Berita  

Tiap 15 Menit, Satu Anak di Gaza Tewas Akibat Serangan Israel, Sungguh Biadab!

Serangan Israel Anak Gaza

Ngelmu.co – Sungguh biadab! Israel terus melakukan serangan hingga menyebabkan ribuan anak tidak berdosa di Gaza, Palestina, tewas.

Pada Selasa (17/10/2023), Save the Children–organisasi kemanusiaan yang berfokus pada pemenuhan hak anak–menuntut gencatan senjata segera dilakukan.

Sebab, saat ini krisis kemanusiaan yang mengerikan benar-benar terjadi di Jalur Gaza.

Organisasi amal untuk anak-anak ini juga memperingatkan bahwa jumlah korban di Gaza, akan meningkat seiring dengan habisnya air.

“Lebih dari 1.000 anak dilaporkan tewas dalam 11 hari serangan udara di Gaza,” jelas pihak Save the Children.

“Satu anak [tewas] tiap 15 menit, dan sepertiga dari total korban jiwa di Gaza adalah anak-anak.”

Situasi kemanusiaan di Gaza, begitu mengerikan. Wilayah ini dikepung total oleh zionis Israel.

Save the Children pun mencatat peringatan tentang air bersih oleh badan PBB yang bertugas membantu pengungsi Palestina (UNRWA) pada Senin (16/10/2023).

“Masyarakat, terutama anak-anak, akan segera meninggal karena dehidrasi,” kata UNRWA.

“Air hampir habis, dan waktu hampir habis untuk anak-anak Gaza,” sambung Direktur Save the Children’s Palestine, Jason Lee.

“Tanpa berakhirnya pertempuran, tanpa gencatan senjata, ribuan nyawa anak-anak berada dalam bahaya,” ungkapnya.

Ada laporan yang mengatakan bahwa pemerintah Israel, melanjutkan pasokan air ke Gaza; selatan.

Namun, LSM mengatakan bahwa pompa air yang bergantung pada listrik, tidak berfungsi selama empat hari; karena di Jalur Gaza, tidak ada listrik.

“Pagi ini, PBB memperingatkan bahwa semua rumah sakit di Gaza, diyakini hanya memiliki sisa bahan bakar sekitar 48 jam untuk mengoperasikan generator cadangan.”

“Sehingga ribuan pasien, termasuk anak-anak, berada dalam risiko,” kata Jason Lee.

Baca juga:

Pengeboman dan blokade Israel terhadap Jalur Gaza, berlanjut hingga berhari-hari; setelah konflik dengan Hamas.

Menurut UNRWA, lebih dari satu juta orang mengungsi. Jumlah itu hampir setengah dari populasi Gaza.

Pertempuran dimulai pada 7 Oktober 2023 ketika Hamas memulai Operasi Banjir Al-Aqsa.

Sebuah serangan mendadak multicabang yang mencakup ribuan peluncuran roket dan infiltrasi ke Israel melalui darat, laut, dan udara.

Serangan ini disebut sebagai pembalasan atas penyerbuan Masjid Al-Aqsa, dan meningkatnya kekerasan yang dilakukan oleh Israel.

Zionis Israel kemudian melancarkan operasi pedang besi untuk membasmi Hamas di Jalur Gaza.

Lebih dari 4.400 orang tewas dalam konflik bersenjata ini, termasuk–sedikitnya–3.001 warga Palestina, dan lebih dari 1.400 di Israel.