Konser Dekat IGD-Poli Jantung RSUD Bangil, Keluarga Pasien Mengeluh

Konser RSUD Bangil

Ngelmu.co – RSUD Bangil Pasuruan menggelar konser di dekat Instalasi Gawat Darurat (IGD) dan Gedung Jantung Terpadu.

Konser turut mengundang grup musik rock, Kotak.

Konser berjalan dengan semarak. Dentuman musik terdengar menggelegar saat Kotak menyuguhkan aksi panggungnya.

Lampu sorot warna-warni juga tampak membelah langit malam di atas kawasan rumah sakit milik pemerintah tersebut.

Suara musik cadas terdengar nyaring hingga luar kawasan rumah sakit.

Para pengunjung konser juga terlihat larut dalam suasana. Mereka tidak ketinggalan, mengabadikan momen dengan kamera ponsel.

“Pasti, kita terbang tinggi, bila terus berlari, teruskanlah tanpa henti,” suara Tantri saat menyanyikan lagu Tendangan Dari Langit, diikuti riuh penonton.

Menuai Protes

Namun, konser yang berjalan satu jam ini mendapat respons miring dari sejumlah pihak.

Pasalnya, rumah sakit yang seyogianya merupakan tempat tenang untuk istirahat dan kesembuhan pasien, berubah menjadi riuh karena konser.

Sebagai informasi, konser digelar dalam rangka peresmian Gedung Rawat Jalan dan Launching Logo Baru RSUD Bangil oleh Bupati Pasuruan Irsyad Yusuf pada Rabu (2/8/2023) malam.

Konser berlangsung mulai pukul 21.00 WIB, hingga 22.00 WIB.

“Saya tidak bisa membayangkan, bagaimana nasib pasien yang ada di dalam rumah sakit dan IGD,” kata Wahyu, salah seorang warga yang tinggal di sekitar RSUD Bangil.

Keluarga salah satu pasien di rumah sakit juga marah dan tidak habis pikir dengan adanya konser itu.

Sebab, menurutnya tidak lazim konser digelar di lingkungan rumah sakit.

“Keluarga saya sedang rawat inap di RSUD Bangil,” akuan Kohar, keluarga pasien asal Bangil.

Video terkait yang diunggah di media sosial pun viral, hingga dibanjiri komentar netizen yang geram.

“Konser digelar di depan Gedung Paru dan Jantung,” sebut akun Facebook yang mengunggah video tersebut.

“Nah, ini tempat konser,” lanjut suara di dalam video itu, diikuti suara alat musik yang kemudian terdengar sangat keras.

“Pemilih lokasi sudah pas, yang di Poli Jantung langsung ke ruang jenazah. Dekat ‘kan? Konser di tengah-tengah,” sahut netizen mengomentari.

Selain tersebar di medsos, video acara musik ini juga tersebar melalui story WhatsApp warga.

Mereka membubuhkan berbagi caption bernada marah dan jengkel.

Kotak Minta Maaf

Terpisah, grup band Kotak, meminta maaf setelah menjadi bintang tamu dalam konser tersebut.

Kotak mengaku berusaha profesional, karena diundang.

Permintaan maaf ini diunggah oleh manajemen band Kotak, melalui akun Instagram @kotakband_.

Dalam video, tampak personel Kotak–Tantri Syalindri, Chua, dan Cella–mendatangi pasien yang dirawat di RSUD Bangil, Pasuruan.

Mereka menyampaikan permintaan maaf kepada sejumlah pasien.

“Semoga cepat sembuh, ya,” kata Cella dalam video yang terunggah.

Sementara para pasien terlihat semringah, mendapati kehadiran Kotak. Tantri juga terlihat bersalaman dengan mereka.

Baca juga:

Ungkapan maaf juga tertulis pada takarir unggahan, dan berikut selengkapnya:

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Official KOTAK (@kotakband_)

Bismillahirrahmanirrahim, Assalamualaikum…

Dari hati yang terdalam, kami seluruh team dan management Kotak, meminta maaf serta turut prihatin atas event yang berlangsung semalam.

Izinkan kami menjelaskan kronologinya.

Kami mendapatkan pekerjaan untuk manggung di daerah Bangil Pasuruan, yang kami dengar, awalnya adalah peresmian gedung baru rumah sakit.

Setelah mendarat di Surabaya untuk melanjutkan perjalanan darat ke Pasuruan, pihak EO menjelaskan, bahwa venue lokasi ada di depan RSUD, tepatnya di halaman parkir.

Sontak kami kaget, dan tentu sangat meragukan.

Namun, pihak penyelanggara menjamin bahwa segalanya sangat aman serta kondusif, karena pasien terkondisi telah dipindah di gedung yang lain.

Tidak berhenti di situ, team kami berinisiatif kroscek kembali di lapangan.

Saat kursi kursi VIP dari jajaran pemerintah sudah terpasang, kami masih bertanya-tanya, pihak penyelenggara pun sekali lagi menjamin, bahwa pasien sudah aman, dipindah di gedung lain yang kedap suara.

Berulang kali kami kroscek dan menanyakan, pihak penyelanggara menjamin seutuhnya.

Mendengar kalimat itu dari penyelanggara, kami cukup lega dan berusaha seprofesional mungkin memenuhi kontrak untuk manggung.

Inisiatif kami, kami meminta untuk sound system diturunkan volumenya, dan agar tidak dimaksimalkan sesuai dengan kapasitas yang telah disediakan.

Begitu perform, terpantau team kami di lapangan melaporkan, ternyata situasi justru kurang nyaman.

Kami langsung memotong set songlist dan rembugan di panggung. Lagu ‘Beraksi’ pun kami putuskan tidak kami bawakan.

Upaya demi upaya sudah kita jalankan sebaik mungkin, tapi tetap kami adalah penghibur dan bintang tamu.

Pemilihan venue, lokasi, dan lain-lain itu di luar kuasa kami, itu wewenang tuan rumah.

Tapi kami seprofesional mungkin harus tetap memenuhi kontrak manggung, agar tidak terjadi wanprestasi.

Jadi, permohonan maaf ini lahir dari niat murni kita, atas pertimbangan kemanusiaan.

Jika, ada pihak pihak yang kurang nyaman dan tidak berkenan, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Meskipun sekali lagi itu bukan tanggung jawab kami, tapi atas dasar rasa empati yang tinggi, kami seluruh team Kotak, memohon maaf.