Berita  

Komentari Foto Jenazah COVID-19, Anji Dikecam PFI

Anji Joshua Irwandi COVID
Foto: Instagram @joshirwandi.

Ngelmu.coPewarta Foto Indonesia (PFI), mengecam keras pernyataan penyanyi Erdian Aji Prihartanto (Anji), soal foto jenazah korban COVID-19. Dikutip Ngelmu, dari surat tertanggal 19 Juli 2020, pihaknya menyatakan lima sikap, di antaranya:

1. Mengecam serta mengutuk opini yang tidak berimbang dan terkesan dibuat-buat dari Sdr. Anji, yang menyebabkan keresahan di kalangan pewarta foto, fotografer, dan masyarakat umum.

2. Mendesak Sdr. Anji, untuk menghapus postingan di Instagram, terkait foto Joshua Irwandi.

3. Mendesak Sdr. Anji, untuk meminta maaf secara terbuka, akibat ulah yang telah ia perbuat kepada seluruh pewarta foto di Indonesia, dan kepada Sdr. Joshua Irwandi.

Karena PFI menilai, hal ini merupakan bentuk pelecehan terhadap karya jurnalistik yang otentik, dan pendiskreditan profesi.

4. Mendesak Sdr. Anji, untuk meluruskan apa yang sebenar-benarnya terjadi sebelum, saat, dan sesudah prosesi pengambilan foto jurnalistik karya Joshua Irwandi, di Instagram.

5. Tidak membandingkan kerja jurnalistik pewarta foto dengan anak agency, buzzer, influencer, YouTuber, vlogger, dan sejenisnya.

Karena kerja jurnalistik dilandasi oleh fakta yang ada di lapangan, memiliki kode etik yang jelas, dan dilindungi oleh undang-undang.

Sebelumnya, pada Sabtu (18/7), Instagram @duniamanji, mengunggah kembali foto hasil karya @joshirwandi.

Pada unggahannya itu, ia menyatakan, menemukan kejanggalan pada foto karya fotografer yang mendapatkan grant dari National Geographic.

Berikut penjelasan lengkap yang Anji tulis:

“Foto ini terlihat powerful ya. Jenazah korban cvd. Tapi ada beberapa kejanggalan.

1. Tiba-tiba secara berbarengan foto ini diunggah oleh banyak akun-akun ber-follower besar, dengan caption seragam.

Sebagai orang yang familiar dengan dunia digital, buat saya ini sangat tertata.

Seperti ada KOL (Key Opinion Leader), lalu banyak akun berpengaruh menyebarkannya.

Polanya mirip. Anak Agency atau influencer/buzzer pasti mengerti.

2. Dalam kasus kematian (yang katanya) korban cvd, keluarga saja tidak boleh menemui.

Ini seorang Fotografer, malah boleh. Kalau kamu merasa ini tidak aneh, artinya mungkin saya yang aneh.

Saya percaya cvd itu ada. Tapi saya tidak percaya bahwa cvd semengerikan itu.

Yang mengerikan adalah hancurnya hajat hidup masyarakat kecil.

EDIT: saya menulis cvd karena malas menulis covid,” demikian tulis @duniamanji.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Anji MANJI (@duniamanji) on

Maka PFI pun menuding, Anji, telah membuat opini penghakiman sepihak, seolah-olah foto tersebut merupakan hasil ‘setting’.

Dalam foto itu, nampak jenazah yang meninggal akibat COVID-19, terbungkus plastik, di salah satu rumah sakit, di Jakarta.

“PFI Pusat telah menghubungi Joshua Irwandi, terkait foto tersebut, untuk memastikan keabsahan dari karya jurnalistiknya, yang viral itu.”

Demikian akuan Ketua PFI Pusat, Reno Esnir, dalam keterangan resminya, Ahad (19/7) malam.

Dari hasil diskusi, lanjutnya, saat proses pengambilan foto, Joshua, sudah mematuhi kode etik jurnalistik.

Pria itu juga mematuhi prosedur perizinan, serta mengikuti segala macam protokol kesehatan yang diwajibkan oleh pihak rumah sakit.

Reno pun menegaskan, kerja jurnalistik dilindungi oleh Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers dan Kode Etik Jurnalistik.

“Untuk itu, Pewarta Foto Indonesia (PFI) Pusat, menyatakan sikap,” tegasnya.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Joshua Irwandi (@joshirwandi) on

Baca Juga: Kasus Positif COVID-19 Semakin Meningkat, Ma’ruf Amin Salahkan Masyarakat

Bukan hanya PFI yang kecewa dengan pernyataan Anji, sebagai publik figur.

Warganet pun menyayangkan banyak hal dari pernyataan Anji, soal foto karya Joshua.

Mulai dari ‘Saya percaya cvd itu ada. Tapi saya tidak percaya bahwa cvd semengerikan itu’, hingga penyingkatan COVID menjadi cvd.

Padahal, dalam dunia medis, tidak dibenarkan menggunakan singkat tidak pada tempatnya.

Sebab, cvd sudah memiliki arti tersendiri, yakni cardiovascular disease; penyakit yang berkaitan dengan jantung dan pembuluh darah.

Selain itu, COVID-19 pun sudah merupakan singkatan dari Corona (CO), Virus (VI), Disease (D, penyakit) yang ditemukan pada 2019.

Lantas, bagaimana tanggapan Anji, setelah pernyataannya banyak mendapat kritik?