Pakar IT yang Dulu Dibacok Gabung dengan Tim Prabowo-Sandi

Hermansyah dengan Prabowo Subianto

Ngelmu.co – Hermansyah pakar IT lulusan ITB menyatakan siap berperan aktif mengawal dan menjaga proses perolehan suara pada pemilihan presiden dari tangan-tangan hacker.

Hermansyah, kembali muncul setelah peristiwa pembacokan atas dirinya di tahun 2017 dan mulai aktif di kancah politik dan menyatakan siap mengawal dan menjaga proses perolehan suara pada pemilihan presiden dari tangan-tangan hacker. Kesiapan Hermansyah tersebut diungkapkan seusai menghadiri deklarasi Komando Ulama Pemenangan Prabowo-Sandi atau Koppasandi di Depok, Jawa Barat pada Minggu, 20 Januari 2019.

Saat itu, Hermansyah mengatakan ada beberapa cara agar Komisi Pemilihan Umum bisa terhindar dari aksi jahil hacker. Hermansyah menyarankan agar KPU tidak menggunakan sambungan internet online atau WiFi.  Sebab, papar Hermansyah, jaringan berbasis WiFi rentan terjadi penyadapan. Hingga, saran Hermansyah, sebaiknya KPU menggunakan jaringan kabel.

“Sekarang KPU kan punya server sendiri, sehingga distribusi data dan sebagainya benar berjalan. Saya tekankan sebaiknya KPU jangan menggunakan WiFi (sambungan internet online). Kalau lewat WiFi lebih mudah. Nah kalau kabel itu enggak nembus jadi kalau mau nyadap orang yang punya kabel jadi susah. Kalau KPU punya WiFi, orang masuk lewat WIFi artinya lebih rentan menggunakan WiFi,” jelas Hermansyah, dikutip dari Viva.

Selain itu, dalam konteks perolehan suara jika dibayangkan koalisi masing-masing mempunyai kekuatan atau kunci membuka, maka harus membutuhkan kunci data.

“Kalau bisa jangan hanya satu orang saja yang bisa buka. Jadi si A,B,C bisa buka artinya tidak semena-mena membuka data,” kata Hermansyah.

Hermansyah pun mengaku siap bergabung bersama Koppasandi untuk menggalang kekuatan, menjaga Tempat Pemungutan Suara (TPS). Sebab, kata Hermansyah, teknologi data mudah sekali dimanipulasi. Hermansyah menyatakan bahwa banyak teknologi bisa dipakai dalam konteks pemilu sebenarnya dan penyampaian data di TPS bisa real-time meski belum selevel di luar negeri.

“Insya Allah saya siap mengawal, mendukung Pak Prabowo jadi presiden. Saya tidak akan jadi hacker tapi menjaganya dari hacker supaya ini benar-benar menjadi demokrasi. Bangsa kita bangsa besar dengan adanya pemilih jujur maka teknologi bukan hal yang sulit. Kami ada beberapa tim baik di luar negeri maupun dalam negeri untuk menjaga,” tegas Hermansyah.

Sebelumnya diketahui bahwa alumnus Institut Teknologi Bandung, Hermansyah, 46 tahun, menjadi korban pembacokan di jalan tol Jagorawi Kilometer 6 ruas Taman Mini Indonesia Indah dengan jalan tol lingkar luar (Jakarta Outer Ring Road-JORR), Jakarta Timur, Minggu (9/7/2017) dinihari.