Berita  

Blusukan Mensos Risma Jadi Sorotan Para Pengamat Politik

Mensos Risma Blusukan

Ngelmu.co – Para pengamat politik menyoroti blusukan Tri Rismaharini, di hari pertamanya bekerja sebagai Menteri Sosial.

Meskipun hal tersebut merupakan kebiasaan lama, sejak politikus PDIP itu masih menjabat Wali Kota Surabaya. Namun, jabatannya sekarang menjadi alasan munculnya penilaian.

Jadi Sorotan Pengamat Politik

Pengamat Politik Universitas Airlangga Surabaya, Fahrul Muzzaqi, misalnya.

Ia, mendesak Risma, agar membenahi Kementerian Sosial (Kemensos), secara komprehensif.

Begitu pun soal rencana Risma, membawa orang-orang kepercayaannya di Surabaya untuk merapikan Kemensos, yang menurut Fahrul, perlu pembuktian.

“Harus dibuktikan, ada hasil yang signifikan dan perbaikan manajerial di Kemensos. Merapikan data-data, terutama data kependudukan yang berkaitan dengan bansos,” tuturnya, mengutip Tirto, Selasa (5/1).

Sebenarnya, blusukan juga menjadi ‘gaya’ populer Joko Widodo (Jokowi), ketika mengawali karier politiknya sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Ia, kerap masuk ke kampung-kampung, bahkan hingga menjadi presiden, Jokowi, masih kerap blusukan.

Risma, juga sering memakai ‘jurus’ blusukan, meski menurutnya, kebiasaan itu sudah berlangsung sejak menjabat wali kota.

Tetapi Fahrul, justru menilai gaya lama ini hanya pencitraan untuk kepentingan politik tertentu.

“Sambil menunggu langkah strategis, [blusukan] ini bagian dari menunggu, setidaknya ada yang ditampilkan di media,” ujarnya, menjelaskan strategi blusukan seorang pejabat.

Semakin menjadi perhatian, karena Risma, blusukan di wilayah administrasi Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

Pengamat Politik Universitas Al Azhar Indonesia (UAI), Ujang Komarudin, pun menyampaikan pandangannya.

Ia, menengarai kepentingan Risma rajin blusukan adalah unjuk gigi di hadapan Anies, menjelang kontestasi Pemilihan Gubernur DKI Jakarta, pada 2022 mendatang.

“Lagi saling bersaing. Lagi saling adu kuat. Bisa saja Risma sedang dipersiapkan PDIP untuk menjadi calon gubernur DKI Jakarta di tahun 2022. Jika Pilkadanya diadakan di 2022,” kata Ujang.

Komentar Warganet

Penilaian warganet terhadap blusukan Risma di Jakarta, usai resmi menjabat Mensos, juga senada dengan pandangan pengamat politik.

“Menteri Sosial DKI Jakarte,” sindir @faisaljadul.

“Bansos di daerah-daerah pada salah sarasan, malah blusukan di Jakarta,” saut @ewinyarto, mengkritik.

“Trik usang, strategi kuno. Tampaknya udah agak ketebak arahnya ke mana,” kata @zenimaarij_.

“Jakarta udah banyak yang ngurus, dari Pemerintah Pusat, Gubernur, sampe Wali Kota. Ada baiknya fokus di daerah saja yang masih perlu perhatian extra dari Pemerintah Pusat,” usul @blx_coffee.

“Mungkin bisa mengusulkan, agar Mensos baru bisa blusukan di bagian timur indonesia, atau di ujung barat indonesia. Supaya tidak terkesan pilih kasih blusukannya,” tutur @Ga_Argaa.

“Setelah di Jakarta, ditunggu, Bu, buat blusukan di daerah Lebak Banten, di sana lebih butuh perhatian pusat, bukan media,” harap @Dicka_53wu.

Baca Juga: Berbagai Pihak Kritik Blusukan Mensos Risma, Gembong-Hasto Membela

Sebelumnya, di hari pertama kerja, Risma [ditemani pejabat teras], blusukan ke kawasan kumuh di belakang kantor Kemensos, bantaran Sungai Ciliwung.

Pada kesempatan itu, ia, juga mengunjungi warga yang tinggal di kolong jembatan, dan menjanjikan hunian layak.

Tidak selesai di situ, Risma, masih blusukan ke Balai Rehabilitasi Sosial Eks Gelandangan dan Pengemis ‘Pangudi Luhur’, di Bekasi, Jawa Barat.

Saat itulah, ia, mengaku gaya blusukan tersebut memang melekat sejak di masih Surabaya.

Risma, tidak mengubahnya, meski kini sudah menduduki jabatan yang lebih tinggi.

Posisinya di partai [Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan], yang juga menempati posisi penting, membuat Risma, berani menjanjikan akses pendidikan kepada anak-anak kurang beruntung yang ia temui.

“Mereka sudah banyak yang menjadi sarjana. Nanti saya berikan beasiswa. Nanti saya beli barang-barang yang dikumpulkan ini. Saya ini ibunya pemulung,” demikian ujarnya.

Sebenarnya, blusukan Risma tidak keliru, selama Kemensos, ‘aman’.

Tetapi masyarakat luas juga mengetahui jika ia, menggantikan rekan separtainya, Juliari P Batubara, yang terseret kasus korupsi dana bantuan sosial COVID-19.

Artinya, Kemensos tidak sedang baik-baik saja. Itu mengapa, kebiasaan lama Risma [blusukan] justru menuai kritik.

Baca Juga: Menilik Total Rupiah dari Isi Tas Bansos Kemensos yang Dikorupsi Juliari

Dosen Komunikasi Politik Universitas Paramadina, Hendri Satrio, menilai Risma telah membuang-buang waktu.

Sebab, menurutnya, masih banyak pekerjaan rumah Kemensos yang seharusnya segera Risma, benahi.

“Bukan [berarti] blusukan ini jelek, tapi Bu Risma, ini perlu ingat, ia menggantikan menteri yang korupsi, yang berasal dari partai yang sama, PDIP,” pesan Hendri, Rabu (30/12) lalu.

Menurutnya, pekerjaan Risma sekarang adalah fokus pada tata kelola pendistribusian bansos ke tangan masyarakat yang terdampak pandemi.

“Mestinya [Risma] perbaiki sistem distribusi dan action. Ini ‘kan covid belum turun. Blusukannya nanti saja, setelah sistem selesai,” tegas Hendri.

Jabatan Mensos, lanjutnya, sebaiknya tidak dimanfaatkan untuk pencitraan, hanya karena ambisi politik tertentu.

Lantaran masyarakat, menurut Hendri, berharap Risma dapat membenahi Kemensos sepeninggalan Juliari.