Ngelmu.co – CV Pasific Harvest Muncar merespon dengan menjelaskan terkait produknya yang masuk dalam daftar 27 produk ikan makarel yang ada parasit cacingnya oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia BPOM RI. Produk miliknya yang masuk daftar adalah GAGA MD 543910055083 Ikan Makarel Saus Tomat Cabe.
Dilansir oleh Kompas, manager produksi PT Pasific Harvest, Ronny Fajar Laksana, menjelaskan bahwa produk tersebut diproduksi pada April 2017 dengan menggunakan ikan makarel dari China dan Jepang.
“Setiap pengolahan ada batch semacam nomor produksi dan dalam satu batch sekitar 700 hingga 2.500 kaleng ukuran 425 gram,” jelas Ronny.
Saat pihak Kompas diperkenankan masuk ke ruang produksi CV Pasific Harvest. Puluhan pekerja terlihat membersihkan ikan makarel dengan cara memotong bagian kepala dan ekor ikan, kemudian dilanjutkan dengan membersihkan bagian perut ikan.
Setelah itu, ikan melalui proses pembersihan dengan air mengalir. Sang manager mengatakan bahwa semua pekerjanya wajib menggunakan masker, kaos tangan, penutup kepala, sepatu dan pakaian khusus. Hal tersebut ada dalam SOP perusahaannya.
Sebelum proses precooking, ikan wajib dicek lagi terutama bagian perut ikan sebelum dimasukkan ke dalam kaleng kemudian ikan disterilkan dengan suhu 100 derajat selama 15 menit sebelum media dimasukkan ke dalam kaleng.
“Medianya bisa menggunakan saus tomat atau minyak. Kami menjamin kecukupan suhu. Tidak ada penyimpangan dalam proses pengelolaan. Ada proses cek berlapis-lapis,” papar Ronny.
Adapun proses akhir yang dilakukan adalah ikan yang sudah berada dalam kaleng dimasak dengan suhu 118 derajat selama kurang lebih dua jam disesuaikan dengan ukuran ikan.
Ronny memaparkan bahwa ikan yang diimpor wajib melewati standar uji termasuk penelitian apakah mengandung parasit atau tidak. Ikan tersebut harus dikarantina oleh otoritas badan karantina ikan, termasuk nilai sensori yang menunjukkan tidak ada tanda-tanda pembusukan pada ikan.
“Jika semua sudah oke baru kami proses. Ikan beku kami cairkan terlebih dahulu. Kami terapkan standar yang cukup tinggi saat pengolahan karena ini makanan kaleng dan berisiko tinggi,” jelas Ronny.
Ronny mengungkapkan bahwa dari meeting yang ia ikuti, kemungkinan penyebabnya adalah berasal dari ikan makarel yang diimpor.
Sebagai informasi, PT Pasific Harvest sendiri sudah mengekspor ikan sarden kalengan sejak tahun 2010 untuk wilayah Afrika, Eropa Timur, Asia Tenggara dan negara di Timur Tengah. Ronny menjelaskan bahwa sebagian besar hasil produksi pihaknya adalah untuk kebutuhan ekspor.
“Hampir 60 persen produk yang kami produksi adalah untuk kebutuhan luar negeri,” pungkas Ronny.