Berita  

Marah Anies dalam Sidak Tak Lain karena Ini soal Nyawa

Anies Sidak Perusahaan PPKM Darurat
Foto: Instagram/aniesbaswedan

Ngelmu.co – Kemarahan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat melakukan sidak [inspeksi mendadak], tak lain karena persoalan ini berkaitan dengan nyawa.

“Ini bukan sekadar soal peraturan, bukan sekadar soal pasal, ini adalah soal melindungi sesama,” tegasnya, Selasa (6/7).

“Melindungi saudara-saudara kita, melindungi anak buah kita, melindungi pekerja yang bekerja untuk perusahaan kita,” sambung Anies.

Dua perusahaan di Gedung Sahid Sudirman Centre, Jakarta Pusat, yakni Ray White Indonesia dan Equity Life Indonesia, kena sidak.

Sebab, sejak Kamis (1/7), pemerintah telah merilis 14 aturan PPKM [pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat] darurat di Jawa dan Bali, berlaku untuk 3-20 Juli 2021.

Selengkapnya, baca:

Sebagai perusahaan agen properti di Indonesia, Ray White Indonesia, jelas tidak termasuk sektor esensial pun kritikal.

Maka seharusnya, 100 persen pegawainya bekerja dari rumah, selama PPKM darurat berlangsung.

Sementara Equity Life Indonesia, meski masuk sektor esensial, perusahaan asuransi jiwa itu melanggar tiga hal:

  1. Perusahaan tidak melaporkan pekerja yang terpapar Covid-19 ke Suku Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi Jakarta Pusat;
  2. Tidak menerapkan protokol kesehatan terkait jaga jarak interaksi antarpekerja; dan
  3. Ditemukan karyawan yang sedang hamil 8 bulan, tetap bekerja seperti biasa.

Setelah sidak, Selasa (6/7) siang, melalui Instagram resminya, Anies, pun berpesan untuk semua orang yang bekerja di Ibu Kota.

“Tadi baru saja inspeksi gedung-gedung kantor di Jakarta, bersama kepolisian, Satpol PP, dan Disnaker DKI Jakarta,” tulisnya.

“Kami menemukan, masih ada kantor-kantor yang bukan sektor esensial/kritikal, tapi masih tetap meminta karyawannya datang bekerja di kantor,” sambung Anies.

Potret ini, lanjutnya, bukan sekadar melanggar aturan PPKM darurat, tapi juga pelanggaran atas tanggung jawab kemanusiaan.

“Kantor-kantor yang melanggar, langsung disegel, ditutup kantornya,” tegas Anies.

“Semua karyawannya dipulangkan untuk bekerja dari rumah, dan pemilik atau manajer kantornya diproses hukum oleh kepolisian,” jelasnya.

Berikut penuturan Anies selengkapnya, dalam video berdurasi 6 menit 18 detik yang terunggah pada akun @aniesbaswedan: