Berita  

Persoalan Banjir, PDIP: Kalau Mau Jujur, Hampir 3 Tahun Pemprov DKI Tak Lakukan Apa-Apa

PDIP Gembong Anies Jakarta Banjir

Ngelmu.co – Beberapa titik di Ibu Kota, terendam banjir setelah diguyur hujan sejak Jumat (19/2) kemarin. Namun, bagi Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono, banjir terjadi karena Pemerintah Provinsi (Pemprov) setempat, tidak melakukan apa-apa selama hampir tiga tahun.

“Pengentasan persoalan banjir, tapi kalau mau jujur, sudah hampir tiga tahun ini, Pemprov DKI tidak melakukan apa-apa,” tuturnya, mengutip Detik, Jumat (19/2).

“Kecuali menjalankan program-program rutin, misalnya pengerukan waduk dan kali,” sambung Gembong.

Ia juga mengatakan, Pemprov DKI tidak punya program penyelesaian banjir yang bersifat permanen.

Selain itu, lanjut Gembong, normalisasi atau naturalisasi yang kerap Pemprov DKI sebut-sebut, tidak pernah dieksekusi.

“Program pengentasan banjir yang bersifat permanen dan berkelanjutan tidak ada,” ujarnya.

“Normalisasi ataupun naturalisasi, hanya sebatas perdebatan di ruang publik. Eksekusi di lapangan tidak tampak, karena enggak ada kemauan,” imbuh Gembong.

“Sebab, normalisasi itu ‘kan program pemerintahan sebelumnya,” lanjutnya lagi.

“Maka [Gubernur DKI Jakarta] Anies, mewacanakan program barunya, namanya naturalisasi, tapi di lapangan enggak dieksekusi juga,” kata Gembong.

Baca Juga: Bicara Pilgub DKI, PKB: Anies Sangat Terancam, Risma Kandidat Terkuat

Lebih lanjut, ia menyinggung program drainase vertikal yang disebut dapat menyelesaikan banjir.

Terlepas dari itu, Gembong, juga menilai Anies Baswedan, tersandera janji kampanye [tidak menggusur].

Padahal, lanjutnya, hal itu dapat menyelesaikan persoalan banjir, sekaligus penataan permukiman.

“Drainase vertikal, yang digadang-gadang mampu mengentaskan banjir, pada kenyataannya tidak memberi dampak yang signifikan,” kritik Gembong.

“Pak Anies jangan tersandera janji kampanye, yang tidak akan melakukan penggusuran. Namun, mengorbankan warga lainnya,” sambungnya.

“Padahal, kalau penataan permukiman di DAS [daerah aliran sungai] dilakukan, dua pekerjaan sekaligus dapat dilaksanakan,” imbuhnya lagi.

“Penanganan banjir, iya, penataan permukiman juga, iya,” jelas Gembong.

Baca Juga: Hujan Lebat: Jadetabek, Cirebon, Hingga Sulteng Banjir

Titik banjir di Jakarta memang kembali bertambah pada Jumat (19/2) malam, sejak pukul 18.37 WIB.

Setikdanya, total ada 99 rukun tetangga (RT) yang terdampak banjir di Ibu Kota.