Menyelami Perbedaan Asam Sulfat dan Asam Folat

Perbedaan Asam Sulfat Folat

Ngelmu.co – Publik menyoroti pernyataan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka.

Berbagai pihak menyoroti putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu, karena yang bersangkutan keliru, menyebut ibu hamil memerlukan asam sulfat untuk mencegah stunting.

Pasangan calon presiden (capres) Prabowo Subianto itu juga sudah mengakui kekeliruannya.

Gibran yang masih menjabat sebagai Wali Kota Solo itu pun meminta maaf, sekaligus memohon dikoreksi.

Adapun zat apa yang sebenarnya dibutuhkan oleh ibu hamil adalah asam folat, bukan asam sulfat.

Asam Sulfat

Asam sulfat yang memiliki rumus kimia H2SO4 merupakan substansi kimia yang mempunyai sifat korosif dan berbahaya untuk tubuh.

Bahkan, paparan berlebihan dari asam sulfat dapat berakibat fatal untuk manusia.

Pada umumnya, asam sulfat ini digunakan dalam industri pembuatan pupuk, penyamakan kulit, pengolahan minyak, pewarnaan tekstil, dan penambangan timah.

Mengutip National Library of Medicine, asam sulfat adalah cairan berminyak bening, tidak berwarna, dan sangat korosif.

Asam sulfat juga dikenal sebagai kandungan yang berasal dari air aki yang berfungsi sebagai penghantar dan penyimpan listrik.

Asam sulfat bersifat korosif terhadap banyak bahan, termasuk logam, dan juga dapat menyebabkan kerusakan parah pada kulit serta jaringan.

Mengutip CDC, seseorang yang menghirup asam sulfat, bisa mengakibatkan erosi gigi dan iritasi saluran pernapasan.

Jika zat ini diminum, maka dapat membakar mulut dan tenggorokan hingga menciptakan lubang di perut.

Kulit manusia yang terpapar asam sulfat juga bisa langsung terbakar.

Asam sulfat ini juga dapat menjadi bahan kimia penting dalam pembuatan deterjen, zat pewarna, cat atau pigmen, bahan peledak, industri logam, dan bahan kimia lainnya.

Asam Folat

Adapun asam folat adalah bentuk sintetis dari vitamin B9 yang juga dikenal sebagai asam pteroylmonoglutamic.

Vitamin ini merupakan bentuk folat sintetis yang biasanya ditambahkan pada makanan dan minuman.

Ibu hamil sangat membutuhkan asam folat untuk membantu mendapatkan asupan penting selain zat besi, kalsium, dan mineral.

Dalam studi penelitian, vitamin B9 dari asam folat juga disebut dapat menyelamatkan bayi dari spina bifida atau kelainan pada tulang belakang.

Asupan asam folat yang cukup–sebelum dan selama kehamilan–akan mencegah timbulnya kecacatan tabung saraf atau Neural Tube Defects (NTDs) pada bayi, yaitu anencephaly [kelainan di mana otak tidak terbentuk].

Dengan asupan asam folat yang cukup pada masa sebelum dan selama kehamilan atau sekitar 0.4-0.8 mg per hari, maka risiko timbulnya NTDs pada bayi juga dapat diturunkan hingga 80 persen.

Asam folat dapat ditemui dalam suplemen makanan. Namun, ada juga asam folat alami yang bisa ditemukan dalam banyak makanan.

Beberapa makanan mengandung lebih banyak asam folat daripada yang lain.

National Institutes of Health, mencatat lima makanan dengan kadar asam folat tertinggi, yakni:

  1. Hati sapi,
  2. Bayam,
  3. Kacang tolo,
  4. Sereal sarapan yang sudah diperkaya, dan
  5. Asparagus.

Selain itu, sayuran hijau gelap, buah-buahan, kacang-kacangan, makanan laut, telur, produk susu, unggas, jus jeruk, daging, hingga biji-bijian juga mengandung asam folat.

Baca juga:

Manfaat Asam Folat untuk Ibu Hamil

Lantas, selain mencegah kecacatan tabung saraf pada bayi, apa lagi sih manfaat asam folat untuk ibu hamil?

Menjaga stamina

Manfaat asam folat untuk ibu hamil yang utama adalah menjaga stamina.

Vitamin ini akan bekerja sama dengan vitamin B12 dan vitamin C dalam membantu tubuh untuk memecah, menggunakan, sekaligus membentuk protein baru.

Mencegah keguguran

Asam folat juga dapat mencegah kematian janin saat usia kehamilan masih tergolong muda–kurang dari 20 pekan–atau biasa disebut keguguran.

Zat ini juga dipercaya bisa menurunkan risiko terjadinya beberapa gangguan kehamilan lain, seperti kelahiran prematur, hingga gangguan pertumbuhan janin dalam kandungan.

Mencegah anemia

Manfaat asam folat untuk ibu hamil yang lainnya adalah mencegah anemia.

Kurang darah atau anemia merupakan salah satu masalah kesehatan yang sering terjadi di masa kehamilan.

Anemia dapat menyebabkan kelelahan, lemas, dan dapat memengaruhi kesehatan ibu dan janin.

Maka itu penting untuk mencukupi asupan asam folat dan zat besi.

Menurunkan risiko preeklamsia

Mencukupi kebutahan asam folat selama kehamilan–sejak trimester kedua–membuat ibu hamil berisiko lebih kecil mengalami preeklamsia.

Preeklamsia adalah kondisi komplikasi kehamilan yang ditandai dengan meningkatnya tekanan darah, pembengkakan, dan meningkatnya kadar protein dalam urine.

Preeklamsia juga akan meningkatkan risiko ibu mangalami eklamsia atau kejang yang berbahaya saat hamil, serta meningkatkan risiko bayi lahir dengan berat badan kurang.

Pertumbuhan dan perkembangan sel

Asam folat juga diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan normal sel-sel tubuh, termasuk sel-sel embrio serta janin.

Hal ini sangat krusial selama tahap awal kehamilan; ketika pembentukan organ dan jaringan berlangsung.

Itulah penjelasan Ngelmu tentang perbedaan asam sulfat dan asam folat. Semoga bermanfaat, ya!