Berita  

Gubernur Kaltim Sebut Jokowi Pasti Masuk Surga, Warganet Syok!

Isran Noor Jokowi Masuk Surga

Ngelmu.co – Para pengguna media sosial, khususnya Twitter, terkejut dengan pernyataan Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Isran Noor.

Pasalnya, dalam kuliah umum bertajuk, ‘Potensi dan Keberlanjutan Ibu Kota Negara di Kalimantan Timur’, Isran menyebut, Presiden Joko Widodo (Jokowi) pasti masuk surga.

“Makanya saya sampaikan kepada Bapak Jokowi, Presiden. Bapak Jokowi, Mas Jokowi, Bapak Presiden, Bapak itu pasti masuk surga…”

Demikian kata Isran, Rabu (7/4) kemarin, mengutip kanal YouTube Humas SIL dan SKSG UI [Sekolah Ilmu Lingkungan dan Sekolah Kajian Strategi dan Global Universitas Indonesia].

Penilaian Isran tersebut, berkaitan dengan rencana pemindahan ibu kota negara (IKN), dari DKI Jakarta ke Kaltim.

“Bapak itu pasti masuk surga, ‘Kenapa, Pak Isran?’, tidak usah lagi Bapak itu beramal ibadah, ‘Apa lagi itu, Pak Isran?’, karena Bapak telah mewujudkan cita-cita dua kepala negara untuk memindahkan [ibu kota], Pak Sukarno dan Pak Soeharto, dan orangnya sudah meninggal.”

Mendengar pernyataan itu, warganet pun syok dan langsung merespons.

“Masuk surga karena memindahkan ibu kota? Waduh. Itu Gubernur Kaltim pemegang kunci surga apa, ya?” tanya @NurlelySiregar.

“Terlalu berlebihan. Memastikan seorang pemimpin masuk surga, dan tidak perlu beramal ibadah lagi,” kata @hepipurwana.

“Padahal untuk mempertanggungjawabkan amanah dan janji saja sudah amat sangat berat sekali. Terlalu berlebihan,” imbuhnya.

“Benar-benar bisa memastikan?” sahut @toxynusca. “Coba dibuktikan,” lanjutnya.

“Hehe… sekarang ada calo surga?” tutur @rang_simabua, tertawa.

“Pasti masuk surga. Tidak usah lagi beramal. Kalimat ini bila disampaikan kepada ahli ibadah dan berilmu, mereka tahu ini bisikan iblis,” tulis @YamaniTeuku.

“Bila disampaikan kepada ahli dunia, kalimat ini bisa berbahaya, karena bila dipercaya, bisa mengandung dosa, mungkin lebih besar dari dosa,” sambungnya.

“Punya kunci surga nih,” cuit @SyarifAlkadrie3 yang juga tertawa.

“Gub Kaltim pemegang pintu surga?” kata @Zukaichi, heran.

“Apa hubungannya ibu kota dgn Surga? Selamat datang di era rusaknya akal dan nurani!,” kritik @ridwanhasigi.

Baca Juga: Bukan Hanya Rakyat RI, Pengamat Asing juga Soroti Rencana Pembangunan IKN Baru

Setelah ramainya respons publik atas pernyataan Gubernur Isran, Kepala Biro Humas Setda Provinsi Kaltim Syafranuddin pun memberikan penjelasan.

“Itu ucapan, sudah berkali-kali disampaikan Pak Isran, baik di Kaltim, karena senangnya warga Kaltim, Insya Allah mendoakan Pak Jokowi,” jelasnya.

Dalam kuliah umum itu, lanjut Syafranuddin, peserta terlalu serius, sampai akhirnya keluar candaan dari Isran.

Terlebih, bukan hanya sivitas akademik UI yang hadir, tetapi juga pejabat militer serta guru-guru besar UI, seperti Prof Emil Salim.

“Biasa, Pak Isran banyak guyonannya,” kata Syafranuddin, mengutip, kaltimtoday.co.

“Namun, beliau berulang kali, di beberapa pertemuan, mendoakan Pak Jokowi masuk surga, jika IKN benar-benar terwujud,” sambungnya.

“Karena [menjadi] kebahagiaan warga Kaltim, bahkan Kalimantan,” imbuhnya lagi.

Sebelumnya, menurut Isran, pemindahan IKN adalah program serta rencana besar Indonesia.

Gagasan tersebut, bahkan telah lama tercetus dari Presiden Indonesia terdahulu.

Mulai dari Sukarno, Soeharto, hingga Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

“Pak SBY… Pak SBY juga ingin memindahkan [ibu kota],” tutur Isran.

Lebih lanjut, ia mengutip penjelasan Jokowi, bahwa rencana pemindahan IKN, memang bukan tiba-tiba.

Sebab, sebelumnya, sudah ada berbagai kajian, termasuk yang dilakukan di masa pemerintahan Jokowi.

Tepatnya, sejak tahun kedua periode pertama kepresidenan Jokowi.

“Nah, jadi Bapak enggak usah khawatir, Bapak pasti masuk surga. Nah, jadi senang juga nih orang, Pak Jokowi-nya bahagia. Masuk akal dari dia,” kata Isran.

Ia juga menyarankan, agar Presiden, tak perlu berpikir terlalu panjang untuk mewujudkan IKN baru.

Pasalnya, menurut Isran, keputusan ini akan membuat anak bangsa mengenang Jokowi, karena telah mewujudkan karya besar.

“Nah, kemudian Bapak tidak usah pikir juga, karena kalau Bapak bisa memindahkan ibu kota ini, artinya Bapak akan dikenang oleh anak bangsa ini,” ujar Isran.

“Sampai kapan pun. [Dikenang] Sebagai sebuah wujud karya besar kepala negara,” tegasnya.