Banyak Gerai Giant Tutup, Gelombang PHK di Depan Mata?

Ngelmu.co – Kabar mengejutkan datang dari anak usaha (jaringan bisnis) dari PT Hero Supermarket Tbk (HERO). Giant yang dikabarkan menutup beberapa gerainya ini seolah membuat gelombang PHK ada di depan mata.

Sebab setidaknya, ada 6 gerai Giant yang dikabarkan akan berhenti beroperasi, per 28 Juli mendatang. Di antaranya:

  1. Giant Express Cinere Mall,
  2. Giant Express Mampang,
  3. Giant Express Pondok Timur,
  4. Giant Extra Jatimakmur,
  5. Giant Extra Mitra 10 Cibubur, dan
  6. Giant Extra Wisma Asri.

Melansir Detik, Kumparan, dan CNBC, Giant akan memberikan diskon kepada masyarakat sebelum menutup gerainya. Diskon berkisar dari 5 hingga 50 persen.

“Tutup per 28 Juli, karyawan ada beberapa yang sebelumnya ditawarkan pensiun dini, yang PHK juga ditawarkan pesangon jumlahnya sesuai masa kerja,” tutur salah satu karyawan Giant Wisma Asri yang tak ingin disebutkan namanya, Ahad (23/6).

“Teman-teman ada yang ditawarkan pindah ke Giant yang cukup jauh, seperti di Cikeas, dan SCBD juga ada,” imbuhnya.

Ia sendiri mengaku sudah bekerja selama 5 tahun di Giant Wisma Asri, dan masih belum tahu akan mengambil pilihan apa untuk menghadapi kenyataan ini.

Sementara Sabtu (22/6), di Giant kawasan Mampang, Jakarta Selatan, juga memperlihatkan spanduk dengan beberapa tulisan, seperti ‘Kami Tutup Hanya di Toko Ini’, ‘Diskon Semua Harga’, ‘Semua Harus Terjual Habis’.

Giant yang berada di kawasan Jakarta Selatan itu pun terlihat ramai, entah karena diskon atau bukan, yang pasti pukul 11.00 WIB, antrean di kasir cukup panjang.

Salah seorang karyawan di toko tersebut, tengah sibuk membungkus buah-buahan yang akan dijual. Dan saat ditanya soal nasib para karyawan setelah toko ditutup, tangisnya pecah. Matanya memerah, tangannya berhenti memotong buah Melon yang sedari tadi dipegangnya.

“Ya, kami kena PHK semua,” ujarnya lirih.

Ia yang sudah cukup lama bekerja di sana, mengaku sudah menganggap seluruh karyawan di toko tersebut sebagai keluarga. Itulah mengapa kesedihannya bertambah.

Meski ia mengaku pernah mengalami hal yang sama. Namun, dia tak pernah merasa sesedih saat akan dipecat oleh pihak Giant.

“Kami semua enggak tidur sebulan ini, mikirin nasib kami. Ya, memang namanya rezeki Tuhan yang atur, tapi kita sedih sekali semua di sini,” lanjutnya.

Namun, ia mengaku tidak tahu apa alasan di balik tutupnya beberapa toko Giant.

“Cuma dikasih tahu sama perusahaan, 6 toko akan berhenti beroperasi, salah satunya di sini. Makanya kami semua dipecat,” pungkasnya.

Hero sebagai induk Giant, belakangan ini memang menjalani bisnis dengan berdarah-darah. Rugi bersih yang dibukukan perseroan terus membengkak, meski pihaknya sudah mencoba berbagai cara untuk menyelamatkan bisnis.

Bahkan, berdasarkan laporan keuangan yang dirilis perseroan Februari lalu, kerugian yang dialami sepanjang 2018 meningkat tajam. Nilai Rp 191,41 miliar pada 2017, meningkat hingga Rp 1,25 triliun.

Sepanjang 2018, perseroan harus menerima kenyataan, pendapatan menurun 0,49 persen, menjadi Rp 12,97 triliun, dari Rp 13,03 triliun di 2017.

Namun, hingga berita ditulis, masih belum ada pihak Hero yang mau memberi tanggapan.