Migrant Care: Buruh Migran Ada 9 Juta, Kenapa Pemilih Luar Negeri Hanya 2 Juta?

Diskusi menjaga suara buruh migran Indonesia pada pemilu 2019 di Gedung Bawaslu, Jakarta Pusat (Foto:Rizki Baiquni/kumparan)

Ngelmu.co – Komisi Pemilihan Umum, KPU, telah menetapkan jumlah daftar pemilih tetap, DPT, di luar negeri sejumlah 2.049.791 orang.

Namun, angka tersebut dipertanyakan oleh lembaga swadaya yang fokus pada membela hak-hak buruh migran yakni Migrant Care.

Adalah Ketua Pusat Studi Migrasi Migrant Care Anis Hidayah yang mempertanyakan jumlah DPT luar negeri yang jumlahnya sekitar 2 juta orang. Menurut Anis, jumlah tersebut terlalu kecil. Sebab Anis menuturkan bahwa jumlah buruh migran yang berada di luar negeri mencapai 9 juta orang.

Anis menuturkan bahwa survei Bank Dunia 2019, bahkan dipresentasikan oleh pihaknya, oleh Kemnaker, diperkirakan buruh migran kita ada 9 juta. Maka, jika ada perkiraan yang terdaftar itu sudah 2 juta, itu berarti ada persoalan data.

Baca juga: Respon KPU soal SBY dan Zulhas Walk Out

Anis memaparkan bahwa jumlah pemilih di luar negeri sejumlah 2 juta itu hanya merupakan jumlah buruh migran di Malaysia.

Adapun persoalan data buruh migran itu, kata Anis, juga terlihat dari jumlah pemilih di Arab Saudi yang berdasarkan data KPU hanya 19 ribu orang. Padahal, kata Anis, perkiraan pekerja migran di Arab Saudi mencapai 1,5 juta orang.

“Kita punya masalah database buruh migran yang terkait tata kelola. Sehingga kami meyakini ada sekitar 5 jutaan yang belum terdaftar,” ucap Anis yang dikutip dari Kumparan.

Anis menyatakan bahwa angka 2 juta pemilih itu merupakan hitung-hitungan dari mereka yang pergi ke luar negeri dengan melaporkan diri ke kedutaan.

“Itu mereka yang terdaftar di KBRI. Sementara mereka yang tidak terdaftar juga melampaui mereka yang tidak terdaftar,” kata Anid.

Oleh karena itu, Anis meminta pemerintah dan KPU untuk memperbaiki data pemilih di luar negeri tersebut, karena, jika tidak, akan ada jutaan orang yang kehilangan hak suaranya.

“Kalau ditanya Migrant Care mana datanya? ya mari sama-sama kita lakukan,” ucap Anis.