebut untuk Memperkuat Rupiah

Klarifikasi Kepala BPKH Soal Dana Haji yang Disebut untuk Memperkuat Rupiah

Ngelmu.co – Akibat pandemi Covid-19, pemerintah telah memutuskan untuk membatalkan keberangkatan seluruh jamaah haji Indonesia pada tahun 2020 ini. Selain itu, muncul kabar, bahwa dana haji akan digunakan untuk memperkuat nilai tukar rupiah.

Atas hal ini, ustadz Haikal Hassan atau lebih akrab disapa Babe Haikal, maminta Kepala Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH), Anggito Abimanyu, memberikan kejelasan tentang kabar tersebut.

Menurut Babe Haikal, ini merupakan langkah klarifikasi di tengah kabar hoaks yang beredar dimasyarakat. Sebab, banyak yang bertanya dan mengonfirmasi pada dirinya terkait masalah dana haji.

“Hari ini ramai bangat orang bertanya bahkan membuat grup khusus menyoal dana haji yang lagi-lagi dipakai. Apa lagi yang berangkat haji batal kemarin itu kan dananya gede malah dipakai lagi.”

“Saya bilang, ini yang harus menjelaskannya adalah orang yang kompeten yang tahu kredibilitas. Makanya, kita bertemu ini sekarang. Ada apa sebenarnya ini Pak Anggito?” tanya Babe Haikal kepada Anggito Abimanyu.

Dalam video yang berdurasi 9:15 detik itu, Babe yang sebenarnya sudah mengetahui bahwa dana haji hanya digunakan untuk pengembangan melalui investasi syariah dan bukan untuk infrastruktur apa lagi digunakan untuk memperkuat rupiah mendapatkan kejelasan yang sama dari Kepala BPKH ini.

“Sebetulnya tidak ada hal yang berbeda dari sebelumnya. Alhamdulillah, kami diberikan amanah oleh pemilik dana untuk mengembangkan dana. Meningkatkan nilainya melalui investasi syariah.”

“Jadi Be, uang yang disetor jamaah itu ada yang berbentuk valas dan ada yang rupiah. Pada jamaah yang mau berangkat uangnya kan mesti dalam bentuk valas (syarat).”

Anggito kembali menjelaskan, bahwa pihaknya telah menukar hingga 10 triliun atau setara dengan 600 juta USD. Namun sayangnya, pemerintah secara resmi telah membatalkan keberangkatan jamaah haji tahun ini.

“Biasanya kita tukar sampai Rp10 triliun atau 600 juta USD. Tahun ini juga sama, sudah kita beli dan sudah siap. Eh ternyata tahun ini gak jadi berangkat.”

Menurutnya, agar uang tersebut dapat lebih optimal, maka ditukar kembali dalam bentuk rupiah guna didepositokan.

“Jadi, lebih baik kita pindahkan dulu ke rupiah. Jadi ceritanya cuma sesederhana itu.”

Babe, kembali bertanya masalah yang ramai diperbincangkan, bahwa kalimat tersebut merupakan statement Anggito.

“Tapi, katanya kalimatnya ‘kan keluar dari Pak Aggito?” tanya Babe

“Itu yang saya gak tahu, saya saya tidak memberikan statemen apa-apa, tanggal 2 saya gak punya statement sama sekali. Saya juga lihat ketika ada satu media online yang mengangkat berita itu.”

Anggito menuturkan, saat itu ia sempat menghadiri acara halal bihalal yang digelar oleh BI. Ketika itu dia sempat berbicara tentang bagaimana mengelola dana haji serta bagaimana nilai manfaat investasi itu, uangnya bisa dikembalikan kepada jamaah.

Baca Juga: Kemenag Resmi Umumkan Peniadaan Ibadah Haji 2020

Namun, video tersebut dipangkas, hingga tersebar bahwa uang dana haji digunakan untuk memperkuat nilai rupiah. Padahal, uang tersebut tetap dikembangkan dan diinvestasikan untuk jamaah haji.