Berita  

“Maaf, Hanya PKS yang Masih Nyaring Bela Rakyat…”

PKS Bela Rakyat
Desakan para demonstran agar para mafia minyak goreng ditindak. Foto: Ahmad Tri Hawaari

Ngelmu.co – Dokter Spesialis Paru, Eva Sri Diana Chaniago, turut prihatin dengan kondisi rakyat yang tengah menghadapi berbagai kesulitan.

Itu mengapa, melalui akun Twitter pribadinya, @__Sridiana_3va, ia menanyakan keberadaan para wakil rakyat.

“Di saat rakyat menjerit, BBM naik, gas berulang naik, listrik mau naik, sembako naik, ke mana suara kalian wahai wakil rakyat?”

Eva bertanya, karena saat ini, para wakil rakyat dapat duduk di kursi mereka masing-masing lantaran dukungan dari rakyat.

“Kalian yang bisa duduk di sana, karena suara rakyat,” sentilnya.

Menurut Eva, hanya wakil rakyat dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), yang masih terdengar suaranya.

“Maaf, hanya PKS yang msh nyaring membela rakyat,” tuturnya lagi.

“Kini saatnya kalian tunjukkan, bahwa kalian memang layak dipilih lagi,” pungkas Eva.

Slamet, anggota DPR RI Fraksi PKS, tampak membalas cuitan Eva.

“Semuanya naik, termasuk harga pupuk untuk petani, karena PPN naik jadi 11 persen,” ujarnya.

“Itulah kenapa, dulu kami menolak kenaikan tarif pajak PPN,” jelas Slamet.

Namun, ada juga warganet yang terlihat menjawab pernyataan dr Eva.

Pemilik akun Twitter, @pritaspog, misalnya. Ia menilai Eva, tidak perlu meminta maaf.

“Kenyataannya, memang PKS yang masih bersama rakyat,” tulisnya.

Sementara bagi @teguhs1, “Mayoritas wakil partai. Mereka enggak mikir rakyat.”

“Mereka cuma nurut apa kata ketua partai, dan hanya memikirkan keuntungan diri sendiri serta golongan,” sambungnya.

Baca Juga:

Terlepas dari itu, sebagai seorang dokter, Eva memang tampak aktif membela rakyat.

Ia kerap lantang bersuara, menyampaikan kritik kepada pemerintah, melalui media sosial; khususnya Twitter.

Bahkan, pada 28 Februari 2022 lalu, Eva menyuarakan ‘panjang umur perjuangan’.

“Bismillah, jika gelar dokter yang saya sandang [dijadikan] alasan untuk melarang saya bicara kebenaran, membela agama, membela rakyat, membela bangsa dan negara, maka saya memilih meninggalkan gelar itu, karena bukan gelar saya yang ditimbang di hari akhir, tapi amal perbuatan,” tegasnya.