Seni Harus Berbasis Riset

Ngelmu.co – Acep Iwan Saidi dan Tisna Sanjaya sepakat bahwa diperlukan riset yang mendalam agar tercipta seni berkualitas dan terhindar dari seni yang sekedar produk

Hal tersebut disampaikan kedua budayawan pada Diskusi bertajuk Seni Berbasis Realitas Budaya di Bandung Jumat malam (8/12).

Menurut Tisna bahan bahan yang kita temukan disekitar kita yang begitu melimpah bisa menjadi seni.

“Hanya saja proses menuju kreativitas tersebut seorang seniman harus terlibat dalam menanggapi problematika keseharian masyarakat,” jelas Tisna

Ia mencontohkan kota Guangzhou di Tiongkok yang membuat program holistik tentang tindak berkesenian yang berfokus dan berefek pada kejernihan sungai di kota tersebut.

“Silakan berkesenian dengan medium apa saja dan berkolaborasi dengan siapa saja asalkan efeknya bisa menjadikan sungai yang membelah kota menjadi jernih,” papar Tisna.

Sementara Acep Iwan Saidi berpendapat diperlukan seni yang ideologis dan terlibat. Lebih jauh ia menambahkan seni harus berawal dari pemahaman semantis dan simbolis terhadap realitas.

“Untuk itu diperlukan kejujuran dan keikhlasan dalam mewujudkannya,” ujar Acep.

Kedua budayawan asal Jawa Barat tersebut diskusi dihadapan peserta temu budayawan nasional DPP Partai Keadilan Sejahtera yang berlangsung 8-10 Desember di hotel Fave Bandung.

M Ridwan ketua DPP PKS Bidang Seni Budaya dalam sambutan pembukaan mengatakan seni budaya mesti dijadikan media oleh kader untuk melayani ummat dan punya dimensi akhirat.

Diskusi dimoderatori oleh sutradara teater Zak Sorga dan berakhir hingga tengah malam.

Acara temu budayawan nasional PKS dihadiri oleh 50 pegiat budaya dari berbagai provinsi.