Ngelmu.co –Â Sejak terpilih menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno tidak henti-hentinya dituding dan dicemooh oleh haters. Para haters tersebut selalu mencari-cari kesalahan Anies-Sandi sekecil apapun itu.
Ungakapan Haters adalah pengagum yang setia itu sepertinya benar. Karena haters memang tidak pernah berhenti untuk mengamati seseorang ataupun kelompok orang yang dibencinya. Haters akan selalu mencari celah sekecil apapun dari orang atau kelompok orang yang dibencinya tersebut.
Seperti halnya yang dilakukan oleh seorang Addie MS, sang pendiri Twilite Orchestra dan sampai sekarang masih memegang tampuk konduktor orkestra. Addie memang dikenal sebagai salah satu artis yang sangat mendukung Basuki Tjahayah Purnama (Ahok) untuk bisa melenggang sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Ternyata kekecewaan Addie karena junjungannya Ahok tidak bisa menjadi Gubernur, bahkan kini dipenjara, membuatnya terus membenci Gubernur terpilih, Anies Baswedan. Kebenciannya juga terlihat membabi buta. Tanpa data yang akurat dan tidak melakukan cek dan ricek lagi, Addie menyebarkan berita hoax terkait keberadaan pedagang kaki lima (PKL) di Jalan Sudirman untuk, tentunya, menjatuhkan Anies.
Addie mengunggah sebuah berita hoax melalui akun twitternya @addiems yang ditulis pada media online Jurnal Indonesia yang memperlihatkan keberadaan PKL di Jalan Sudirman.
Addie juga menuliskan keterangan pada link berita hoax yang dia sebarkan berbunyi “Setelah Tanah Abang, skrg Jl. Sudirman dihiasi PKL. Selamat datang kembali, becak. Berikutnya, apa lagi? Telur asin di KRL, delman di jalan raya, mungkin”.
Dalam postingan tersebut, PKL memenuhi bahu jalan di Jalan Sudirman yang merupakan jalan utama jantungnya Jakarta.
Kicauan Addie tersebut pun ditanggapi oleh akun @SuaraAnies: “Setelah @jokoanwar, sekarang @addiems. Itu foto car free night ketika malam tahun baru kemarin. Kebanyakan yang memang biasa berdagang ketika CFD minggu pagi”. Selain itu, akun @SuaraAnies juga mengikutsertakan link liputan berita tentang Car Free Night dari Kompas yang memperlihatkan foto yang sama.
Tentu saja link berita Kompas tersebut yang menggunakan foto yang sama, dirilis terlebih dahulu. Tertulis di Kompas, berita tentang car free night pada tanggal 31 Desember 2017, pukul 20.18 WIB. Sedangkan berita yang dirilis Jurnal Indonesia, tertera tanggal 1 Februari 2018.
Selain akun @SuaraAnies, akun @NetizenTofa milik Mustofa Nahrawardaya juga membeberkan kemiripan foto yang diunggah oleh link berita  Kompas dengan link berita Jurnal Indonesia. Dalam postingannya di twitter tersebut, akun @NetizenTofa membandingkan foto yang digunakan yang diunggah oleh @addiems dengan link berita dari Kompas. Akun @Netizen Tofa menuliskan keterangan dalam cuitannya: “Kok fotonya kanan kiri bisa mirip ya om @addiems”.
Respon yang diberikan @SuaraAnies pun ditanggapi oleh para netizen yang sebagian besar mendukung @SuaraAnies. Berikut adalah beberapa komentar dari para netizen yang menanggapi postingan @addiems dan @SuaraAnies:
Sumber:
Twitter akun @addiems, @SuaraAnies, @NetizenTofa
http://megapolitan.kompas.com/read/2017/12/31/20182611/pkl-padati-car-free-night-sudirman-thamrin
https://jurnalindonesia.co.id/ikut-ikutan-tanah-abang-pkl-sudirman-gelar-dagangan-di-trotoar/amp/