Berita  

Anggota DPRD Blora Tolak Cek Kesehatan Usai Kunker: Kita Bukan Anak Gembala

Anggota DPRD Blora Fraksi Hanura Warsit

Ngelmu.co – Usai melaksanakan kunjungan kerja (kunker) ke wilayah Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), sejumlah anggota DPRD Kabupaten Blora, disambut tim medis dari Dinas Kesehatan setempat. Mereka berencana untuk memeriksa kesehatan rombongan, di Terminal Padangan, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.

Namun, sebagian anggota DPRD justru menolak untuk mengikuti tes kesehatan. Bahkan hingga terjadi adu mulut dengan petugas medis.

Padahal, tes kesehatan yang dilakukan hanya pengukuran suhu tubuh dan penyemprotan cairan khusus, guna mencegah virus Corona (COVID-19).

“Kalau dianggap bahwa masyarakat dari luar kota diperiksa, lha kowe angger bengi nyegati bis luar kota kuwi (lha kamu setiap malam harus menghadang bus luar kota itu)?” kata Anggota DPRD Blora F-Hanura, Warsit, di Terminal Padangan.

“Saya pengawas lho. Kalau bupati dari Yogya sana sama bojone (istrinya), mbok priksa ndak (kamu periksa tidak)? Kami setingkat bupati,” sambungnya, kepada salah satu petugas medis.

“Wakil bupati sama anak istrinya dari Jakarta, mbok priksa ndak (kamu periksa tidak)?” lanjut Warsit, seperti dilansir laman Facebook Opini Blora, Kamis (19/3).

Ia yang merasa dirinya setingkat dengan bupati, keberatan dengan perlakuan petugas medis.

“Kita keberatan diperiksa di sini. Kita ini DPRD setingkat bupati, bukan anak gembala,” kata Warsit.

“Bagaimana ini SOP-nya? Harus jelas. Jangan seperti ini. Kita ke Lombok juga menjalankan tugas negara,” imbuhnya.

Pernyataan serupa juga keluar dari politikus PDIP sekaligus Ketua DPRD Blora, Dasum.

Ia merasa, tak pantas jika anggota dewan diperiksa dengan SOP yang tidak jelas, di luar daerah, yakni di Bojonegoro.

“Ayo pindah ke RSUD saja. Jangan di sini,” tegas Dasum.

Setelah terlibat adu mulut, para anggota dewan pun masuk ke kendaraan, untuk pindah lokasi ke RSUD Cepu.

Namun, ketika petugas medis menunggu di halaman depan RSUD Cepu, bus pengangkut anggota dewan tak kunjung tiba.

Kepala Bidang Pencegahan Penanggulangan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan dan Permukiman (P3PLP) Dinkes Blora, Sucipto, angkat bicara.

Ia menyebut, meski ada beberapa anggota dewan yang menolak diperiksa, pihaknya akan tetap melakukan pemeriksaan, dengan mendatangi rumahnya masing-masing.

“Tadi sudah ada 14 orang yang kita periksa, dan hasilnya masih aman, suhu tubuhnya normal semua. Sisanya belum diperiksa,” kata Sucipto.

“Untuk yang belum ini, akan kami datangi ke rumahnya satu-satu. Statusnya adalah ODP atau Orang Dalam Pemantauan. Kita berharap semoga baik baik saja,” pungkasnya.

Baca Juga: Lockdown, Ada Apa dengan Jokowi dan Anies Baswedan?

Diinformasikan, kunjungan kerja anggota DPRD Blora, dilaksanakan selama empat hari, terhitung sejak Senin (16/3) lalu.

Dari 45 orang, 37 di antaranya ikut dalam kunjungan kerja tersebut. Bahkan, beberapa anggota mengajak istri serta anaknya.

Diketahui, tujuan DPRD Blora melakukan kunjungan kerja ke Lombok adalah untuk studi banding alat kelengkapan dewan (AKD) non-komisi.