Berita  

Tak Dapat Jatah Menteri, Tiga Partai ini Mengaku Kecewa

Tak Dapat Jatah Menteri

Ngelmu.co – Kabinet Indonesia Maju Joko Widodo-Ma’ruf Amin, telah diresmikan Rabu (23/10) lalu. Dari beberapa partai pendukung yang tak dapat jatah menteri, ada tiga partai yang terang-terangan mengaku kecewa.

Kekecewaan karena Tak Dapat Jatah Menteri

Seperti yang disampaikan oleh Wakil Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Achmad Baidowi (Awiek).

Awiek mengatakan, ketiga partai tersebut adalah Partai Hanura, PKPI, dan PBB.

Bahkan, kekecewaan itu disampaikan langsung oleh Sekretaris Jenderal ketiga partai tersebut, dalam pertemuan partai Koalisi Indonesia Kerja (KIK).

“Memang ada keluh kesah dari beberapa Sekjen yang belum kebagian, dan meminta PPP menyampaikan kepada Jokowi dan timnya,” tuturnya.

“Terkait dengan teman-teman yang belum kebagian posisi, kira-kira gitu,” sambung Awiek, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, seperti dilansir Republika, Senin (28/10).

Kekecewaan tersebut, menurut Awiek, adalah hal yang wajar. Mengingat PKPI, Hanura, dan PBB memiliki kontribusi dalam kemenangan Jokowi-Ma’ruf, di Pilpres 2019 lalu.

Namun, koalisi partai KIK, memang tidak pernah membuat perjanjian terkait kursi di kabinet Jokowi-Ma’ruf, seluruhnya tetap hak prerogatif presiden.

“Kami hanya menyampaikan bahwa ini ada aspirasi dari bawah, toh nanti dugaan saya, masih ada Wantimpres (Dewan Pertimbangan Presiden), atau apa gitu, ‘kan Pak Jokowi tahu lah,” kata Awiek.

Baca Juga: Ditunjuk Jadi Wakil Menteri, Ketum Projo Mulai ‘Cinta’ Prabowo

Lebih lanjut, PKPI, Hanura, dan PBB disebut sudah menerima dengan lapang dada, terkait pembentukan Kabinet Indonesia Maju, meskipun tanpa perwakilan mereka.

“Mereka sadar diri, Pak Jokowi menentukan kabinet itu berdasarkan kursi di parlemen, kalau kita lihat tiga partai ini merupakan tiga partai pendukung yang perolehan suaranya kecil,” imbuh Awiek.

Sebelumnya, Presiden Jokowi sudah menyebut komposisi Kabinet Indonesia Maju, ideal.

Ia pun meminta maaf, jika ada partai yang tidak terakomodir dalam penyusun kabinet.

“Tidak mudah menyusun kabinet yang harus beragam, karena memang Indonesia adalah Bhinneka Tunggal Ika,” kata Jokowi, Sabtu (26/10).

“Oleh sebab itu, saya sadar, mungkin yang senang atau yang gembira karena terwakili dalam kabinet itu hanya 34 orang yang dilantik,” pungkasnya.