Ngelmu.co –Â Seorang anggota Polri membuat sebuah komik yang dipersembahkan untuk keenam anggota Brimob yang tewas saat dan usai kerusuhan di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok. Di dalam komik tersebut, diceritakan sebuah kisah yang berawal saat seorang anggota Polri yang menonton bioskop bersama anak dan istrinya.
Setelah selesai menonton, sang anak mengeluhkan pahlawan yang kalah dalam film tersebut. Sang ayah yang merupakan anggota Polri pun menyebutkan bahwa tidak ada pahlawan yang kalah. Bahkan, sang ayah mengatakan bahwa pahlawan akan hidup kembali jika mati untuk mengalahkan orang jahat.
Dalam komik, sang ayah pun menyampaikan pesan ke anaknya bahwa kekuatan seorang pahlawan untuk melindungi takkan pernah kalah dari kekuatan untuk merusak. Kemudian, tak berselang berapa lama, sang ayah pun pamit untuk berdinas.
Terlihat sang anak pun enggan melepas kepergian sang ayah untuk berdinas. Akan tetapi, sang ibu memberikan penjelasan ke sang anak jika ayahnya bekerja untuk melindungi masyarakat dari orang jahat. Selanjutnya, selang beberapa lama usai anggota Polri tersebut pamit dan berangkat dinas, tiba-tiba sang ibu mendapatkan kabar bahwa ada kerusuhan yang terjadi di Mako Brimob pada Selasa, 8 Mei kemarin.
Baca juga:Â Lima Densus Tewas, Satu Disandera di Mako Brimob
Sang ibu pun menangis setelah mengetahui bahwa suaminya menjadi salah satu korban yang gugur dalam peristiwa tersebut. Sang anak pun menangis dan menyebut bahwa ayahnya bakal hidup kembali karena teringat pesan sang ayah jika pahlawan akan hidup kembali untuk membasmi kejahatan.
Terkait adanya komik yang dipersembahkan bagi para korban anggota brimob yang gugur saat kerusuhan di Mako Brimob tersebut, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigadir Jenderal Polisi Mohammad Iqbal mengatakan bahwa komik tersebut dibuat oleh seorang perwira Polri.
“Komik itu dibuat oleh seorang perwira Polri yang didedikasikan kepada enam anggota yang gugur,” ujar Iqbal ketika dikonfirmasi, Jumat 11 Mei 2018, seperti yang dikutip dari Viva.
Baca juga:Â Ini Nasib 155 Napi Teroris yang Buat Rusuh di Mako Brimob
Selain itu, Iqbal juga menyampaikan bahwa rata-rata para anggota Polri yang gugur masih tergolong berusia muda dan memiliki anak yang belum dewasa. Iqbal menuturkan bahwa dengan gugurnya keenam orang anggota densus tersebut bisa membuat masyarakat menyadari dedikasi kenerja dari polisi.
“Masyarakat juga harus tahu memang dedikasi kinerja Polri dengan segala risiko,” ujarnya.
Diketahui sebelumnya, lima anggota Polri gugur saat kerusuhan yang berujung penyanderaan di Mako Brimob pada Selasa, 8 Mei 2018. Usai hampi 40 jam berlangsung, Polri pun berhasil melakukan pengamanan dan 155 narapidana akhirnya menyerah. Selang sehari paska kejadian tersebut, satu orang anggota Polri lainnya bernama Bripka Prenje ditusuk oleh seseorang di dalam Mako Brimob. Nyawa Bripka Prenje pun tak tertolong dan meninggal usai mengalami luka tusuk oleh orang yang diketahui bernama Tendi Sumarno (22).