Doa Sebelum dan Sesudah Bangun Tidur yang Rasulullah Baca Tiap Pagi

Doa Bangun Tidur
Doa tidur Foto: YouTube/Nussa Official

Ngelmu.co – Salah satu yang tak pernah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam lupa, adalah membaca doa bangun tidur.

Kebiasaan beliau sehari-hari [diriwayatkan dalam hadis] yang kemudian menjadi teladan bagi umat muslim.

Bangun lebih awal. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menyudahi tidurnya, sebelum kumandang azan Subuh terdengar.

Itu juga mengapa hari beliau menjadi penuh berkah, karena doa senantiasa mengiringi tiap aktivitas Rasulullah.

Tak terkecuali ketika beliau mensyukuri nikmat hidup–masih diberi usia–dengan membaca doa bangun tidur seperti berikut:

Doa Bangun Tidur dan Artinya

Berikut doa sesudah tidur atau doa bangun tidur yang beliau baca, lengkap dengan artinya:

Doa Bangun Tidur [Diriwayatkan Imam Al-Bukhari]

Dalam bahasa Arab:

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَحْيَانَا بَعْدَ مَا أَمَاتَنَا وَإِلَيْهِ النُّشُوْرِ

Latin:

Alhamdullillahilladzi ahyaanaa ba’damaa amaatanaa wa ilaihin nusyuur.

Arti:

“Segala puji bagi Allah, yang telah membangunkan kami setelah menidurkan kami, dan kepada-Nya lah kami dibangkitkan,” (HR Al-Bukhari No. 6325).

Doa Bangun Tidur [Diriwayatkan Imam At-Tirmidzi]

Doa ini termasuk dalam zikir, saat bangun dari tidur–dalam bahasa Arab:

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ عَافَانِيْ فِيْ جَسَدِيْ، وَرَدَّ عَلَيَّ رُوْحِيْ، وَأَذِنَ لِيْ بِذِكْرِهِ

Latin:

Alhamdullillahilladzi ‘afaani fii jasadi, wa rodda alayya ruuhii, wa adzina lii bi dzikrih.

Arti:

“Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kesehatan pada jasadku, dan telah mengembalikan ruhku, serta mengizinkanku untuk berzikir kepada-Nya,” (HR at-Tirmidzi No. 3401).

Doa Bangun Tidur [di Tengah Malam]

Adapun doa bangun tidur yang Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ajarkan–saat terbangun di tengah malam–adalah:

Dalam bahasa Arab:

لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ. سُبْحَانَ اللَّهِ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ، وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ، وَاللَّهُ أَكْبَرُ، وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ، رَبِّ اغْفِرْ لِي

Latin:

Laailaha illallahu wahdahu laa syarikalahu, lahul mulku walahulhamdu wa huwa ‘ala kulli syaiin qadiir. Subhaanallah walhamdulillahi walaa ilaaha illallahu wallahu Akbar wala haula walaa quwwata illa billaahi. Robbighfirlii.

Arti:

“Tiada Tuhan yang berhak disembah melainkan Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya kerajaan dan bagi-Nya segala puji, dan Ia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Maha Suci Allah, dan segala puji bagi Allah, dan tidak ada Tuhan yang berhak disembah melainkan Allah, Allah Maha Besar, dan tiada daya dan tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah. Ya Tuhanku, ampunilah aku,” (HR. Ahmad).

Doa yang Diriwayatkan Imam Abu Dawud

Dari Sayyidah Aisyah radhiyallahu ‘anha, Rasulullah, bila terbangun dari tidurnya di malam hari, beliau selalu mengucapkan doa ini:

لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَسْتَغْفِرُكَ لِذَنْبِي وَأَسْأَلُكَ رَحْمَتَكَ اللَّهُمَّ زِدْنِي عِلْمًا وَلَا تُزِغْ قَلْبِي بَعْدَ إِذْ هَدَيتَنِي وَهَبْ لِي مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ

Laa ilaha illa anta suhbanaka, allahumma wa bihamdika astaghfiruka lidzambii wa as-aluka rohmataka, allahumma zidnii ‘Ilman wa laa tuzigh qolbii ba’da idz hadaitani wa hablii min ladunka rohmatan innaka antal-wahhab.

Artinya:

“Tidak ada Tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau, ya Allah. Aku memohon ampun kepada-Mu, karena dosa-dosaku, dan aku memohon rahmat-Mu. Ya Allah, berilah aku tambahan ilmu, dan janganlah Engkau jadikan hatiku condong kepada kesesalan sesudah Engkau memberi petunjuk kepadaku, dan karuniakanlah kepadaku kasih sayang dari sisi-Mu, sesungguhnya Engkau adalah Tuhan yang Maha Pemberi,” (HR. Abu Dawud).

Manfaat Doa Sesudah Tidur atau Bangun Tidur

Doa bangun tidur bagi kita–umat muslim–bukan hanya menjadi pengingat terhadap Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Sang Maha Pemilik Kehidupan.

Namun, doa bangun tidur juga memberi kita banyak manfaat, sekaligus bentuk syukur kepada Allah.

Kita berdoa, karena setelah terpejam, Allah masih memberi kita waktu untuk kembali membuka mata.

Maka saat bangun dari tidur, masih dapat merasakan kehidupan, kita jelas perlu bersyukur kepada Allah, yakni dengan cara berdoa.

doa tidur
doa tidur

Adab Bangun Tidur

Selain membaca doa bangun tidur, kita juga perlu memahami sederet adab bangun tidur.

1. Usap Bekas Tidur pada Wajah

Tiap kali bangun, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Salam terbiasa mengusap bekas tidur pada wajahnya.

Seperti kata Ibnu Abbas, “Kemudian ketika sudah masuk pertengahan malam, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bangun. Lalu, beliau duduk, mengusap bekas kantuk yang ada di wajahnya, dengan tangannya,” (HR. Ahmad, Bukhari, Nasai, dan lainnya).

2. Perbanyak Zikir

Setelah membaca doa bangun tidur, kita juga dianjurkan untuk memperbanyak zikir.

3. Cuci Tangan

Setelah bangun tidur, kita juga harus mencuci tangan, sebelum memasukkannya ke bejana, ataupun sebelummelakukan aktivitas lain.

Abu Hurairah menyampaikan sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam:

“Jika salah seorang di antara kalian bangun dari tidurnya, maka jangan mencelupkan tangannya ke dalam bejana, sebelum mencucinya tiga kali, karena ia tidak mengetahui di mana letak tangannya semalam,” (HR. Bukhari No. 162, Muslim No. 278).

4. Bersiwak

Anjuran selanjutnya adalah bersiwak. Hudzaifah bin Al Yaman mengatakan:

“Biasanya, Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, jika bangun di malam hari, beliau menggosok-gosok mulutnya dengan siwak,” (HR. Al Bukhari No. 245, Muslim No. 255).

Syekh Shalih Al Fauzan pun menjelaskan hikmah dari anjuran.

“Ini dianjurkan, karena ketika tidur, bau mulut biasanya berubah. Disebabkan uap dari perut yang naik, dan dalam keadaan ini, dengan bersiwak, akan menghilangkan bau yang tidak sedap di mulut,” (Al Mulakhas Al Fiqhi, 1/36).

5. Bersihkan Hidung

Abu Hurairah juga menyampaikan bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

“Apabila kalian bangun tidur, maka bersihkan bagian dalam hidung tiga kali, karena setan bermalam di rongga hidungnya,” (HR. Bukhari 3.295, dan Muslim 238).

6. Berwudu

Biasanya, setelah membuka mata, kantuk tak langsung hilang.

Itu mengapa kita dianjurkan untuk berzikir, segera berwudu, dan bersiap salat.

Semua untuk menghilangkan rasa kantuk dan malas, seperti kata Abu Hurairah, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

“Setan mengikat tengkuk kepala seseorang di antara kalian ketika sedang tidur, dengan tiga ikatan.

Pada setiap ikatannya, ia mengatakan, ‘Malammu masih panjang, teruslah tidur’.

Maka jika orang tersebut bangun, kemudian ia berzikir kepada Allah, terbukalah satu ikatan.

Lalu, jika ia berwudu, terbukalah satu ikatan lagi, kemudian jika ia salat, maka terbukalah seluruh ikatan.

Sehingga ia pun bangun dalam keadaan bersemangat dan baik jiwanya.

Namun, jika tidak melakukan demikian, maka biasanya ia akan bangun dalam keadaan buruk jiwanya, dan malas,” (HR. Bukhari No. 1142, Muslim No. 776).

7. Baca 10 Ayat Terakhir QS. Ali ‘Imran

Baca juga 10 ayat terakhir Qur’an surah Ali ‘Imran, tepatnya mulai ayat:

إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَآَيَاتٍ لِأُولِي الْأَلْبَابِ

“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang, terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal.”

Ibnu Abbas menceritakan pengalaman beliau saat menginap di rumah sang bibi, Maimunah.

“Beliau duduk, lalu mengusap bekas kantuk yang ada di wajahnya dengan tangannya, kemudian beliau membaca 10 ayat terakhir surat Ali ‘Imran,” (HR. Ahmad, Bukhari, Nasai).

8. Segera Salat

Jika seseorang bangun di malam atau pagi hari, hendaknya, bergegaslah untuk melaksanakan salat.

Baik salat Tahajud, ataupun Subuh–termasuk semua waktu salat–jangan menundanya.

Supaya kita tak terus tenggelam dalam rasa kantuk dan malas. Sebagaimana tertera dalam hadis Abu Hurairah tadi.

Sikap ini juga menjadi bentuk syukur kita kepada Allah Ta’ala, karena masih memberi waktu untuk menghirup udara.

Al ‘Aini pun mengatakan, “Hendaknya orang yang bangun tidur bersungguh-sungguh untuk segera mengerjakan salat fajar (Subuh). Sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah, atas kehidupan yang Allah berikan dan atas dikembalikannya ruh ke dalam tubuh kita, dan hendaknya ia memahami bahwa hal itu merupakan nikmat yang besar,” (Umdatul Qari, 5/70).

Baca Juga:

Baca Juga:

Bukan hanya ketika bangun, membaca doa sebelum tidur juga tak kalah utama.

Doa Sebelum Tidur

Bukan hanya untuk pribadi, kita pun perlu mengajarkan adik atau anak untuk membaca doa mau tidur atau sebelum tidur. Seperti berikut:

Bismillahirrahmanirrahim… Bismika Allahumma ahyaa wa bismika amuut.

Artinya:

“Dengan nama-Mu ya Allah aku hidup, dan dengan nama-Mu aku mati.”

Lalu, kita juga perlu mengajarkan beberapa sunnah–sesuai ajaran Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam–sebelum tidur:

  • Berwudu;
  • Baca Ayat Kursi;
  • Membersihkan tempat tidur;
  • Meniup telapak tangan, kemudian mengusapkannya ke anggota tubuh; dan
  • Berbaring menghadap kanan.

Manfaat Doa Sebelum Tidur

Meski tertidur, manusia tetap memerlukan pertolongan Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Maka dengan membaca doa sebelum tidur, kita, sebagai umat-Nya, insya Allah terhindar dari mimpi buruk.

Begitu juga terjauhkan dari gangguan setan, serta kembali dapat bangun pada keesokan hari.

Bisa juga lebih mudah mengajarkan adab tidur kepada adik kecil pun anak kita, dengan mengajak mereka menonton kartun alias animasi.

Seperti yang terunggah di kanal YouTube Nussa Official berikut ini:

Demikian pembahasan Ngelmu mengenai doa bangun tidur–arab, latin, arti–yang Rasulullah baca tiap pagi.

Lengkap dengan adab ketika bangun tidur, serta manfaat dari berdoa sebelum dan usai terbangun dari tidur.

Semoga bermanfaat untuk kita semua, ya. Aamiin allahumma aamiin.