Berita  

Bicara soal Banjir, Mampukah Walkot Surabaya Risma Jadi Gubernur DKI?

Ngelmu.co – Banjir yang terjadi pada beberapa wilayah di Surabaya, Rabu (15/1) kemarin, membuat banyak pihak bertanya, mampukah Wali Kota, Tri Rismaharini, menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta?

Pasalnya, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, sering kali disarankan untuk belajar kepada Risma, khususnya untuk menangani bencana banjir.

Tetapi tak lama berselang, beberapa wilayah di Surabaya, di antaranya jalan Ahmad Yani, Diponegoro, Ketintang, hingga dr Soetomo, justru tergenang.

Padahal, Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto, dengan gamblang memuji Risma.

Ia menilai, pencegahan serta pengendalian banjir merupakan ukuran kualitas kepemimpinan seorang kepala daerah.

“Kota Surabaya tidak kalah kompleks. Namun, melalui program komprehensif, terarah, fokus, dan pemimpinnya memahami persoalan lapangan, maka direction (arahan) yang diberikan sangat jelas, pencegahan banjir.

Kedua kota besar tersebut [Surabaya-Semarang], terbukti efektif mengendalikan dan mencegah banjir.

Pernyataan selebar apa pun sungai di Jakarta, selama air dari selatan dibiarkan bebas mengalir ke daerah pesisir termasuk Jakarta, bukanlah pernyataan yang bijak, dan cenderung cuci tangan,” kata Hasto, Sabtu (4/1).

Senada dengan Hasto, anggota DPR Komisi X F-PDIP, Putra Nababan juga membandingkan Anies dengan Risma.

“Sedih prihatin, ada marahnya juga menyaksikan sesama warga Jakarta harus kebanjiran di hari pertama tahun 2020.

Rasanya tidak pantas memposting gambar-gambar keceriaan perayaan tahun baru,” tulis akun instagram pribadi @PutraNababan74, Kamis (02/01).

Menurutnya, kepala daerah dan seluruh perangkatnya memiliki tugas mandat mengurus warga Jakarta.

“Kejadian ini bukan cuma karena alam, ini bukti ketidakmampuan pemimpin mengelola kota seperti mengantisipasi banjir. It’s so predictable! You just not capable to do it,” kata Putra.

Ia membandingkan kinerja Anies, dengan kesigapan Risma dalam mengantisipasi banjir di musim penghujan.

“Banyak pemimpin daerah di Indonesia yang telah bekerja cerdas dan keras melayani warganya dengan tidak menyalahkan alam.

Mereka justru mempelajari fenomena alam dan mempersiapkan kota dan warganya jika sewaktu-waktu alam berbicara, salah satunya adalah Wali Kota Surabaya, Bu Risma,” ujarnya.

Menurut Putra, jika Gubernur Jakarta sama sigapnya dengan Risma, banjir ibu kota tak akan parah.

“Andaikan beliau (Bu Risma) ada di sini, besar kemungkinan normalisasi Sungai Ciliwung dilakukan sepanjang 33 km, bukan cuma 16 km yang telah mengakibatkan derita banyak warga Jakarta,” pungkasnya.

Baca Juga: Surabaya Banjir, Akankah Risma Dituntut Mundur?

Sementara Risma, justru mengklaim dirinya tak ingin memiliki nafsu kekuasaan.

“Saya sampaikan, saya enggak mau kemudian saya punya nafsu, mohon maaf di dalamnya ada nafsu kekuasaan. Itu yang saya enggak mau karena itu berat,” tuturnya, di sela Rakernas I PDIP di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Sabtu (11/1).

“Makanya saya enggak mau mikir, siapapun yang minta saya ketawa dan lepas,” lanjut Risma, seperti dilansir CNN.

Tetapi bagaimana dengan penilaian masyarakat?

“Jakarta memang sudah dasarnya banjir, ibu Risma saja disuruh jadi gubernur, DKI Jakarta juga akan banjir,” kata Muhammad Karno.

“Kita tidak bisa membandingkan, yang jelas ini tanggung jawab kita semua, Jokowi saja jadi gubernur tetap banjir, ini sudah jadi presiden, juga gak bisa ngatasi, yang ada mindahin (ibu kota), lucu,” sambungnya.

Sementara pengguna media sosial Twitter @jetsilvers, menilai majunya Risma sebagai sesuatu hal yang dipaksakan.

“Dipaksain maju DKI, karena banteng kehabisan tokoh berintegritas. Padahal beliau (Risma) sudah niat pensiun,” tuturnya.

“Tidak mau ambil jabatan publik. Berhubung banteng bisa keok, maka dipaksa maju lagi. Kenapa gak bu Mega atau Puan saja yang maju jadi calon gubernur DKI?” lanjutnya bertanya.

Hasil dari voting yang dibuat pegiat media sosial, Eko Kuntadhi—yang selama ini diketahui berada di barisan pendukung Jokowi—pun berbanding jauh, antara yang memilih Risma dan Anies.

“Pilkada Jakarta masih lama. Tapi sudah ada gambaran siapa Cagub yang akan bertarung. Kamu pilih Cagub yang mana? 1. Anies Baswedan (like) 2. Tri Rismaharini (retwit),” tanya Eko.

Sepemantauan Ngelmu, hasilnya hingga Kamis (16/1) siang, sudah ada 3.941 yang memilih Risma. Sementara pemilih Anies berjumlah 14.371 ribu orang.