Berita  

Luhut Tegaskan Covid-19 Terkendali: yang Bicara Tak Terkendali Bisa Datang ke Saya

Luhut Covid Corona Terkendali
Foto: YouTube/Sekretariat Presiden

Ngelmu.co – Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan, kembali menegaskan, bahwa pandemi Covid-19 di Indonesia, terkendali.

“Jadi, kalau ada yang berbicara, bahwa, apa namanya, tidak terkendali keadaannya, sangat-sangat terkendali.”

“Jadi yang bicara tidak terkendali itu bisa datang ke saya, nanti saya tunjukkin ke mukanya, bahwa kita terkendali, jadi, semua kita laksanakan.”

Demikian tegas Luhut, dalam pernyataan pers bersama Menteri Kesehatan dan Menteri PUPR, Senin (12/7), mengutip kanal YouTube Sekretariat Presiden.

Respons Masyarakat

Seperti pernyataan para pejabat publik pada umumnya, kata-kata yang Luhut ucap, juga mendapat respons beragam dari masyarakat.

Termasuk pengamat politik dari Lembaga Survei Kedai Kopi, Hendri Satrio.

Melalui akun Twitter pribadinya, @satriohendri, ia mengatakan, “Pak Luhut, saya mau, deh, sharing ke Bapak, tentang bagaimana komunikasi dengan rakyat.”

“Pakai cara menyejukkan, tanpa ‘show off’, bahwa Bapak, pejabat yang sangat berkuasa. Jadi, bukan komunikasi arogansi,” sambungnya.

“Enggak, kok. Nanti, habis sharing, saya enggak usah disiapin kursi komisaris. Beneran, deh,” jelas Hendri.

Ketua Komisi Yudisial ke-4 RI Aidul Fitriciada Azhari, juga ikut merespons pernyataan Luhut.

“Bapak satu ini bicaranya tidak terkendali. Kasar sekali,” tuturnya, melalui akun Twitter, @AidulFa.

“Di tengah situasi pandemi yang butuh sikap pemimpin yang mengayomi dan ngayemi, malahan ngajak berantem. Bisa ambyar semua,” kritik Aidul.

Masyarakat luas juga nampak tak sepakat dengan Luhut, yang menyatakan Covid-19 di Indonesia, terkendali.

Pemilik akun @afriananh, misalnya, di matanya terkendali adalah, “Ada yang mengendalikan, ada yang dikendalikan.”

Sementara @StevenCiang13, membayangkan, “Kalau tidak terkendali itu kayak gimana?”

Sebab, sebelumnya, ia menghadapkan pernyataan ‘terkendali’ Luhut, dengan sulitnya mencari rumah sakit.

“Sulit cari obat, oksigen butuh bantuan dari luar, oksigen rumah sakit habis, teman ke RSUD dr Soetomo, antre puluhan orang setiap hari.”

Belum lagi, lanjut Steven, banyak garda terdepan–dalam hal ini tenaga kesehatan–yang gugur.

Akun @dextriin juga menanggapi hal ini dengan asumsinya. “Padahal, kalian punya banyak platform, kalau memang mau unjuk data.”

“Hampir semua instansi punya website, kalau enggak salah, ada khusus buat Covid juga,” imbuhnya.

“Tinggal publikasi saja ‘kan datanya? Repot amat, pakai nada represif segala,” sambungnya lagi.

Sedangkan di mata @alfislm, “Kalau terkendali, enggak akan jadi yang paling banyak meninggal di dunia, dong.”

“Enggak akan ada PPKM, dong? Liga 1 juga harusnya sudah bisa main kali,” lanjutnya.

‘Sepakat’?

Banyaknya antrean di IGD rumah sakit juga menjadi awal, mengapa akun @jantungpiisang, ‘menyepakati’ pernyataan Luhut.