Berita  

Dibahas Ketua MK Anwar Usman, Ini Fakta-Fakta Muhammad Al Fatih

Muhammad Al Fatih

Ngelmu.co – Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Anwar Usman, menjadi sorotan usai videonya viral di media sosial.

Dalam video tersebut, Anwar menyinggung kisah dari Muhammad Al-Fatih yang diangkat sebagai panglima perang di usia muda oleh Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.

Anwar menyampaikan kisah itu, berkaitan dengan gugatan soal batasan usia capres dan cawapres di MK.

Seperti apa fakta-fakta tentang Muhammad Al Fatih yang sebenarnya?

Mengenal Sosok Muhammad Al Fatih

Sultan Muhammad al-Fatih merupakan salah satu pahlawan besar umat Islam.

Di usia mudanya, yakni 25 tahun, Muhammad al-Fatih mampu menaklukkan Konstantinopel di Romawi Timur.

Muhammad Al-Fatih terlahir dengan nama Muhammad II yang dalam bahasa Turki, Mehmet-I Sani.

Ia yang lahir di ibu kota Utsmaniah, 29 Maret 1432 merupakan anak dari pasangan Sultan Murad II dan Huma Hatun.

Muhammad Al Fatih adalah keturunan Dinasti Turki Utsmani.

Nama Al-Fatih sendiri berarti Sang Penakluk; julukan yang diberikan kepadanya, karena dapat menaklukkan Konstantinopel.

Karakter Pemimpin

Sejak kecil, Muhammad Al Fatih mendapat pendidikan yang cukup baik dari orang tuanya.

Sang ayah–Sultan Murad II–sangat memperhatikan pendidikan sang putra, agar kelak menjadi seorang pemimpin yang baik dan tangguh.

Sultan Murad II kemudian menunjuk Syekh Ahmad ibn Ismail al Kurani, seorang ulama yang paham sekali dengan Al-Qur’an.

Maka tidak heran jika sejak kecil, Muhammad Al Fatih sudah menghafalkan Al-Qur’an; 30 Juz.

Ia juga mempelajari berbagai hadits, ilmu fikih, matematika, ilmu falak, dan strategi perang.

Muhammad Al Fatih disiapkan sejak kecil untuk menjadi pemimpin. Namun, tetap dalam bimbingan para ulama, sehingga pemikirannya tetap berada di jalan kebenaran.

Guncang Konstantinopel

Di usia belianya, Muhammad Al Fatih berhasil menaklukkan Konstantinopel, sekaligus menjadi penanda abad pertengahan telah berakhir.

Ia menyiapkan 4.000.000 tentara untuk mengepung wilayah barat dan laut; selama 50 hari.

Pasukan Al-Fatih, berhasil menyeberangkan 70 kapal laut melewati hutan yang ditumbuhi pohon-pohon besar.

Sebelum hal itu dilakukan, pasukan menebangi pohon yang merintangi perjalanan selama satu malam.

Pasukan Al-Fatih pun berhasil menaklukkan Konstantinopel, hingga akhirnya sebagai pemimpin ia mendapat gelar Sultan Muhammad Al-Fatih alias sang penakluk.

Baca juga:

Bangun Peradaban

Selama berkuasa sejak tahun 1451-1484 M, Sultan Muhammad Al-Fatih telah membangun lebih dari 300 masjid.

Ia juga membangun 57 sekolah, dan 59 tempat pemandian di berbagai wilayah di Utsmani.

Peninggalan Muhammad Al-Fatih yang terkenal antara lain Masjid Sultan Muhammad II, dan Jami’ Abu Ayyub Al-Anshari.

Wasiat Usai Wafat

Sultan Muhammad al-Fatih menderita sakit pada Rabiul Awal 886 H.

Namun, beliau nekat meninggalkan Istanbul untuk berjihad.

Dalam perjalanan, kondisi Al-Fatih makin memburuk, bahkan tenaga kesehatan dan obat sudah tidak lagi bisa menyembuhkannya.

Sultan Muhammad al-Fatih pun wafat di usia 50 tahun, di tengah pasukannya.

Tepatnya pada hari Kamis, 4 Rabiul Awal 886 H atau 3 Mei 1481 M.

Sebelum wafat, Muhammad Al-Fatih memberi wasiat kepada keluarganya, khususnya Sultan Bayazid II.

Isi wasiatnya adalah agar dekat dengan para ulama, berbuat adil, tidak tertipu dengan harta, dan menjaga agama untuk pribadi, masyarakat, serta kerajaan.

Ketua MK Sebut Nama Muhammad Al Fatih

Anwar menyinggung kisah dari Muhammad Al-Fatih yang menurutnya diangkat sebagai panglima perang di usia muda oleh Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.

Anwar menyampaikan kisah itu, berkaitan dengan gugatan soal batasan usia capres dan cawapres di MK.

Pernyataan Anwar ini menjadi sorotan, karena Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam wafat 632 M, sedangkan Muhammad Al Fatih wafat pada 1432 M.

Kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhammad Umar Syadat (Gus Umar) pun bicara.

“Sia-sia rasanya belajar hulasoh nurul yaqin di Gontor, karena Ketua MK mengarang sendiri sejarah Muhammad Al Fatih.”

“Demi keponakan istrinya, ia mengarang kalau Nabi Muhammad mengangkat M Al Fatih jadi panglima perang.”

“Padahal waktu Al Fatih menaklukkan Konstantinopel, Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam sudah wafat. Astaghfirullah.”

Demikian pernyataan Gus Umar lewat akun X pribadi, @UmarSyadatHsb__, sembari menyertakan video pernyataan Anwar.

Gugatan Batas Usia Capres Cawapres

Pernyataan Anwar itu memantik reaksi keras dari warganet, karena adanya gugatan soal batasan usia capres dan cawapres di MK.

MK akan memutuskan gugatan tersebut pada Senin (16/10/2023) ini.

Walaupun Anwar juga menegaskan, pernyataannya itu tidak berkaitan dengan pilpres ataupun gugatan yang sedang ditangani MK.

Meski demikian, penilaian warganet tidak dapat dihindari. Tidak sedikit yang menilai pernyataan Anwar, sebagai isyarat.

Mereka menilai ini sebagai isyarat MK, akan menerima gugatan, sehingga kemenakannya dapat terjun di Pilpres 2024 mendatang.

Kemenakannya yang juga putra dari Presiden Joko Widodo (Jokowi), yakni Gibran Rakabuming Raka.

Sebab, belakangan ini nama Gibran, memang makin gencar dikaitkan dengan capres Prabowo Subianto.

Bahkan, Partai Gerindra dan tim-tim pemenangan Jokowi juga sudah secara terbuka memberikan dukungan mereka.