Berita  

HNW Kritisi Judul Sebuah Berita: Rasionalisasi Pindah Ibu Kota?

Analisis Tsunami BMKG
Foto: Istana Kepresidenan Jakarta yang turut tergenang banjir pada 25 April 2020 lalu. Adapun Sekretaris Kabinet Pramono Anung, membagikan potret sejumlah titik di Istana yang tergenang, melalui grup WhatsApp wartawan. (Istimewa)

Ngelmu.co – Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI Hidayat Nur Wahid (HNW), mengkritisi judul sebuah berita.

Tepatnya artikel yang dirilis oleh CNN Indonesia, Senin (23/8) kemarin, yakni ‘Analisis BMKG Terkait Tsunami yang Disebut Bisa Sapu Istana’.

Menurutnya, pemilihan judul tersebut tidak sinkron dengan isi dari berita itu sendiri.

“Judul beritanya dibikin seram,” tuturnya, melalui akun Twitter pribadi, @hnurwahid, Senin (23/8) malam.

“Padahal, isi beritanya tidak seperti itu,” sambung HNW, yang juga menyayangkan hal ini terjadi di tengah pandemi.

“Covid-19 masih mengganas, tapi ada yang tega membuat opini meresahkan,” ujarnya.

“Untuk rasionalisasi pemindahan Ibu Kota RI dari Jakarta,” pungkasnya pada cuitan tersebut.

Salah seorang warganet yang ikut membaca artikel terkait, merespons twit HNW.

“Tinggi tsunaminya di pantai Jakarta, hanya 0,5-0,6 meter,” kata @Asmamoenir.

Terlepas dari cuitan HNW, pengguna Twitter lainnya juga menyoroti pemilihan judul ‘Analisis BMKG Terkait Tsunami yang Disebut Bisa Sapu Istana’.

“Enggak ada bilang sampai menyapu, ya,” ucap @RSupriyanto80.

Ia pun tertawa, dan menyampaikan hal tersebut kepada Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono.

“Iya, aneh, Kak. Siapa juga yang bilang begitu. Wong di pantai saja, setengah meter,” jelas Daryono, melalui akun Twitter-nya, @DaryonoBMKG.

“Media ini suka overdosis. Hahahaha,” balas @RSupriyanto80.

“Alasan mendasar pindah ibu kota, ya, ‘kan?” sahut @Gondestkere, bertanya.

Halaman selanjutnya >>>

Mengulas singkat isi artikel yang dikritisi…