Berita  

Tak Sanggup Terima Uang dari Kemensos, ‘Pahlawan’ Susur Sungai Pilih Menyumbang untuk Masjid

Mbah Diro dan Kodir

Ngelmu.co – Menjadi pahlawan penolong para siswa SMPN 1 Turi, Sleman, yang terseret arus banjir di Sungai Sempor, Jumat (21/2) lalu, Mbah Diro (71) dan Sudarwanto (Kodir)—warga Desa Donokerto—mengaku tak sanggup menerima hadiah yang diberikan oleh Kementerian Sosial RI.

Sumbangkan Uang ke Warga dan Masjid

Pasalnya, mereka mengatakan, tulus menolong para korban dan tak mengharapkan imbalan.

“Saya berat menerima ini, ya karena bukan hanya saya, tapi banyak yang menolong,” tegas Mbah, seperti dilansir Kompas, Rabu (26/2).

Lebih lanjut ia mengatakan, saat kejadian di Sungai Sempor, tak hanya dirinya dan Kodir yang menolong para siswa.

Banyak warga lain yang juga ikut turun ke sungai dan menolong, maka itu dirinya memilih membagikan uang tersebut, dan menyumbangkan sebagiannya untuk pembangunan masjid.

“Uang ini akan saya bagikan dan saya sumbangkan untuk membangun masjid,” beber Mbah.

Niat Menolong karena Kemanusiaan

Seirama dengan Mbah, Kodir pun mengaku, hanya mengikuti naluri kemanusiaannya saat terjun ke sungai dan menyelamatkan para siswa.

Saat itu, Kodir hendak memancing di Sungai Sempor, sementara Mbah Diro sedang menyapu makam yang lokasinya hanya 100 meter dari tempat kejadian.

“Saya sebenarnya tidak sanggup menerima ini. Niat saya hanya menolong, karena kemanusiaan,” kata Kodir.

Baca Juga: Polisi Botaki 3 Pembina yang Jadi Tersangka Susur Sungai, PGRI Pertanyakan SOP

Sebelumnya, Wakil Bupati Sleman, Sri Muslimatun, Senin (24/2), sempat mengunjungi rumah Mbah Diro dan Kodir, untuk mengucapkan terima kasih dan menyampaikan tali asih.

Sementara penghargaan diberikan, saat Sosialisasi Program Restorasi Sosial Kemensos RI serta peresmian Sekretariat Relawan Sembada oleh Bupati Sleman, oleh Sri Purnomo, Selasa (25/2).

“Setelah mendengar informasi dari para media juga, Menteri Sosial memerintahkan kepada kami untuk memberikan apresiasi penghargaan kepada Pak Sudarwanto dan Pak Sudiro,” kata Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam Kemensos RI, Rachmat Koesnadi, di Mako Tagana Sleman.

“Kami sangat mengapresiasi kerja kemanusiaan teman- teman semua, khususnya Pak Sudarwanto dan pak Sudiro. Kalau tidak ada mereka, mungkin korban bisa lebih,” pungkasnya.