Berita  

Mahfud MD Sebut Peringati Maulid Nabi Berpotensi Klaster Baru, Warganet Tanyakan Pilkada

Mahfud Maulid Klaster COVID Corona

Ngelmu.co – Pertanyaan warganet seputar Pilkada Serentak 2020, merupakan respons dari pernyataan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan, Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD.

Sebelumnya, Mahfud, mengingatkan agar seluruh pihak tertib menerapkan protokol kesehatan, saat perayaan Maulid Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.

Tujuannya, kata Mahfud, agar tidak memunculkan klaster baru penularan COVID-19.

Maulid Nabi Muhammad, tahun ini, bertepatan dengan libur panjang, pengujung Oktober 2020.

Maka dalam perayaan pun kegiatannya, Mahfud, meminta masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan.

Begitu pun kepada seluruh instansi daerah dan lembaga, agar menyiapkan diri dengan memperketat pengamanan protokol kesehatan.

“Nanti, tentu akan banyak yang menyampaikan, yang mengamankan jalan siapa, yang maulidan siapa, tempat rekreasi siapa, dan semuanya, itu akan sangat ditentukan bagaimana daerah, pimpinan daerah, Forkopimda, dan seluruh jajarannya, itu berkoordinasi untuk melakukan antisipasi, atas berbagai kemungkinan (penularan virus).”

Demikian kata Mahfud, melalui keterangan tertulis, seperti dilansir CNN, Kamis (22/10).

Daripada terlibat kerumunan dan abai terhadap protokol kesehatan, Mahfud, menyarankan perayaan Maulid tahun ini, dengan refleksi diri.

“Agar kita menjadi lebih baik. Jadi, jangan sampai ada pelanggaran di bidang protokol kesehatan, misalnya,” tuturnya.

“Ambil hikmahnya, Maulid (Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam) itu. Maulid, itu ya, melakukan refleksi, apa yang bagus dari kelahiran Nabi Muhammad, yaitu agar kita hidup menjadi lebih baik,” sambung Mahfud.

Jangan sampai, lanjutnya, perayaan hari keagamaan ini justru menyebabkan klaster baru penularan COVID-19.

Pernyataan serta imbauan Mahfud, itulah yang kemudian membuahkan pertanyaan dari warganet, soal Pilkada Serentak 2020.

@NoorNazrie: Pilkada itu, Pak, yang mesti di-review.

@jeriapandi: Pilkada gimana tuh, Pak?

@sumoburloff: Kalo Pilkada, jadi klaster apaan, Pak Mahfud?

@OpieOcean: Maulid rawan, Pak, ya, tapi Pilkada, tidak ya? Aneh. Semua serba terbalik.

Baca Juga: Meninggal, Dokter 28 Tahun Ini Salah Satu Relawan Uji Vaksin COVID-19

Terlepas dari kritik warganet, Mahfud, juga mengingatkan agar semua pihak mengantisipasi potensi kerawanan yang mungkin muncul selama libur panjang pekan depan.

Terutama, pada tempat-tempat yang berpotensi menimbulkan kerumunan, mengingat setiap libur panjang, sebagian masyarakat memanfaatkannya untuk berkumpul pun berlibur.

Kegiatan yang pada akhirnya menyebabkan kerumunan, dan rentan berpotensi menularkan virus.

“Lalu reunian, bagi orang yang pulang kampung, mengumpulkan teman-teman satu kampus, satu sekolah ketika di desa dulu, atau di daerah dulu, lalu lupa, melanggar protokol kesehatan,” imbau Mahfud.

“Dan yang akan banyak juga, tumpukan, karena ada perayaan Maulid, karena ini libur Maulid Nabi. Maulidan, itu akan banyak pengajian-pengajian, ada festival-festival, biasanya begitu kalau hari Maulid, itu,” imbuhnya.

Mengklaim persentase penularan serta tingkat kematian telah menurun, Mahfud, pun terus mengingatkan soal protokol kesehatan.

“Kemudian persentase penularan yang juga sudah bagus, tingkat kematian yang juga sudah bagus, karena sedikit, di tingkat kematian itu tiga koma sekian persen, masih lumayan, meskipun tidak sama dengan rata-rata dunia, bisa menurun lagi,” bebernya.

“Nah, itu semua harus di-antisipasi,” pungkas Mahfud.