Berita  

Pengakuan Tentara Wanita Prancis: Alami Pemerkosaan di Istana Kepresidenan

Ngelmu.co – Seorang tentara wanita Prancis, mengaku mengalami pemerkosaan di Istana Kepresidenan. Menjadi makin heboh, karena diduga pelakunya pun tentara.

Mengutip AFP, Sabtu (13/11/2021), jaksa Prancis tengah menyelidiki kasus tersebut.

Kasus dugaan pemerkosaan ini terjadi setelah resepsi perpisahan seorang jenderal–dan dua orang lainnya–di Istana Elysee.

Tepatnya pada Juli lalu, di mana Presiden Emmanuel Macron turut hadir, sebagaimana Ngelmu kutip dari harian Prancis, Liberation; pihak pertama yang melaporkan dugaan pemerkosaan tersebut.

Sumber peradilan juga mengonfirmasi kepada AFP, jika saat ini tentara yang menerima tudingan masih menjadi saksi pembantu.

Sebelumnya, pada 12 Juli 2021, yang bersangkutan telah menjalani interogasi oleh jaksa.

Dalam artian, tentara tersebut masih menjalani interogasi lebih lanjut, tetapi belum menerima dakwaan secara resmi.

Kehebohan ini bukan yang pertama. Sebelumnya, kantor Macron juga menghebohkan pemberitaan.

Setelah terungkap bahwa salah satu pengawal Macron, saat menyamar sebagai petugas polisi selama protes May Day 2018, justru menyerang para demonstran.

Pekan lalu, pengawal Macron bernama Alexandre Benalla itu pun menerima hukuman tiga tahun penjara atas ulahnya.

Walaupun, ia dapat menghindari sel penjara dengan mengenakan gelang elektronik selama satu tahun.

“Sejak kasus Benalla, Kepala Staf Emmanuel Macron, Patrick Strzoda, ingin menanggapi dengan tegas dan cepat.”

“Setelah ada perilaku yang tidak pantas oleh siapa pun yang bekerja di Elysee,” demikian ungkap sumber kepresidenan.

Baca Juga:

Kembali ke Liberation. Pihaknya melaporkan bahwa kedua tentara merupakan rekan kerja yang bertugas di kantor staf umum, dengan keamanan tinggi di Istana Elysee.

Bertanggung jawab atas masalah sensitif pemerintah, yang kebanyakan bersifat rahasia atau sangat rahasia.

Liberation juga melaporkan, bahwa tentara wanita tersebut mengadu soal pemerkosaan itu ke kantor polisi terdekat, beberapa jam setelah resepsi.

Seorang pejabat kepresidenan–ketika dimintai komentar–mengatakan, “Segera, setelah pihak berwenang mengetahui klaim ini.”

“Tndakan segera diambil untuk mendukung terduga korban, dan orang yang dituduh segera dipindahkan jauh dari Elysee,” klaimnya.

Lebih lanjut, menurut Liberation, untuk menginterogasi, polisi telah menahan tentara yang diduga sebagai pemerkosa.

Menteri Pertahanan Florence Parly juga sudah memerintahkan penyelidikan paralel, yang dapat membawanya ke hadapan komite disiplin.