Berita  

Klarifikasi Sekaligus Permintaan Maaf Ustaz Khalid Basalamah soal Wayang

Ustaz Khalid Basalamah Wayang

Ngelmu.co – Potongan ceramah Ustaz Khalid Basalamah ketika menjawab pertanyaan jemaah soal wayang, viral di media sosial.

Segelintir pihak–yang hanya menyimak potongan video tersebut–pun salah paham dengan pernyataan Ustaz Khalid.

Tidak ingin kesalahpahaman makin meluas, Ustaz Khalid pun mengunggah video berdurasi 4 menit 38 detik di akun media sosial resminya.

Video tersebut berisi klarifikasi sekaligus permintaan maaf Ustaz Khalid, terkait potongan ceramahnya yang tengah dipermasalahkan.

Berikut selengkapnya:

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Alhamdulillah wa sholatu wa salamu ‘ala Rasulillah, segala puji dan puja ke hadirat Allah Subhanahu wa Ta’ala juga selawat dan taslim kepada Nabi besar Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa ‘ala aalihi wa shahbihii wa Sallam.

Video ini teman-teman, kami buat untuk klarifikasi sekaligus permohonan maaf, tentunya.

Atas potongan pertanyaan yang diajukan oleh salah satu jemaah beberapa tahun lalu di Masjid Blok M, di Jakarta.

Dan sekaligus jawaban kami, tentang masalah wayang.

Saya akan coba klarifikasi jawaban kami. Saya coba bagi menjadi tiga bagian, saudaraku, seiman juga sebangsa dan setanah air.

Yang pertama adalah, lingkupnya adalah pengajian kami dan jawaban seorang dai muslim kepada penanya muslim.

Itu dulu batasannya, dan saya pada saat ditanyakan masalah wayang, saya mengatakan, alangkah baiknya, dan kami sarankan.

Kami sarankan agar menjadikan Islam sebagai tradisi. Jangan menjadikan tradisi sebagai Islam.

Dan tidak ada kata-kata saya di situ, mengharamkan.

Saya mengajak agar menjadikan Islam sebagai tradisi.

Makna kata-kata ini juga, kalau ada tradisi yang sejalan dengan Islam, tidak ada masalah, dan kalau bentrok sama Islam, ada baiknya ditinggalkan.

Ini sebuah saran.

Potongan yang kedua teman-teman sekalian, pada saat penanya menanyakan bagaimana tobatnya dalang.

Jadi, pertanyaan ini kami jawab, ini mirip dengan sebenarnya, lingkupnya, ya.

Kalau ada yang menanyakan bagaimana tobatnya seorang pedagang, seorang guru misalnya. Disebutkan profesi.

Maka saya sebagai seorang dai muslim, menjawab.

Umumnya, kaum muslimin kalau bertobat, dan setiap muslim pasti akan merasa bahagia, senang, kalau diajak bertobat.

Dan jawabannya memang tobat nasuha, kembali kepada Allah dengan tobat yang benar.

Potongan yang ketiga teman-teman sekalian, sangat berhubungan dengan jawaban saya terhadap potongan yang kedua tadi, yaitu dimusnahkan.

Jadi, kalau ada orang yang memang tobat, misalnya di sini dia seorang dalang.

Kalau dia sudah tobat, dan dia memang tidak mau lagi melakukan itu, maka mau diapakan wayang-wayang ini?

Saya katakan untuk dia secara secara individu, dimusnahkan, sebatas itu.

Saya sama sekali tidak berpikir ataupun punya niat untuk menghapuskan ini dari sejarah nenek moyang Indonesia.

Atau misalnya menyuruh seluruh dalang-dalang, bertobatlah kepada Allah, atau misalnya semua wayang harus dimusnahkan.

Anda mau melakukannya, itu hak Anda. Kami sedang ditanya, mohon maaf, lingkup di taklim kami.

Namun, teman-teman sekalian, klarifikasi ini bukan membenarkan sikap, tapi hanya untuk menjelaskan saja.

Dan sebagai seorang muslim yang baik, saya berharap juga saya termasuk salah satu dari muslim itu.

Kalau ada sesuatu yang kita lakukan ternyata menyinggung orang lain, maka kita ada baiknya meminta maaf.

Dan saya pada kesempatan ini, Khalid Basalamah, mengucapkan permohonan maaf yang sebesar-besarnya dari hati nurani kami.

Kepada seluruh pihak, tidak terkecuali, yang merasa terganggu atau tersinggung dengan jawaban kami tersebut.

Semoga klarifikasi berikut juga permohonan maaf ini bisa dimaklumi.

Dan semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala selalu menyatukan kita di atas kesatuan dan persatuan di negara Republik Indonesia.

Insya Allah.

Dan saya yakin, kita semua sangat mencintai negara kita, dan kita diperintahkan.

Apalagi sebagai seorang muslim, untuk mencintai negara kita, mencintai persatuan dan kesatuan.

Dan itu juga menyebabkan pejuang-pejuang mayoritasnya yang memerdekakan Indonesia, dari kaum muslimin.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Baca Juga: