Berita  

Pemuda Sengaja Tabrak Keluarga Muslim, PM Kanada: Ini Serangan Teroris

Justin Trudeau Afzaal Family Muslims in London Canada
Foto: Instagram/justinpjtrudeau

Ngelmu.co – Perdana Menteri (PM) Kanada Justin Trudeau, menyebut aksi biadab pemuda yang sengaja menabrakan mobil pikapnya ke arah satu keluarga Muslim, sebagai bentuk serangan teroris.

Pasalnya, Nathaniel Veltman (20) yang merupakan pelaku, mengakui tindakan terencananya berlandaskan kebencian terhadap agama yang dianut oleh keluarga korban.

“Pembunuhan ini bukan kecelakaan. Ini adalah serangan teroris. [Pelaku termotivasi] oleh kebencian di hati.”

Demikian tegas Trudeau usai mengheningkan cipta untuk para korban di House of Commons, mengutip The Canadian Press, Rabu (9/6).

“Nyawa mereka [empat korban meninggal] diambil lewat tindakan kekerasan yang brutal, pengecut, dan kurang ajar,” kecamnya.

Melalui akun Instagram pribadinya, Trudeau, menuliskan, “Kepada mereka yang mengenal keluarga Afzaal [korban], putra-[nya] yang selamat, Muslim di London, dan komunitas di seluruh Kanada, [juga] semua orang yang merasa sedih, marah, atau takut, Anda tidak sendirian. Warga Kanada di seluruh negeri, berkabung dengan Anda, dan berdiri bersama Anda. Malam ini, dan selalu.”

Masifnya Dampak Teror

Serangan terencana yang terjadi di London, Ontario, Kanada, itu menewaskan empat dari lima anggota keluarga Muslim tersebut.

Wanita (74), pria (46), wanita (44), dan perempuan (15), sementara satu lainnya, lelaki (9), mengalami luka serius dan masih menjalani perawatan di rumah sakit.

Pemimpin oposisi Partai Konservatif Erin O’Toole, turut berduka atas serangan teror ini.

“Peristiwa di London malam ini sangat memilukan. Dampak dari aksi terorisme ini sangat masif.”

“Apa yang muncul setelah kesedihan adalah komitmen.”

“Kita harus berkomitmen untuk bekerja melintasi garis partai, dan dengan Perdana Menteri dan Wali Kota.”

“Untuk mengakhiri kekerasan dan kebencian yang merenggut nyawa ini,” tegas O’Toole.

Bicara Keamanan Muslim di Kanada

Statistik terbaru menunjukkan, pada 2017 lalu [saat terjadi penembakan oleh seorang pria bersenjata] enam orang tewas dalam serangan di masjid Kota Quebec.

Pihak berwenang juga melaporkan, insiden kejahatan serta kebencian terhadap Muslim di Kanada, meningkat.

Tercatat 349 kasus. Artinya, meningkat 151 persen dari 139 kasus yang terdata di tahun 2016.

Statistik Kanada juga mengatakan, sekitar dua per tiga dari kejahatan dan kebencian yang terjadi di seluruh negeri, tidak dilaporkan.

“Beberapa orang mengatakan ini bukan bagian dari Kanada kami,” kata Pemimpin NDP [Partai Demokratis Baru] Jagmeet Singh.

“Kenyataannya? Kanada kami adalah tempat rasisme, kekerasan, genosida masyarakat adat. Muslim tidak aman di negara ini,” akunya berduka.

Kanada, lanjut Singh, harus mengakui bahwa ancaman mendesak terhadap keselamatan publik, berasal dari ideologi ekstrem sayap kanan.

Termasuk spremasi kulit putih, juga kelompok kebencian yang meradikalisasi orang.

Singh menegaskan, harus ada sumber daya khusus untuk mengatasi bahaya ini.

Trudeau pun berjanji, pemerintah akan terus mendanai inisiatif seperti Program Infrastruktur Keamanan.

Tujuannya tak lain untuk melindungi sekolah serta tempat ibadah, bagi masyarakat yang berisiko, dalam kasus ini, Muslim.

“Kami akan terus melakukan segala yang kami bisa, untuk tetap menjaga keamanan,” jelasnya.

Kejahatan Terencana

Sebelumnya, kepolisian Kanada, menegaskan bahwa Veltman, telah merencanakan aksi biadabnya tersebut.

Ia yang tak mengenal korban, menargetkan keluarga itu hanya karena agama yang mereka anut adalah Islam.

Serangan terencana ini terjadi di Kota London, Ontario, Kanada, Ahad (6/6) waktu setempat.

Tak lama berselang, aparat berhasil mengamankan Veltman selaku pelaku teror, di tempat parkir sebuah mal terdekat.

Kepolisian menjelaskan, mobil pikap berwarna hitam itu menaiki trotoar, kemudian menabrak para korban di persimpangan jalan.

“Ini adalah tindakan pembunuhan massal yang dilakukan terhadap Muslim,” kecam Wali Kota London Ed Holder.

“Itu berakar pada kebencian yang tak terlukiskan,” imbuhnya.

“Besarnya kebencian semacam itu, dapat membuat satu pertanyaan, tentang siapa kita, sebagai sebuah kota,” sambungnya lagi.

“Dalam satu tindakan pembunuhan, beberapa individu telah memusnahkan tiga generasi keluarga. Ini mengerikan,” tegas Holder.

Baca Juga: Pemuda di Kanada Sengaja Tabrak Keluarga Muslim, 4 dari 5 Anggota Tewas

Aparat pun menahan Veltman. Ia harus menghadapi empat dakwaan pembunuhan tingkat pertama.

Detektif Paul Waight, membeberkan, bahwa Veltman, mengenakan rompi yang terlihat seperti pelindung tubuh.

“Kami yakin, para korban menjadi sasaran, karena keyakinan mereka, Islam,” tutur Kepala Polisi London Stephen Williams.

“Kami memahami, bahwa peristiwa ini dapat menimbulkan ketakutan serta kecemasan di masyarakat,” imbuhnya.

“Khususnya di komunitas Muslim, di komunitas mana pun yang menjadi sasaran kebencian,” lanjutnya lagi.

Maka itu Williams, menekankan, “Tidak ada toleransi dalam komunitas yang motivasi di dalamnya adalah kebencian, menargetkan orang lain dengan kekerasan.”

Keluarga yang Murah Hati

Salah seorang teman korban, Zahid Khan, menyebut bahwa korban tewas adalah nenek, ayah, ibu, dan putri mereka yang masih remaja.

Keluarga tersebut, sambungnya, berimigrasi 14 tahun yang lalu, dari Pakistan.

Mereka juga merupakan anggota Masjid Muslim London yang berdedikasi, baik, dan murah hati.

“Mereka hanya keluar untuk jalan-jalan. Kegiatan yang biasa mereka lakukan setiap hari,” jelas Khan, menangis, di dekat lokasi kejadian.

Dewan Nasional Muslim Kanada Mengecam

Dewan Nasional Muslim Kanada, mengecam peristiwa ini. Bagi pihaknya, ini adalah hal yang sangat mengerikan.

Sebab, Muslim di Kanada, kini menjadi terlalu akrab dengan kekerasan Islamofobia.

“Ini adalah serangan teroris di tanah Kanada, dan harus ditangani seperti itu,” tegas Kepala Dewan Nasional Muslim Kanada Mustafa Farooq.

Seorang pengacara London dan pemimpin komunitas Muslim, Nawaz Tahir, juga buka suara.

Ia mengatakan, “Kita harus menghadapi, dan membasmi Islamofobia, serta kekerasan Islam.”

“Bukan besok, [tapi] hari ini. Demi anak-anak kita, keluarga kita, komunitas kita,” tegasnya.

Tak Ada Tempat untuk Islamofobia

Trudeau, sebelumnya juga telah menyebut kejahatan ini sebagai peristiwa yang mengerikan.

“Saya ngeri dengan berita dari London, Ontario,” akuannya. Maka itu, ia memastikan, ada untuk orang-orang terkasih dari para korban.

“Mereka yang kemarin menerima teror tindakan kebencian, juga anak yang masih dirawat di rumah sakit, kami di sini untuk Anda,” janji Trudeau.

“Hati kami tertuju kepada Anda, dan saat pulih, kami [juga tetap] akan memikirkan Anda,” imbuhnya.

Trudeau juga mengaku, mendukung komunitas Muslim, baik di Kota London, pun seluruh bagian negerinya.

“Islamofobia tidak memiliki tempat di komunitas kami. Kebencian ini berbahaya dan tercela, dan itu, harus dihentikan,” pungkasnya.

PM Ontario Doug Ford, secara terpisah juga menegaskan, “Keadilan harus ditegakkan atas aksi kebencian mengerikan yang terjadi.”