Berita  

Potongan Tubuh Menyangkut di Pohon Dekat Lokasi Ledakan Blitar

Ledakan Blitar
Foto: Detik/Erliana Riady

Ngelmu.co – Terdapat potongan tubuh yang menyangkut di salah satu pohon dekat lokasi ledakan petasan di Dusun Sadeng, Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, Jawa Timur.

Belum dapat dipastikan, apakah itu adalah potongan tubuh manusia atau hewan.

Namun, pohon itu berada tepat di belakang rumah yang rata dengan tanah.

Sebagai informasi, ledakan berasal dari rumah warga bernama Sudarman, yang menurut warga setempat, sering meracik petasan.

Berdasarkan pengamatan di lokasi, pohon tersebut memiliki tinggi 20 meter. Di ujung dahannya, terlihat potongan tubuh menggelantung.

Sekilas–dari kejauhan–tampak semacam bulu-bulu pada potongan tubuh tersebut. Terlihat seperti bulu hewan.

Namun, petugas di lokasi yang melakukan sterilisasi, belum bisa memastikan; apakah itu bagian tubuh manusia atau hewan ternak milik korban.

Berdasarkan informasi dari lokasi kejadian, ada 4 sapi milik korban yang selamat. Posisi kandangnya berada di belakang rumah.

Namun, banyak juga ternak milik korban yang mati akibat ledakan keras yang terjadi pada Ahad (19/2/2023) malam itu.

Petugas di lokasi menyebut, terdapat 2 ekor kambing dan 7 ekor ayam milik korban, mati.

Foto: Detik/Erliana Riady

Sebelumnya, Ngelmu telah menginformasikan jika ledakan keras ini mengakibatkan 4 orang tewas, dan juga menghancurkan 25 rumah.

Keempat korban jiwa adalah Sudarman (63), dua anaknya, yakni Aripin dan Widodo, serta keponakan Sudarman, yaitu Wawa.

Baca Juga:

Hingga kini, lokasi kejadian masih porak-poranda. Atap rumah warga berserakan. Dinding rumah mereka juga jebol.

Ledakan tidak hanya merusak rumah, tetapi juga sejumlah kendaraan milik warga, dan hanya menyisakan puing-puingnya.

Bahkan, ternak milik warga juga mati, karena terkena ledakan.

Sejumlah warga yang terimbas ledakan, saat ini mengungsi di rumah tetangga yang ‘aman’.

Salah seorang saksi mata, Sri Utami–rumahnya di seberang Sudarman–menceritakan dahsyatnya ledakan tersebut.

Bahwa, sebelum ledakan terjadi, ia sempat melihat kilatan di langit yang diikuti suara gemuruh. Barulah ledakan keras terdengar.

“Lalu, suara ‘blaarr’, keras sekali. Saya enggak berani langsung keluar rumah,” tutur Sri, Senin (20/2/2023).

“Pas genting dan atap rumah saya berjatuhan, baru saya ajak anak cucu lari keluar rumah,” sambungnya.

Saat keluar rumah, Sri melihat asap mengepul tinggi dari kediaman Sudarman. Udara masih sangat pekat, hingga bau asap menusuk hidung.

Warga lainnya juga keluar rumah ketika atap rumah mereka berantakan; pasca-ledakan.

Adapun rumah milik Sudarman, rata dengan tanah.

Baca update lainnya di sini