Berita  

Tembus Daerah Terisolir di Bogor Pasca Longsor, PKS Bantu Instalasi Air Bersih

Ngelmu.co – Mengunjungi korban longsor, Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mohamad Sohibul Iman, menembus daerah terisolir di kota Bogor. Ia menginjakkan kakinya di kawasan Gunung Koneng, serta daerah rekolasi Pasir Madang.

Melewati tebing curam akibat longsor, Sohibul tiba sekitar pukul 08.00 WIB, Kamis (9/1).

“Saya menemukan bukti, bukan hanya di media sosial, bahwa ternyata bencana kali ini sangat luar biasa,” tuturnya, di pengungsian, sebuah mushola, Desa Jaya Raharja, Bogor.

“Sebelumnya saya melihat bencana di Jakarta, dan sekarang kita datang ke hulunya. Memang di hulunya ada problem erosi luar biasa, yang menyulitkan warga,” sambung Sohibul.

Ia mengatakan, beberapa tempat serta jalan tertutup, hingga terdapat desa yang terisolir.

Maka Sohibul pun bersyukur, karena PKS dapat mendatangi daerah-daerah tersebut, meski terisolir.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo yang ingin berkunjung pun tak bisa menjangkau wilayah itu.

“Alhamdulillah, kami bisa mendatangi daerah-daerah terisolir itu, yang sebelumnya mungkin Pak Jokowi tidak bisa ke sana, alhamdulillah, berhasil kami datang ke sana,” kata Sohibul.

Di sisi lain, ia pun mendesak, agar pemerintah pusat bisa segera bertindak mengatasi masalah kebencanaan.

“Kami meminta pemerintah pusat, dalam hal ini Presiden RI, ambil kepemimpinan untuk menangani banjir di Jabodetabek ini,” ujar Sohibul

“Bukan hanya di Jakarta, tetapi juga ini, bagian dari kawasan megapolitan. Tentu saja harus melibatkan kepala daerah atau gubernur setempat,” lanjutnya.

Sohibul yakin, jika penanganan banjir, seharusnya bersifat holistik-komprehensif. Selain mengatasi di hilir, di hulu pun harus dibenahi.

“Nah, di hulu itu perlu ada peningkatan pengawasan alih lahan, yang seharusnya hutan lindung menjadi lahan, itu tidak boleh,” pesannya.

“Kepada pengusaha yang memiliki lahan di sini, tolong taati aturan-aturan yang sudah kita bikin. Sebab dengan peraturan yang dilanggar, banjir ini terjadi,” sambungnya tegas.

Dalam kunjungannya itu, Sohibul menyampaikan sumbangan dari partainya, berupa ratusan meter paralon, untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga setempat.

Sohibul yang mengenakan baju lapangan, jas hujan, dan helm, nampak memanggul sendiri paralon, sembari berjalan kaki, melewati tanjakan serta turunan yang licin pasca hujan.

“Walaupun mungkin yang kami lakukan tidak seberapa. Tetapi kebersamaan kami mudah-mudahan menguatkan mereka, menghadapi bencana ini,” tuturnya.

Selain paralon, PKS juga menyampaikan kebutuhan pokok harian, para relawan partai turut bantu membersihkan lokasi, yakni pondok pesantren dan musala.

Baca Juga: Pemilu Usai, Tapi PKS Tetap Bantu Korban Banjir

Salah satu korban yang ditemui, Uun (36), dan suaminya Kodim, memberikan kesaksian.

Sembari menggendong cucu batita-nya, Bilqis, dan anak bungsunya (2 tahun), bercerita jika mereka mendengar suara gemuruh dengan telinganya sendiri. Bambu-bambu terseret tanah.

“Warga dibangunin Pak RT, lihat bambu-bambu pada turun. Hujan gede, warga pada diam di rumah. Lalu rumah mereka digedor-gedor Pak RT,” kata Uun, di pengungsian.

Saat itu, ia mengaku tak memikirkan apa-apa, selain menyelamatkan raga dan keluarga.

“Enggak sempat bawa apa-apa. Uang kelindes. Nyelamatin cucu hanya dengan selimut. Longsornya enggak ngasih kode, langsung,” papar Uun.

Ia masih bersyukur, karena longsor terjadi di pagi hari, sekitar pukul 06.00 WIB, sehingga masih diberi selamat, karena sudah terbangun dari tidur.

“Kalau malam enggak tahu deh,” ujar Uun.

Ia menjadi salah satu yang mengaku gembira, atas kedatangan PKS, terutama paralon yang dibawa untuk para korban longsor.

“Emang itu mintanya. Nomor satu, air. Karena air buat kebersihan. Selama ini dapat dari sawah, buat nyuci sama mandi,” kata Uun.

“Kebantu banget dapat peralon dari PKS,” imbuhnya tersenyum.

Menanggapi itu, Sohibul mengatakan, pemerintah pusat dan daerah harus mengganti kerugian para korban, sesegera mungkin.

“Karena ini force majeure, mereka juga tidak menginginkan bencana ini. Sebagai pemerintah, mereka harus hadir. Kalau tidak seluruhnya, ya sebagiannya,” ucapnya.

Sementara Uun, mengaku masih tak tahu bagaimana ujung nasib rumah dua lantainya yang terendam tanah.

Ketika ditanya, apakah ia memiliki rencana untuk kembali ke rumah, Uun justru balik bertanya.

“Kalau rencana balik, ke mana baliknya? Menunggu ganti dari pemerintah?” pungkasnya getir.

Baca Juga: Bantu Bekasi Pasca Banjir, Anies Baswedan Tak Ingin RI Terkotak-kotak

Selain Sohibul, Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa barat, Achmad Ru’yat, dan Ketua DPD PKS Kabupaten Bogor, Agus Salim, juga ikut turun ke lapangan, membantu instalasi air bersih di lokasi setempat, Kamis (09/01).

“Ada 80 Kepala Keluarga di sini kesulitan air, hampir semuanya adalah pengungsi dari Sukamuning yang rumahnya terkena longsor, panjang instalasinya 700 meter dari mata air di gunung,” kata Agus.

Selain instalasi air bersih di Desa Jayaraharja, PKS juga memberikan bantuan ke Pesantren Nurul Hikmah, Dusun Congcorang, Desa Harkatjaya, Kecamatan Sukajaya.

Berupa water pump, pengeras suara, serta sejumlah uang, untuk digunakan oleh sekitar 200 Kepala Keluarga yang terdampak.

Pada kesempatan itu, selain Achmad Ru’yat dan Agus Salim, tampak hadir pula Ketua Genta PKS, Naharus Surur; Ketua Bidang Kesra DPP PKS, Fahmy Alaydroes; Anggota DPRD, Fikri Hudi; Anggota DPRD, Dadeng; dan beberapa relawan PKS.