Ada Tren Teroris Bawa Kartu Identitas dari London, Paris, Jerman, hingga Surabaya

kartu identitas

Ngelmu.co – Dalam melakukan aksi teror, saat ini para teroris kerap meninggalkan kartu identitas di sekitar lokasi. Kartu identitas yang ditinggalkannya tersebut seolah seperti sebuah pesan yang ingin ditunjukkan oleh teroris agar aksinya mendapat perhatian dari masyarakat luas.

Kasus terbaru adalah penemuan kartu identitas di dekat lokasi pengeboman yang terjadi di Polrestabes Surabaya. Pada peristiwa teror tersebut diketahui bahwa pelaku pengeboman yang diidentifikasi sebagai Tri Murtiono (50) meninggalkan kartu keluarga (KK) yang ditemukan polisi. Selain itu, ditemukan juga KTP milik Dita Oeprianto (48), bomber tiga gereja di Surabaya, sehari sebelumnya.

Dilansir dari Detik, peninggalan kartu identitas tersebut seperti sebuah tren. Ternyata, kartu identitas yang dibawa teroris saat beraksi tak cuma terjadi di Indonesia. Saat insiden penembakan brutal majalah satir Charlie Hebdo di Paris pada 2015, diketahui identitas pelaku juga ditemukan di dalam mobil. Salah satu pelaku berhasil diidentifikasi melalui kartu identitasnya yang tertinggal di dalam mobil yang digunakan pelaku untuk melarikan diri.

Polisi Prancis yang berhasil mengidentifikasi ketiga pelaku sebagai Said Kouachi, yang lahir pada 1980, kemudian Cherif Kouachi, yang lahir pada 1982, dan Hamyd Mourad, yang lahir pada 1996. Said dan Cherif merupakan kakak-adik yang tinggal di pinggiran Paris, sedangkan Mourad diketahui berasal dari Kota Reims.

Baca juga: Keluarga Bomber yang Ledakkan 3 Gereja di Surabaya di Mata Tetangga

Selanjutnya dalam kejadian teror di London Bridge pada Juni 2017, salah satu pelaku kedapatan membawa juga identitas Irlandia. Informasi itu diberikan oleh sumber kepolisian Irlandia yang dikutip RTE. Saat dimintai tanggapan, kepolisian Irlandia menolak berkomentar.

“Kepolisian Inggris menemukan kartu identitas Irlandia pada mayat salah satu dari tiga pelaku serangan London setelah dia ditembak mati.  Gardai (Kepolisian Irlandia) dihubungi (oleh Kepolisian Inggris) dan menemukan fakta bahwa dia (pelaku serangan) tinggal di Dublin untuk beberapa waktu. Pria ini diyakini keturunan Maroko dan menikahi seorang wanita Skotlandia,” sebut koresponden keamanan RTE, Paul Reynolds, dalam salah satu laporan.

Kemudian, pelaku dalam serangan truk maut di Berlin, Jerman, pada 2016 juga meninggalkan identitasnya di lokasi. Polisi menemukan kartu identitas pelaku di dalam truk maut yang menewaskan 12 orang tersebut. Identitas pelaku teror tersebut di lokasi penyerangan juga ditemukan saat ledakan bom panci di Taman Pendawa, Jalan Pendawa, Kota Bandung, Jawa Barat. Selembar fotokopi KTP tertinggal di lokasi kejadian yang merupakan milik pelaku.