Berita  

Ditikam Belasan Kali, Begini Kondisi Terkini Salman Rushdie

Kondisi Salman Rushdie

Ngelmu.co – Muncul kabar teranyar; terkait kondisi penulis ‘The Satanic Verses’ atau ‘Ayat-ayat Setan’, Salman Rushdie.

Seperti diketahui, seorang pria tidak dikenal menikam Salman–yang hendak memberikan kuliah umum–di Chautauqua Institution, New York, Amerika Serikat, pada Jumat (12/8/2022) waktu setempat.

Kerabat yang juga seorang penulis, yakni Aatish Taseer, mengatakan bahwa Salman, sudah tidak lagi menggunakan ventilator.

Melalui akun Twitter-nya, @AatishTaseer, ia juga bilang, Salman telah mampu bicara, bahkan bercanda.

Namun, Taseer menghapus cuitannya itu, karena merasa tidak memiliki hak untuk memberikan kabar tersebut.

Ia mengaku telanjur membagikan kabar baik tentang Salman, karena bahagia ketika mendengarnya.

Di sisi lain, AP juga menyebut perwakilan Salman, yakni Andrew Wylie, mengonfirmasi informasi terkait. Namun, ia tidak memberikan keterangan lebih lanjut.

Sebelumnya, Salman mendapatkan 15 luka tikaman di leher, lengan, hingga mata.

Ia bahkan disebut berpeluang kehilangan mata, akibat serangan yang dilakukan oleh Hadi Matar (24).

Jaksa wilayah menilai, Hadi telah merencanakan penyerangannya terhadap Salman.

Jaksa bernama Jason Schmidt juga bilang–dalam sidang dakwaan, Sabtu (13/8) waktu setempat–Hadi telah melakukan percobaan pembunuhan atas Salman.

“Ini merupakan serangan yang sudah ditargetkan. Tidak diprovokasi, dan sudah direncanakan,” tutur Jason.

Hadi sengaja hadir lebih awal di lokasi, dengan membawa identitas palsu.

Meski demikian, pengacara Hadi, yakni Nathaniel Barone, tetap membacakan pembelaan.

Nathaniel menilai bahwa pihak kepolisian, terlalu lama dalam mengurus peradilan Hadi, sementara kliennya ditahan di ‘barak kantor polisi’.

“Hadi punya hak konstitusional dianggap tidak bersalah,” tegas Nathaniel.

Ia juga menyebut, bahwa kliennya telah berkomunikasi secara terbuka dengannya.

Itu mengapa Nathaniel, akan mempelajari kondisi kliennya dalam beberapa pekan ke depan, termasuk psikologi serta adiksi yang bersangkutan.

Baca Juga:

Salman memang dikenal karena novel ‘The Satanic Verses’-nya, yang menghina Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.

Umat muslim dunia, menganggap novelnya itu penuh SARA, hingga tidak boleh beredar di India, dan juga menyulut kerusuhan di Pakistan.

Salman sempat tinggal di Inggris, sebelum akhirnya bersembunyi di New York; selama lebih dari tiga dekade.

Selama bersembunyi, Salman menggunakan nama samaran, dan juga jarang muncul ke publik.

Baru sejak 11 September 2001, Salman berani muncul kembali, dan mulai bersuara.