Berita  

Eks Pejudo Miftahul Jannah, Lelang Baju Penuh Sejarah untuk COVID-19

Miftahul Jannah Lelang untuk COVID-19

Ngelmu.co – Miftahul Jannah, mantan atlet Blind Judo asal Aceh, yang sempat menjadi wakil Indonesia di Asian Para Games 2018 lalu, memutuskan untuk melelang baju kebanggaannya. Di mana keuntungan dari perlelangan tersebut, sepenuhnya akan ia donasikan untuk melawan Corona.

Hal ini ia sampaikan melalui akun Instagram, @miftahul_judo, Kamis (16/4) lalu. Berikut penuturannya:

“Assalamu’alaikum. Perkenalkan nama saya Miftahul Jannah. Saya berasal dari Aceh. Saya atlet Blind Judo yang mewakili Indonesia, di Asian Para Games 2018, asal kontingen Jawa Barat.

Di kesempatan ini, saya ingin melelangkan baju yang penuh sejarah suka duka. Miftah, merelakan baju untuk membantu negeri ini melawan Corona. Hasil lelang ini, akan miftah serahkan untuk melawan Corona.

Alasan Miftah melelang baju, pertama, jelas untuk membantu negeri ini, dan juga bajunya tidak akan bisa Miftah gunakan kembali untuk berlaga.

Karena adanya peraturan yang berbenturan dengan Miftah.

Walaupun Miftah tidak bisa berkarier di Judo, tapi Miftah masih tetap menjadi atlet di cabang olahraga Catur.

Sebelum Miftah, mengabari awak media, Miftah sudah minta izin dengan pelatih Buddy Hidayat, dan pendamping Miftah, Alamsyah, asal aceh.

Banyak sejarah di baju ini. Miftah di-diskualifikasi, karena tidak ingin melepas hijab. Miftah tahu peraturan itu, satu hari sebelum pertandingan.

Rasa sedih, kecewa, bercampur menjadi satu. Merasa kegagalan yang sangat besar. Tapi alhamdulillah, Miftah mendapat dorongan dan dukungan langsung dari kerabat.

Miftah punya satu janji sama Ayah. Miftah tidak akan berlaga, jika tudung Miftah jadi taruhannya.

Pada tanggal 2 Februari 2020, Ayah meninggal. Maka Miftah, melepaskan baju Miftah, sebagai bukti kepada Ayah.

Tanpa Judo, Miftah, masih bisa membanggakan Ayah. Tanpa Judo, insya Allah, Miftah akan sekolahkan adik-adik hingga selesai.

Walaupun di saat ini penuh dengan ujian. Insya Allah, pasti Allah memberikan jalan ke pada hamba-Nya yang sungguh-sungguh.”

Baca Juga: Haru, Anak Pengidap Penyakit Langka Galang Dana untuk COVID-19

Sebelumnya, nama Miftah, ramai diperbincangkan karena mempertahankan hijabnya, meski diminta untuk melepas sesaat sebelum bertarung di Asian Para Games 2018, cabang olahraga Blind Judo kelas 52 Kg.

Meskipun akhirnya, ia harus di-diskualifikasi, karena dalam aturan tidak diperkenankan mengenakan hijab saat bertarung, dirinya tak berubah pikiran.

Miftah teguh pada prinsipnya. Sementara seragam Judo, ia simpan sebagai simbol perjuangan.

Kini, kondisi ekonominya serba sulit. Miftah yang mencoba bertahan hidup dan mengukir prestasi lewat Catur, harus bertahan, karena wabah virus Corona, membuat pelatihan daerah di Jabar, juga terhenti.

Maka itu, ia yang tetap ingin berbuat sesuatu untuk sesama di tengah pandemi COVID-19, memutuskan melelang baju Judo kesayangannya.

Padahal, pandemi ini juga membuat Miftah, untuk pertama kalinya sejak merantau dari Aceh, meminta uang kepada sang ibu, untuk menjalankan kehidupan sehari-sehari.

Belakangan, tempat tinggalnya pun kerap berpindah-pindah. Menginap di rumah saudara, di Jakarta Timur, atau menetap di rumah kakak angkatnya.

Bicara soal uang tabungan yang didapat dari hasil penghargaan dan undangan wawancara saat tragedi Asian Games 2018, Miftah mengatakan, semua sudah tak tersisa.

Usaha kecil-kecilan menjual salad buah online, ‘Salad Buah Udo’, yang baru dirintis, juga terpaksa berhenti akibat virus Corona.

“Sejak Mei 2019, kondisi ekonomi saya jatuh ke nol lagi. Kuliah saya terpaksa berhenti, untuk sehari-hari saya minta ke ibu saya. Padahal, dulu saya sama sekali tidak pernah minta. Saya yang kasih,” kata Miftah.

Namun, ia tetap ingin membantu sesama melawan COVID-19 di Tanah Air tercinta.

“Saya mau bantu, tapi saya enggak punya materi, saya nol. Uang saja saya sekarang minta ke orang tua. Saya kebingungan harus bagaimana. Makanya saya korbankan baju tanding saya untuk di lelang. Uangnya nanti saya sumbangkan semuanya,” tegas Miftah.

“Ini juga sekaligus bukti janji Miftah ke Ayah, kalau Miftah tidak akan kembali ke Judo, selama aturan hijabnya tidak di-ubah,” lanjutnya.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by miftahul jannah blindjudo🇮🇩 (@miftahul_judo) on

Lelang sendiri, sudah dimulai sejak Jumat (17/4) lalu, dengan harga awal Rp3 juta, dan pada Ahad (19/4) lalu.

Miftah menyampaikan, “Alhamdulillah, sampai saat ini sudah ada beberapa penawar yang telah memberi tawaran pada Miftah, harga penawaran tertinggi saat ini Rp5 juta, dari Anggota DPR A Fraksi PKS.”

Pelelangan akan digelar hingga Rabu (22/4) besok, pukul 21.00 WIB.

“Pada harga tertinggi, baju yang Miftah sayangi ini, akan Miftah lepas untuk siapapun yang tersentuh hatinya dengan keadaan negeri saat ini,” pungkasnya.