Berita  

DPP KNPI Tetap Melapor ke Polri Meski Abu Janda ‘Ancam’ Akan Laporkan Balik

DPP KNPI Abu Janda Natalius Pigai

Ngelmu.co – DPP KNPI [Dewan Pimpinan Pusat Komite Nasional Pemuda Indonesia] tetap melaporkan Permadi Arya alias Abu Janda ke Bareskrim [Badan Reserse Kriminal] Polri, meski yang bersangkutan ‘mengancam’ akan melaporkan balik.

“DPP KNPI, resmi melaporkan Permadi Arya (Abu Janda) ke Mabes POLRI,” demikian pernyataan Ketua Umum DPP KNPI, Haris Pertama, pada akun Twitter-nya, @harisknpi, Kamis (28/1).

“Insya Allah, kebenaran akan menang. Doa dan dukungan seluruh rakyat Indonesia pasti akan menjadi berkah bagi KNPI,” sambung cuitan tersebut.

Sebelumnya, Abu Janda yang meladeni kicauan akun @SaungTuti [baru dibuat pada November 2020 lalu], menyatakan siap melapor balik, jika dirinya benar-benar dilaporkan.

“Iya lihat saja kalo dia @harisknpi maen lapor-laporan, saya laporkan balik. Jangan samakan saya dengan Ambroncius Nababan, ya, Bang,” ujar @permadiaktivis1, Rabu (27/1).

Baca Juga: Jadi Tersangka Dugaan Rasialisme Bikin Ambroncius Nababan Dijemput Paksa

Menanggapi pernyataan itu, Haris pun mengaku ikhlas jika harus ditangkap karena melawan rasialisme.

“Jika memang saya harus ditangkap karena melawan orang rasis dan pemecah belah persatuan seperti ini, maka saya ikhlas,” tuturnya.

“Tapi saya dan seluruh rakyat Indonesia, masih yakin Polri akan menegakkan hukum yang adil dan menjaga persatuan di Indonesia,” lanjut Haris.

DPP KNPI sendiri, resmi melaporkan Abu Janda ke Bareskrim Polri, terkait dugaan rasis terhadap eks Komisioner Komnas HAM, Natalius Pigai.

Sebab, menurut Haris, sikap Abu Janda telah bertentangan dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika [tidak menghargai perbedaan suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA)].

“Meski berbeda dukungan politik, tidak pantas melontarkan kata-kata rasis,” tegasnya.

“Orang semacam Abu Janda, harus segera ditangkap. Ini juga merusak citra pemerintah Jokowi,” pungkas Haris.

Tanya Abu Janda pada Pigai

Pigai, sebelumnya menyindir mantan kepala BIN, AM Hendropriyono, dengan menanyakan kapasitas yang bersangkutan hingga mengancam eks anggota FPI.

“Ortu mau tanya. Kapasitas Bapak di negara ini sebagai apa, ya? Penasihat presiden, pengamat, aktivis? Biarkan diurus gen abad ke-21 yang egaliter, humanis, demokrat,” tulis Pigai.

“Kami tidak butuh hadirnya dedengkot tua. Sebabnya, Wakil Ketua BIN dan Dubes yang Bapak tawar, saya tolak mentah-mentah. Maaf,” sambungnya pada cuitan tersebut.

Lalu, Abu Janda membalas kicauan Pigai, dengan menyebutkan rekam jejak Hendropriyono.

“Kapasitas Jend. Hendropriyono: Mantan Kepala BIN, Mantan Direktur BAIS, Mantan Menteri Transmigrasi, Profesor ilmu Filsafat Intelijen, Berjasa di berbagai operasi militer,” jawab Abu Janda.

Namun, bukan sekadar itu, ia melanjutkan pernyataannya dengan menanyakan kapasitas Pigai, sekaligus menyerang fisik yang bersangkutan.

“Kau Natalius Pigai, apa kapasitas kau? Sudah selesai evolusi belom kau?,” tulis Abu Janda.

Lemparan narasi kontroversial, memang menjadi kebiasaan Abu Janda. Jauh sebelum ini, sudah beberapa kali, ia melakukan hal yang sama.

Selain soal Pigai, teranyar, Abu Janda juga menyebut Islam, sebagai agama pendatang yang arogan di Indonesia.

“Yang arogan di Indonesia itu adalah Islam, sebagai agama pendatang dari Arab, kepada budaya asli kearifan lokal. Haram-haramkan ritual sedekah laut, sampe kebaya diharamkan dengan alasan aurat.”

Selengkapnya: Abu Janda, “yang Arogan di Indonesia Itu adalah Islam”