Ngelmu.co – Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPS) Tahun Buku 2019, yang digelar PT Pembangunan Perumahan (PP) Tbk (Persero), pada Kamis (4/6) lalu, beragendakan perombakan posisi komisaris dan direksi.
Namun, tak semuanya meninggalkan kursi. Sebab, Menteri BUMN, Erick Thohir, tak menggeser Andi Gani Nena Wea, dari jabatan Presiden Komisaris PT PP.
Lantas, siapa Andi Gani? Selama ini, ia dikenal sebagai relawan Jokowi.
Pada Pilpres 2019 lalu, ia aktif, menggalang massa buruh untuk beberapa acara kampanye, sekaligus jadi Ketua Umum Relawan Buruh Sahabat Jokowi.
Dilansir Kompas, Senin (15/7/2019), sarjana hukum Universitas Atmajaya Yogyakarta, itu juga ikut menggerakkan massa buruh dapam acara Visi Indonesia 2019-2024, di Sentul International Convention Center, Bogor.
Bahkan, Andi memimpin hadirin, serta membacakan deklarasi anak bangsa.
Di mana isi deklarasi antara lain, menyatakan Pancasila sebagai satu-satunya ideologi bangsa, dan menjadikan Bhinneka Tunggal Ika, pengikat Indonesia maju, adil, dan makmur.
Pasca kemenangan Jokowi-Ma’ruf, Andi, ditunjuk menjadi Ketua Panitia Pelaksana Syukuran Inaugurasi Presiden-Wapres 2019-2024.
Saat itu, Andi menyampaikan, jika inaugurasi merupakan agenda pengganti parade budaya, yang batal diselenggarakan karena Jokowi, meminta pelantikan berjalan sederhana.
“Sukarelawan ingin merayakan pelantikan Pak Jokowi, sehingga kami selenggarakan acara inaugurasi ini, agar kegiatan sukarelawan terkoordinasi dengan baik dan tidak sporadis,” kata Andi.
“Kami meminta sukarelawan membantu kerja aparat, menjaga situasi keamanan,” sambungnya.
Lebih lanjut jika dikutip dari laman resmi PT PP, Sabtu (6/6), Andi, juga dikenal sebagai aktivis buruh.
Dirinya pun sempat menjabat, sebagai Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), serta Presidium Majelis Pekerja Buruh Indonesia.
Melihat rekam jejak Andi, dirinya juga menjabat sebagai Ketua Umum Masyarakat Olahraga Indonesia, dan Senior Advisor PT Indika Energi Tbk.
Bahkan, ia memiliki perusahaan sendiri, yakni PT Anugerah Dinamika Abadi, yang berkantor di Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Baca Juga: Mayoritas Fraksi Ingin TAP MPRS PKI Jadi Landasan RUU HIP, PDIP Menolak
Diketahui, Andi, merupakan presiden komisaris BUMN termuda.
Sebab, saat diangkat, pria kelahiran 5 Oktober 1975 itu, baru berusia 39 tahun.
Kembali ke RUPS Tahunan PT PP, dikutip Kontan, tertera 10 mata acara yang dipaparkan kepada para pemegang saham.
PT PP, melaporkan kinerja perusahaan untuk Tahun Buku 2019, di mana pendapatan usaha (revenues), mencapai Rp24,65 triliun, dengan laba bersih Rp1,2 triliun.
Pemegang saham PT PP, dalam RUPS Tahunan, juga menyetujui pembagian dividen tunai (dividend payout ratio) sebesar 22,5 persen, dari laba bersih.
Kemudian diatribusikan kepada pemilik entitas induk, atau setara dengan Rp33,842 per lembar saham, untuk tahun buku 2019.
“PT PP akan membayar dividen tunai tahun buku 2019, sebesar Rp209 miliar, atau setara dengan Rp33,842, per lembar saham kepada para pemegang saham,” jelas Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT PP, Agus Purbianto.
“Usulan tersebut telah disetujui dan disahkan dalam RUPS Tahunan, sehingga dapat dibayarkan oleh perusahaan pada awal bulan Juli 2020,” imbuhnya.
Artinya, dari laba bersih yang didistribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp930 miliar di tahun buku 2019, PT PP, mencadangkan sebesar Rp721 miliar, untuk penguatan ekuitas perusahaan.
Di mana per tanggal 31 Desember 2019 lalu, PT PP, memiliki total ekuitas sebesar Rp17,32 triliun—meningkat 6,2 persen—sementara ekuitas tahun buku 2018, hanya Rp16,31 triliun.
Begitupun dengan aset perusahaan, mengalami peningkatan sebesar 12,6 persen, menjadi Rp59,16 triliun, dari sebelumnya Rp52,54 triliun.
Perusahaan BUMN PT PP merupakan BUMN konstruksi terkemuka di Indonesia.
Bidang usaha utamanya adalah pelaksana konstruksi bangunan gedung dan sipil.
Selain itu, PT PP, juga mengerjakan bidang usaha lainnya, seperti manajemen gedung, serta pengembangan properti.
