Berita  

Calon Istri Wafat Tertimpa Reruntuhan, Pemuda Gaza: Saya Lihat Jenazahnya Tersenyum

Shaima Abo Oloof

Ngelmu.co – Anas Al-Yazji adalah salah seorang pemuda Gaza yang merupakan calon suami dari Shaima Abo Oloof (20), salah satu korban tewas, akibat serangan udara [rudal] yang dilakukan oleh Israel.

Peristiwa yang bukan hanya menewaskan mahasiswi jurusan kedokteran gigi di Universitas Al-Azhar itu, tapi juga ibu, ayah, dan para saudaranya.

“Shaima Abo Oloof, seorang mahasiswa kedokteran gigi yang brilian, pemimpi, dan calon pengantin,” tulis akun Instagram, Shukra Subair, Rabu (19/5).

Ia mengabarkan, bahwa sebelum mengembuskan napas terakhir, jenazah Shaima, terkubur di reruntuhan apartemennya, selama 14 jam.

“Ia tewas karena serangan udara, bersama ibu, ayah, dan saudara-saudaranya,” ungkap Shukra.

Baca Juga: Israel Menyerah, Ustaz Hilmi: Kemenangan Kecil Menuju Kemenangan Sempurna, Insya Allah

Sementara wawancara beberapa pihak terhadap sang calon suami, Anas Al-Yazji, dibagikan oleh akun Instagram Ahmed Hijazi.

“Pernikahan saya, rencananya berlangsung setelah Idulfitri. Kami punya waktu sekitar dua bulan lagi untuk mempersiapkannya,” tuturnya.

“Kami bekerja sama. Namun, kami juga menerima takdir,” sambung Anas.

Malam sebelum peristiwa, lanjutnya, ia mengirimkan pesan untuk menanyakan keadaan Shaima.

“Ia menjawab, ‘Aku di sini. Mereka [Israel] mengebom’. Saya memintanya untuk berlindung, tetapi pesan itu tidak terkirim,” kenang Anas.

Meski kehilangan, ia menerima takdir. Anas yang melihat jenazah Shaima tersenyum pun yakin, calon istrinya, syahid.

“Alhamdulillahi rabbil ‘alamin. Jenazahnya dapat ditarik dari reruntuhan. Ia syahid,” ujarnya.

“Ketika ingin menyampaikan perpisahan, saya melihat jenazahnya tersenyum,” sambung Anas.

Pada saat itu juga ia berkata kepada Shaima, “Saya bersumpah, kamu lebih baik dari saya.”

“Insya Allah, ia di surga. Alhamdulillah. Innalillahi wa inna ilaihi raji’un. Kita ini milik Allah, dan hanya kepada-Nya kita kembali.”

Anas juga bersumpah, kepergian Shaima menjadi kebahagiaannya.

“Ia mendapatkan syahid. Ia tersenyum, [lantaran] akan memasukkan 70 anggota keluarganya ke surga [karena syahid],” pungkas Anas.