Tentara Israel Tembak Mati Shireen: Lembeknya Respons Inggris-AS

Shireen Israel

Ngelmu.co – Pembunuhan jurnalis Al Jazeera, Shireen Abu Akleh, oleh tentara Israel, jelas menyita perhatian dunia.

Tidak terkecuali Inggris, Amerika Serikat (AS), hingga Uni Eropa. Mereka juga merespons kebiadaban tentara Israel.

@ngelmuco #Jurnalis #AlJazeera #ShireenAbuAkleh yang tengah menjalankan peliputan di #Jenin #TepiBarat #Palestina t3w4s di t3mb4k tentara #Israel ♬ I Pray for You (Dedicated to Palestine) – Ahmad Hussain

Namun, tanggapan ketiganya, jauh dari kata tegas; sehingga berbagai pihak pun melayangkan kritik keras.

Inggris

Melalui akun Twitter-nya, Menteri Luar Negeri Inggris Liz Truss, cuma bilang:

Saya sedih mendengar kematian jurnalis terhormat, Shireen Abu Akleh.

Pekerjaan jurnalis sangat penting di seluruh dunia, dan mereka harus dilindungi untuk melaksanakan pekerjaan mereka.

Pernyataan lembek itulah yang kemudian memicu kritik dari Kristyan Benedict.

Manajer tanggap krisis Amnesty International Inggris itu melayangkan sentilan keras:

Tidak ada seruan untuk penyelidikan independen (atau penyelidikan apa pun).

Tidak ada tuntutan untuk keadilan dan akuntabilitas, tidak ada sorotan atas serangan berkelanjutan Israel terhadap kebebasan media.

Beginilah cara Inggris, memungkinkan lebih banyak kekerasan terhadap warga sipil Palestina.

Baca Juga:

Penggunaan kata ‘kematian’ oleh Truss, juga memancing tanya dari ahli imunologi, Khalil Thirlaway.

Mengingat Shireen, jelas-jelas tewas karena tembakan yang berasal dari tentara Israel.

“Hai Liz, hanya ingin tahu, bagaimana Shireen, tewas?”

Terlepas dari peristiwa ini, pada 6 Mei lalu, Liz pernah mengetwit:

Terkejut dengan serangan teror lain di Israel, menargetkan orang-orang yang tidak bersalah, saat mereka merayakan Hari Kemerdekaan.

Pikiran saya bersama para korban dan keluarga mereka. Inggris berdiri bersama rakyat Israel, melawan terorisme.

Uni Eropa

Peter Stano selaku juru bicara utama urusan luar negeri Uni Eropa, mengaku ‘mengutuk keras’ pembunuhan yang terjadi pada Shireen:

Penyelidikan yang menyeluruh dan independen, sangat penting, mengklarifikasi semua keadaan insiden ini, sesegera mungkin.

Membawa mereka yang bertanggung jawab ke pengadilan.

Menargetkan jurnalis saat mereka melakukan pekerjaan mereka, tidak dapat diterima.

Keamanan dan perlindungan terhadap jurnalis yang meliput situasi konflik, harus dipastikan tiap saat.

Dr Noor Al Khori langsung menjawab Peter, “Tidak perlu investigasi. Seorang penembak jitu Israel, membunuh [Shireen], dan ini jelas sekali.”

Amerika Serikat

Ned Price selaku juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat, juga bicara:

Kami sangat sedih dan mengutuk keras pembunuhan jurnalis Amerika, Shireen Abu Akleh, di Tepi Barat.

Penyelidikan harus segera [dilakukan], dan menyeluruh. Mereka yang bertanggung jawab, harus dimintai pertanggungjawaban.

Kematian [Shireen] merupakan penghinaan terhadap kebebasan media di mana pun.

Namun, pernyataan Ned juga dinilai lembek. Muslim Amerika untuk Palestina pun bicara:

Menuntut ‘penyelidikan’ atas pembunuhan seorang Amerika, di tanah asing, hanyalah tamparan di pergelangan tangan.

Tanpa pertanggungjawaban yang tepat, Israel akan terus meneror Palestina.

[Israel] mengolok-olok hukum internasional, dan tidak menghormati AS, yang memberinya garis hidup.

Shireen Israel

Tanggapan Asisten Menteri Luar Negeri Qatar Lolwah Al-Khater, berbeda dengan Inggris, AS, dan Uni Eropa.

Ia menyebut pembunuhan Shireen, sebagai terorisme Israel, yang disponsori negara.

Itu mengapa tidak semua pejabat di seluruh dunia, bertindak cepat atau mengutuk.