Berita  

Pauline Hanson, Senator Australia yang Layangkan Hinaan terhadap Bali

Pauline Hanson Australia Bali

Ngelmu.co – Senator Australia, Pauline Hanson, menyita perhatian masyarakat Indonesia, gegara pernyataannya dalam video yang belum lama ini viral di media sosial.

Pauline yang menyebut kotoran sapi bertebaran di jalanan Bali, mengaku khawatir jika warga negara Australia, bakal menularkan PMK [penyakit mulut dan kuku], sepulangnya mereka dari Bali.

Berikut pernyataannya:

Bali benar-benar berbeda dengan negara lain. Sebab, sapi berkeliaran di jalan, kotorannya bertebaran.

Orang berjalan di atasnya [di atas kotoran tersebut], kemudian terbawa di pakaiannya, dan mereka kembali ke negara ini [Australia].

Ada perbedaan besar, dengan apa yang terjadi di Bali. [Bali] Begitu dekat dengan kita.

Bali adalah salah satu tujuan wisata terbesar, bagi warga Australia.

Ini perlu dipertimbangkan dan dilihat, atas dasar kerusakan yang dapat terjadi pada negara ini…

Dan kemarin, menteri mengatakan, “Baik, jika masuk ke Australia…”, jika masuk ke Australia? Kita akan menanganinya [setelah masuk ke Australia]?

Itu akan terlambat. Begitu sampai di sini, kita telah kehilangan biosekuriti… selamanya? Kita tidak akan bisa membasminya.

Demikian ucap Pauline, seperti Ngelmu kutip dari kanal YouTube-nya, Pauline Hanson’s Please Explain.

Respons Menparekraf

Melalui akun Instagram-nya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno, juga memberikan respons.

Apa yang disampaikan seorang senator Australia, @senatorpaulinehanson, ini tidak berdasar pada fakta.

Secara tegas dan lugas, saya menyampaikan untuk jangan pernah menghina Bali, ikon dan jantung pariwisatanya Indonesia.

Bali kini sudah bangkit, dan lapangan kerja sudah kembali tercipta.

Jangan ganggu ketenangan, apalagi kepulihan ekonomi kami, dengan ucapan yang tidak benar.

Oh, iya, sekadar informasi, Bali bukanlah negara. Pasti dulunya bukan anak IPS.

Lain kali, dicek dulu, ya, di mbah Google. Matur suksma.

Pada kesempatan yang sama, Sandi juga berterima kasih kepada salah seorang warga negara Australia, Damian Hoo.

Pasalnya, yang bersangkutan turut membantah pernyataan Pauline, melalui video yang ia unggah di akun Instagram @hoointheworld.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Damian Hoo (@hoointheworld)

“Mr Damian Hoo, @hoointheworld, seorang warga negara Australia, yang langsung mematahkan statement senator [Pauline] tersebut,” kata Sandi.

Tanggapan Wagub Bali

Terpisah, Wakil Gubernur (Wagub) Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace), juga memberikan tanggapan.

Ia menyebut apa yang disampaikan oleh Pauline, tidak berdasar. “Itu kelihatannya terlalu berlebihan, atau tendensius sekali.”

“Artinya, apa yang disampaikan, sama sekali tidak ada dan tidak seperti itu,” sambung Cok Ace.

“Masyarakat kita, jangankan di kota… di desa dan di gunung pun, ketika mereka memelihara sapi, itu ditempatkan di kandang dan diikat.”

“Tidak ada sama sekali sapi yang dilepasliarkan,” jelas Cok Ace, Ahad (7/8/2022) kemarin.

Baca Juga:

Mendengar dalam pernyataannya, Pauline juga menyebut Bali sebagai sebuah negara, maka Cok Ace, menduga yang bersangkutan belum pernah berkunjung ke Bali.

“Jadi, apa yang disampaikan senator itu, saya pikir, jangan-jangan mereka tidak pernah ke Bali, atau mungkin daerah lain yang dilihat seperti itu.”

“Buktinya, Bali disebut suatu negara, ini berarti ‘kan mereka sangat tidak tahu tentang kondisi Bali,” sebut Cok Ace.

“Jadi, kami menyayangkan statement tersebut,” sambungnya.

Cok Ace juga menilai, pernyataan Pauline, tidak akan berdampak besar kepada pariwisata Bali.

Sebab, menurutnya, selama ini sudah banyak prestasi yang berhasil Bali, raih.

“Berpengaruh pada pariwisata, mungkin kecil, karena berita baik tentang Bali, dan prestasi Bali, banyak sekali.”

“Kalaupun ada satu orang [senator Australia] yang mengatakan begitu, saya kira, wisatawan lain tidak serta-merta percaya.”

“Lalu, kalau kita lihat tren kunjungan wisatawan, dari hari ke hari juga terus meningkat,” jelas Cok Ace.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri, Teuku Faizasyah, menilai Hanson berpikiran sempit.

Suara Kemenlu

Teuku Faizasyah selaku juru bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu), menilai Pauline, berpikiran sempit.

“Tidak berguna sebenarnya menanggapi seorang Pauline yang berpikiran sempit,” tuturnya kepada wartawan, Ahad (7/8/2022).

Faizasyah juga mengaku ragu, apakah Pauline, sudah pernah berkunjung ke Bali?

Sebab, menurutnya, pernyataan Pauline tentang Bali, hanya berdasarkan imajinasinya sendiri.

“Pertanyaannya, apakah yang bersangkutan pernah ke Bali? Jangan-jangan yang bersangkutan hanya hidup di dunia imajinasinya sendiri,” tutup Faizasyah.