Berita  

Politikus Gerindra Sebut Jajaran TransJakarta Nonton Striptis, Direktur Minta Bukti

Gerindra TransJakarta Nonton Striptis
Anggota DPRD DKI Fraksi Partai Gerindra Adi Kurnia Setiadi

Ngelmu.co – Anggota DPRD DKI Fraksi Partai Gerindra Adi Kurnia Setiadi, menyebut jajaran TransJakarta, membahas transportasi ibu kota sembari menonton striptis di sebuah kafe.

Direktur TransJakarta Muhammad Yana Aditya yang tidak tahu-menahu pun meminta bukti.

Pasalnya, Adi mengaku memiliki bukti video saat jajaran TransJakarta menonton striptis dan belly dance.

Mengutip Detik, ia menyampaikan hal tersebut di hadapan Plt Kepala Badan Pembina BUMD DKI Jakarta Riyadi.

Berikut pernyataan Adi dan Yana:

Adi: Bapak diskusi ngobrol dengan para operator, bapak ngobrol di kafe, sambil nonton striptis lagi, Bapak.

Sambil nonton striptis, belly dance. Memakai baju TransJakarta, bapak-bapak.

Jangan. Itu sudah mencerminkan gimana, rusak akhlak, bapak-bapak.

Jadi saya mau tanya ke Pak Riyadi, ini pengawasannya di mana? Jangan, ya, Pak Syafrin.

Untuk video, itu cukup di saya. Nanti kalau viral di masyarakat, ini gimana, bapak?

Jajaran direksi lengkap bapak, pergi ke kafe. Bapak nonton belly dance, striptis, sambil ngobrol tentang perkembangan transportasi DKI Jakarta.

Catat nama saya, Adi Kurnia Setiadi, karena kalau bapak-bapak tidak baik, saya mendorong pansus didirikan.

Saya akan viralkan video bapak-bapak yang bapak ngobrol dengan operator.

Pastinya, bapak-bapak tidak mundur pun, bapak-bapak dipecat, saya pastikan.

Yana: Izin pimpinan, saya ingin mengetahui, belly dance itu siapa orangnya? Jadi, saya supaya tidak terjadi insinuasi [tuduhan tersembunyi, tidak terang-terangan, atau tidak langsung; sindiran].

Adi mencoba memotong, tetapi Yana, terus bicara. Ia memosisikan diri sebagai masyarakat yang meminta penjelasan kepada wakil rakyatnya.

Baca Juga:

Yana: Izin, saya warga negara. Jadi, saya menggunakan hak saya sebagai warga negara kepada wakil rakyat, untuk menanyakan, mohon maaf, ini siapa?

Kalau misalnya itu melanggar, mari kita adukan, kita selesaikan saja. Demikian, terima kasih.

Adi: Begini saudara direktur…

Yana: Saya bukan direktur, saya warga negara.

Adi: Anda enggak usah baper. Saya tidak bicara tentang Anda. Saya ini praktisi hukum, saya tidak bicara tentang Anda.

Ini urusan berorganisasi, urusan berkumpul itu, Anda, saudara Direktur, jangan dibawa ke hati.

Ini urusan mulut sampai ke leher saja, enggak usah baper, enggak ngambekan.

Lalu, Adi mengaku punya bukti video, tetapi ia meminta Yana, fokus pada pembenahan TransJakarta saja.

Namun, Yana tidak berhenti meminta bukti, karena ia ingin penegasan, apakah video yang Adi maksud benar-benar ada, atau tidak.

Yana: Pimpinan, mohon izin. Saya warga negara, saya hanya ingin mengetahui, apakah video itu ada atau tidak?

Adi: Kalau Anda warga negara, suara Tuhan suara rakyat, suara rakyat suara dewan. Anda warga negara, saya wakil warga, saya wakil rakyat.

Penjelasan Adi ke Media

Lebih lanjut kepada rekan media, Adi kembali menegaskan, ia punya bukti video jajaran TransJakarta, menonton belly dance.

Namun, ketika ditanya soal kebenaran video, Adi tidak menjawab gamblang.

“Enggak, saya cuma shocked therapy saja ke mereka. Jadi, buat apa mereka pintar kalau mereka enggak punya akhlak.”

Demikian tutur Adi kepada wartawan, yang kemudian mengaku banyak menerima aduan dari masyarakat soal TransJakarta.

Adi juga kembali mengungkit soal pemimpin TransJakarta, yang menurutnya harus punya akhlak. Bukan sekadar pintar.

“Saya lebih menegaskan, bukan siapa yang hebat, siapa yang gagah, tapi kita samakan persepsi, bahwa tujuan kita berkumpul tadi dalam rapat pendapat, bagaimana ada kemanfaatan dan kemaslahatan yang bisa didapat mengenai transportasi.”

“Khususnya TransJakarta, ke depannya,” kata Adi.

Lagi-lagi, saat kembali ditanya soal isu video tadi, Adi tidak menjawab gamblang.

Ia bahkan enggan untuk kembali membicarakan permasalahan video itu.

“Kita enggak bicara video-lah nanti. Enggak bicara video,” tuturnya.

“Intinya, saya lebih membahas bagaimana ke depannya mereka lebih profesional, lebih punya job desc,” jelasnya.

Wartawan pun kembali meminta penegasan, “Jadi, apakah Anda punya bukti videonya?”

Adi menjawab, “Ya… itu…”

Fraksi Gerindra Bicara

Di sisi lain, Fraksi Partai Gerindra DPRD DKI, menyayangkan sikap Adi yang melempar isu soal jajaran TransJakarta.

“Saya juga dengar seperti itu. Gini lo, ya, kalau saya pribadi juga sebenarnya amat sangat menyayangkan ada hal tersebut.”

“Tapi kembali lagi, hal tersebut adalah hak pribadi masing-masing, dan harus ada bukti dulu pastinya.”

Demikian kata Ketua Fraksi Gerindra DPRD DKI Rani Mauliani.

“Memang akan menjadi tidak elok ketika berita ini keluar, di saat kondisi memprihatinkan dari kejadian-kejadian TransJakarta, beberapa hari belakangan.”

Rani juga mengaku telah berkomunikasi dengan Adi, dan memaklumi jika kadernya menyoroti jajaran TransJakarta.

Ia pun menerima informasi sikap Dirut TransJakarta Mochammad Yana Aditya arogan.

“Saya sudah info ke Pak Adi juga, concern saya bukan pada urusan mereka nonton belly dance… kalau tidak ada bukti.”

“Tapi saya sih bisa memaklumi, ya, kenapa teman-teman jadi sampai ke sana menyorotinya.”

“Dikarenakan dirutnya yang infonya arogan, tidak menghargai forum rapat, dan memang banyak aduan atas sikap beliau.”

“Saya sampai berpikir, apakah ada sabotase dari armada TransJakarta, dalam kecelakaan beberapa hari belakangan yang mungkin dibungkus kekesalan mereka pada manajemen.”

Rani juga mengingatkan, agar Gubernur DKI Anies Baswedan, mengevaluasi TransJakarta secara rutin.

“Seharusnya sih, memang Pak Gub, melalui timnya harus peka, ya, dan melakukan evaluasi rutin,” pungkas Rani.