Berita  

Kabut Asap Karhutla Indonesia Masuk Thailand, Malaysia-Singapura Diminta Waspada

Kabut Asap Karhutla Indonesia Thailand
Presiden Joko Widodo, meninjau karhutla di Pelalawan, Riau, 17 September 2019.

Ngelmu.co – Menyusul masuknya musim kemarau, titik api—hotspot—kebakaran hutan dan lahan (karhutla) ditemukan di Indonesia. Kabut asap pun dikabarkan telah memasuki Thailand. Bahkan, Malaysia dan Singapura pun diminta bersiap diri.

Dilansir Nation Thailand, pada Ahad (5/7) kemarin, kabut asap akibat karhutla di Indonesia, sudah sampai di berbagai provinsi bagian selatan.

Di antaranya Songkhla, Satun, Narathiwat, dan Yala.

Kepala Kantor Lingkungan Wilayah 6, Thananchai Suwansuk, menyatakan bahwa 19 hotspot telah dideteksi, di Pulau Sumatra, Ahad (5/7).

Angka itu bertambah, dari Sabtu (4/7), yang hanya 12 hotspot.

Di antara empat provinsi bagian selatan Thailand, Shongkhla, menjadi yang terparah dengan adanya partikel debu halus kurang dari 2,5 mikrometer.

“Angin membuat tidak terlalu parah di beberapa daerah lainnya,” jelas Suwansuk.

Petugas berwenang setempat, berencana memasang perangkat pemeriksa polusi udara lebih banyak di Pattani.

Kabut asap akibat karhutla di Indonesia, bukan kali ini saja memasuki Thailand.

Tahun-tahun sebelumnya, provinsi-provinsi di bagian selatan Thailand, rutin mendapat kiriman kabut asap.

Menyusul karhutla di Indonesia, akibat musim kemarau dan pembakaran untuk pembukaan lahan pertanian.

Baca Juga: Ironi Karhutla di Paru-Paru Dunia

Bukan hanya Thailand, masyarakat Singapura, pun diingatkan untuk waspada terhadap kabut asap dari Indonesia.

“Kabut asap dari Indonesia, dapat kembali datang, 700 titik api telah terdeteksi,” demikian disampaikan media setempat, Mothership, Sabtu (4/7).

Pihaknya mengutip informasi, jika sebanyak 700 titik api telah ditemukan di Kalimantan Tengah.

Sedangkan Mashable, menulis berita dengan judul, ‘Siapkan Dirimu, Malaysia dan Singapura. Kabut Asap Datang’.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo, menekankan agar para jajarannya mewaspadai karhutla.

“Saya minta kepada gubernur, bupati, wali kota, panglima kodam (pangdam), komandan distrik militer (dandim), komandan resor militer (danrem), kapolda, kapolres harus cepat tanggap mengenai ini.”

Demikian ujarnya, dalam rapat terbatas bersama para menteri, soal antisipasi kebakaran hutan, di Istana Merdeka, Selasa (23/6) lalu.

Jokowi, tak ingin penanganan karhutla terlambat, maka ia meminta semua pihak untuk bekerja sama menyelesaikan persoalan tersebut.

Pada bulan Februari, Jokowi pun mengingatkan, adanya aturan yang berlaku sejak 2016.

Jika gagal mengatasi karhutla di wilayah masing-masing, kapolres, danrem, kapolda, hingga pangdam, bukan tak mungkin dicopot dari jabatannya.