Berita  

Pedagang Pentol di Jombang Keliling Sambil Membawa Buku untuk Dibaca Pelanggannya

Pedagang Pentol di Jombang Keliling Sambil Membawa Buku untuk Dibaca Pelanggannya

Ngelmu.co – Belakangan, media sosial dihebohkan dengan foto pedagang pentol keliling, yang berjualan sambil membawa buku untuk dibaca oleh pelanggannya.

Pedagang Pentol di Jombang Keliling Sambil Membawa Buku untuk Dibaca Pelanggannya
Pedagang Pentol di Jombang Keliling Sambil Membawa Buku untuk Dibaca Pelanggannya

Berjualan Sejak 4 Tahun Lalu

Ia adalah Mohammad Lutfan Efendi (29), warga Desa Ngudirejo, Kecamatan Diwek, Jombang, Jawa Timur.

Sejak Desember 2016 lalu, ia sudah berjualan pentol keliling. Namun, baru sepekan terakhir ini, ia mulai berjualan sambil membawa buku bacaan.

Dari foto yang beredar, terlihat gerobak yang diangkut di atas jok motor itu bertuliskan “Pentol Nusantara”.

Pada foto lainnya, tampak beberapa anak sedang memilih buku pada gerobak dagang pentol yang sedang diparkir itu.

Awal Mula Berjualan dengan Membawa Buku Bacaan

Dilansir dari indonesiaonline.co.id, pertama kali ide tersebut muncul, berawal dari teman-temannya yang merupakan pegiat literasi di Jombang.

Dari situlah, ia berpikir untuk berjualan sambil membawa buku bacaan. Guna membangkitkan minat baca masyarakat, khususnya untuk anak usia sekolah.

Terlebih, saat adanya Covid-19 ini, anak-anak sekolah diliburkan, mereka lebih banyak menghabiskan waktu untuk bermain gadegt.

Luftan khawatir, jika nantinya mereka akan melupakan buku, sehingga minat baca mereka semakin tergerus. Sebenarnya, membawa buku sambil berjualan sudah sejak awal Mei 2020 sudah ia niatkan.

“Angan-angan bawa buku itu sebenarnya sudah lama. Tapi, niat makin kuat sejak musim corona. Apalagi, setelah melihat anak-anak waktunya lebih banyak bersama HP daripada membaca buku atau bermain bersama teman-temannya,” tutur Lutfan, seperti yang dikutip dari Kompas.com, Sabtu (27/6/2020).

Suami dari Diah Purwanti ini, awalnya sempat ragu untuk melakukannya. Namun, akhirnya ia mulai mengisi gerobak motor berukuran satu meter itu dengan beragam buku bacaan.

Lutfan mulai berangkat jualan pukul 16.00 – 21.00 WIB. Ia hanya berkeliling berjualan pentol di desa tempatnya tinggal.

Buku-buku yang dibawanya, terdiri dari buku bacaan ilmu pengetahuan, komik, novel, dongeng, hingga majalah dan buku tentang kehidupan.

“Sebagian besar buku untuk anak-anak, buku fiksi, komik, dongeng. Anak-anak paling suka dengan buku yang ada gambarnya,” ungkap Lutfan.

Biasanya, buku yang dibawanya, dibaca oleh anak-anak saat mangkal di satu titik berjualan pentol. Pada satu titik lokasi, Lutfan menyediakan waktu antara 10 hingga 15 menit bagi anak-anak yang tertarik membaca buku.

Jika mereka belum selesai membaca, Lutfan memberikan izin untuk buku tersebut dibawa pulang, dan dikembalikan satu atau dua hari kemudian.

Dalam sepekan terakhir, ungkap dia, ada beberapa anak yang rutin memilih buku dan meminjamnya untuk dibaca di rumah masing-masing.

“Banyak yang antusias, terutama anak-anak. Ada beberapa anak yang meminjam untuk dibaca di rumah. Saya persilahkan karena anaknya suka dan saya minta dikembalikan satu atau dua hari lalu. Setelah itu boleh pinjam lagi buku yang lain,” ungkap dia.

Lutfan menyatakan, tidak memasang tarif untuk buku yang dibaca ataupun dipinjam para pelanggannya.

“Pekerjaan utama saya adalah jualan pentol. Untuk buku yang saya bawa, gratis untuk dibaca atau dipinjam,” ujar dia.

Buku Pinjaman

Buku yang ia bawa, sebagian kecil adalah koleksi pribadinya. Kemudian sebagiannya lagi, ia dapat dari meminjam di perpustakaan milik pegiat literasi di Jombang.

Buku tersebut, secara berkala dikembalikan dan ditukarkan dengan judul lainnya. Lutfan berharap, bisa menambah koleksi buku yang dibawanya sambil berjualan pentol.

Dengan demikian, lanjut dia, anak-anak yang biasa membaca dan meminjam buku yang dibawanya memiliki banyak alternatif bahan bacaan. Inisatif Lutfan ini pun, mendatangkan respons positif dari para orangtua anak-anak yang menjadi pelanggannya.

Baca Juga: Kemenag Bakal Rombak Buku Pelajaran Agama: Fikih Hingga Hadis

Apa yang dilakukannya ini, patut diacaungi jempol. Meski teknologi semakin canggih, semoga gadget tidak menguasai diri anak-anak, sehingga mengurangi minat baca mereka.