Berita  

Membungkuk saat Jabat Tangan Ganjar, Said Iqbal Jadi Sorotan

Said Iqbal Membungkuk Ganjar

Ngelmu.co – Foto Ketua Umum Partai Buruh Said Iqbal, membungkuk saat menjabat tangan Ganjar Pranowo, viral di media sosial Twitter.

Sontak, potret itu pun membuat sorotan publik mengarah kepada Said.

Soal UU Ciptaker

Sebab, selama ini publik mengenal Said sebagai sosok yang getol menolak UU Cipta Kerja (Ciptaker).

Sebagai ketua umum, ia juga menyatakan bahwa Partai Buruh, tidak akan berkoalisi dengan partai politik (parpol) yang menyetujui dan mengesahkan Omnibus Law UU 6/2023 tentang Cipta Kerja.

Said meminta semua pihak untuk memilih calon presiden (capres) yang proburuh dan kelas pekerja.

“Partai Buruh, haram hukumnya berkoalisi dengan parpol yang mengesahkan Omnibus Law UU Cipta Kerja,” tuturnya, Sabtu (29/4/2023).

“Jadi, Partai Buruh dan organisasi serikat buruh, petani, tidak akan berkoalisi dengan partai politik mana pun,” sambungnya.

Lebih lanjut, Said menyatakan jika Partai Buruh, akan berkoalisi dengan capres secara pribadi, bukan dengan partainya.

Sebab, menurutnya, dari beberapa nama capres yang mulai muncul, semuanya didukung oleh partai yang mengesahkan Omnibus Law Cipta Kerja.

Said mencontohkan Ganjar yang didukung oleh PDIP, Prabowo Subianto yang didukung oleh Partai Gerindra dan PKB, serta Anies Baswedan yang didukung oleh Partai NasDem.

“Kacau semua itu partainya. Oleh karena itu, kami akan dukung orangnya, tidak berkoalisi dengan partai politik,” ujar Said.

Jika nanti Partai Buruh mendukung seseorang sebagai capres yang didukung oleh parpol yang mengesahkan UU Ciptaker, maka pihaknya tidak akan mau diajak berkoalisi.

Partai Buruh akan tetap mendukung sekaligus mengampanyekan capres pilihan mereka, meski tidak tergabung dalam koalisi.

“Konsekuensinya apa? Partai Buruh tidak akan tanda tangan di KPU, kalaulah akan melakukan koalisi,” kata Said.

“Kita tidak akan tanda tangan di KPU. Kita bebas, independen, dengan pribadi capres,” imbuhnya kala itu.

Sikap Ganjar atas UU Ciptaker

Lalu, beredar potret Said–yang selama ini meneriakkan penolakan terhadap UU Ciptaker–membungkuk saat menjabat tangan Ganjar.

Potret itu menjadi sorotan, karena Ganjar adalah politikus sekaligus capres dari PDIP yang selama ini terang-terangan mendukung beleid tersebut.

Posisi Ganjar juga jelas. Ia mendukung aturan itu, karena menurutnya memperbaiki iklim usaha.

“Iklim berusaha saat ini sedang diperbaiki dengan UU Cipta Kerja tersebut,” tutur Ganjar, Ahad (6/12/2020) lalu.

Membungkuk saat Jabat Tangan Ganjar

Sadar dirinya menjadi sorotan, Said pun menyampaikan alasan, mengapa ia membungkuk saat menjabat tangan Ganjar.

“Tentang adab dan akhlak. Itulah ajaran umi dan walid [ayah] saya,” ujar Said, Rabu (3/5/2023).

Menurutnya, ia hadir di pertemuan itu sebagai seorang manusia biasa, tanpa atribut apa pun.

“Ada yang salah? Silakan dilihat, saya datang sebagai manusia biasa, dengan baju kaus, tanpa atribut apa pun,” sambung Said.

“Kalau saya sebagai manusia yang daif, mencium tangan seseorang, ada yang salah?” imbuhnya lagi.

Said kemudian menekankan, bahwa kehadirannya dalam pertemuan tersebut adalah untuk menyampaikan sikap, bahwa buruh menolak UU Ciptaker.

“Ada yang salah?” ucapnya lagi.

Minta Maaf pada Anies

Sebelumnya, Said mengeklaim bahwa Anies, tidak merespons undangan untuk hadir di May Day Fiesta, Bundaran Patung Kuda, Jakarta Pusat, Senin (1/5/2023).

Namun, kemudian Said mengakui jika ternyata, pihaknya yang tidak mengirimkan undangan kepada Anies, sebagai salah satu orang yang masuk bursa capres.

“Pak Anies sudah menghubungi Said Iqbal. Lalu, Said minta maaf dan bercerita kalau dia sakit, sehingga lupa, tidak mengecek ulang.”

Demikian penjelasan anggota tim media Anies, Naufal Firman Yursak, sebagaimana Ngelmu kutip dari akun Twitter-nya, Selasa (2/5/2023).

“Ternyata, undangan untuk Pak Anies, tidak dikirimkan,” jelasnya.

Naufal, sebelumnya telah memberikan bantahan atas pernyataan Said yang menyebut Anies, tidak merespons undangan May Day.

“Pak Anies maupun timnya tidak pernah mendapatkan undangan dari KSPSI maupun Partai Buruh, juga tidak pernah dihubungi oleh mereka.”

“Jadi, kalau Said Iqbal, bilang Pak Anies tidak memberikan respons, itu karena kami tidak pernah diinfokan apa pun oleh dia terkait agenda buruh di hari ini, 1 Mei 2023.”

Naufal berkata demikian, karena Said mengeklaim jika pihaknya mengundang dua capres untuk menghadiri May Day pada 1 Mei 2023.

Kedua capres yang Said maksud adalah Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo.

Baca juga:

Menurut Said, pihak Ganjar memberi kabar jika Gubernur Jawa Tengah itu berhalangan hadir, karena ada urusan internal partai; sementara Anies, tidak merespons.

“Kami [sebelumnya] mengatakan, rencananya, capres ada dua yang mau hadir, yang diundang Bung Andi Gani.”

“Tapi saya dapat informasi, beliau dipanggil oleh partainya, sehingga beliau tidak bisa datang ke sini.”

“Karena menghadap partainya, mempersiapkan mungkin, kampanye-kampanye.”

“Dengan demikian, saya nyatakan, beliau tidak bisa hadir, Pak Ganjar Pranowo.”

Demikian jelas Said Iqbal saat konferensi pers di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Senin (1/5/2023).

“Kemudian Pak Anies, tidak memberikan respons apa pun. Tidak sama sekali,” sambungnya.

“Dan Najwa Shihab, kami undang, tapi beliau ada kepentingan yang enggak bisa beliau tinggal. Jadi, tidak bisa hadir,” jelas Said.