Sandiaga Kagumi Millenial Pelestari Budaya Wayang Beber di Wonogiri

Ngelmu.co, WONOGIRI – Cawapres Sandiaga Salahudin Uno mengagumi sosok milenial yang melestarikan budaya jawa lewat perajin wayang beber, Fariz Wibisono (26).

Hal itu dikatakan Sandi saat mengunjungi ke bengkel seni Fariz, di Bale Pasunggingan, Jalan Srikandi Gang 5, Sumberalit, Sedayu, Pracimantoro, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, Selasa (29/1/2019).

Sandi mengatakan Fariz Wibisono menjalankan usaha pembuatan wayang beber yang mulai punah itu, digambar di kertas Daluang yang digunakan para leluhur di Jawa untuk menulis AlQuran dan sastra.

Menurut Sandiaga, hal tersebut contoh luar biasa dari milenials yang mencari peluang ekonomi kreatif dengan memaksimalkan apa yang ada di lingkungan sekitarnya.

“Sebagai bangsa yang besar Indonesia bukan hanya kaya akan sumber daya alamnya yang melimpah, tetapi juga kaya dengan seni budayanya yang beragam. Di tengah kemajuan zaman dan kecanggihan teknologi, Fariz Wibisono adalah contoh milenial yang melakukan terobosan melalui ekonomi kreatif berbasis budaya,”kata Sandi.

Menurut Sandi, selain menjaga nilai-nilai tradisional dan kearifan lokal, Fariz juga memberikan edukasi dan juga membuka lapangan kerja untuk masyarakat di sekitarnya. Fariz adalah milenial yang bukan mencari kerja, tapi menciptakan lapangan kerja.

“Saya juga merasa beruntung karena diajak mengelilingi sanggar, dan melihat tempat pembuatan wayang beber di atas kertas daluang,”tandasnya.

Dikatakan dia, melestarikan seni kebudayaan Indonesia merupakan salah satu misi dari Prabowo-Sandi. Kami akan kembangkan melaui hubungan diplomatik antar negera, memperkenalkan ke seluruh dunia bahwa banyak warisan dunia yang berasal dari Indonesia.

“Dengan melestarikan budaya Indonesia, ekonomi kreatif berbasis kebudayaan kita akan tumbuh. Khususnya bagi para generasi penerus dan membangkitkan geliat perekonomian pada masyarakat di seluruh wilayah Indonesia,”jelasnya.

Fariz merupakan contoh milenial yang mencari terobosan ekonomi kreatif. Tak hanya memberdayakan desa, tetapi dia juga menjaga nilai-nilai tradisional dan kebijakan lokal dengan membuka lapangan kerja untuk masyarakat sekitarnya.”Fariz adalah milenial yang bukan mencari kerja, tetapi menciptakan lapangan kerja, kata Sandi.

Menurut Sandiaga, hal tersebut benar-benar inspiratif, dan mempunyai nilai lebih, produk tradisional dengan pemasaran modern. Fariz memberdayakan, bentuk usaha yang kolaboratif dan partisipatif.

Menurut Fariz Wibisono, dirinya merasa senang dikunjungi oleh Cawapres Nomor urut 02, Sandiaga Uno bersama rombongan.

“Saya bangga dikunjungi pak Sandiaga di tempat pelosok, dusun yang sederhana ini. Saya hanya mencoba untuk melestarikan budaya wayang beber yang hanpir punah. Termasuk juga senimannya dan bahan untuk pembuatan wayang beber sampai pewarnaannya,” kata Fariz.

Sandiaga kemudian diajak berkeliling melihat sanggar Fariz, termasuk workshop pembuatan wayang beber di atas kerta Daluang. Fariz dalam kesempatan itu, juga mengajarkan tentang cara menanam hingga proses pengolahan daluang sampai dapat dimanfaatkan.

Kini ratusan karyanya dengan memanfaatkan daluang telah menghasilkan nominal yang menggiurkan. Daluang berukuran 30 x 30 Centimeter yang digambar dijual dengan harga sekitar Rp1,5 juta.