SBY: Tidak Mungkin Saya Sodorkan AHY Jadi Cawapres Jokowi

Ngelmu.co – Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono, menanggapi isu bahwa dirinya menyodorkan putranya, Agus Harimurti Yudhoyono, sebagai calon wakil presiden dari Jokowi. Presiden RI ke-6 itu membantah kabar tersebut.

Dilansir oleh Viva, SBY mengungkapkannya pada minggu lalu, saat dia melakukan lawatan ke beberapa tempat di Jawa Barat. SBY mengungkapkan tersebut saat sejumlah orang mengangkat isu itu. Bahkan saat di Jakarta, seorang purnawirawan TNI bintang empat, senior SBY juga menanyakan kepada SBY mengenai persoalan tersebut.

“Apa benar berita itu yang seolah-olah SBY-lah yang meminta-minta bergabung dengan Pak Jokowi, mendukung Pak Jokowi, dan termasuk meminta agar AHY dijadikan cawapres beliau. Tidak benar, tidak benar,” kata SBY dalam akun Facebooknya.

Kemudian, SBY menceritakan beberapa kali dia bertemu dengan Jokowi. Pada pertemuan-pertemuan tersebut SBY tidak sekalipun meminta kepada Jokowi agar AHY dipertimbangkan sebagai cawapresnya. Selain itu juga, SBY menjelaskan bahwa dia juga tidak pernah meminta kepada beberapa menteri dari Jokowi yang datang menemuinya untuk menyampaikan pesan tersebut.

“Saya ini pernah jadi presiden, pernah jadi capres dua kali. Kalau dulu ketika saya sedang mempertimbangkan cawapres yang akan saya ajak untuk mendampingi saya, kalau ada yang memaksakan, meminta-minta, tolong jadikan cawapres, saya kan juga tidak happy, sama kalau sekarang ada yang meminta-minta kepada Pak Jokowi apalagi setengah memaksa, tentu Pak Jokwoi juga tidak suka,” tutur SBY.

SBY mengatakan sudah terjun ke dunia politik dan tentunya dia mengerti etika politik. Oleh karena itu, dia tidak mungkin melakukan tindakan seperti itu.

“Tidak mungkin apalagi AHY itu anak saya sendiri, terus disodor-sodorkan untuk dipilih menjadi cawapres Pak Jokowi,” kata SBY.

Saat ditanya dari mana sumber isu tersebut muncul, SBY mengaku tidak tahu. SBY pun berharap isu tersebut bukan dari kalangan Istana atau mereka-mereka yang dekat dengan Jokowi.

“Kalau justru berita itu muncul dari lingkaran Pak Jokowi tentu melukai perasaan saya dan mungkin malah mengganggu hubungan baik saya dengan Pak Jokowi yang selama ini terjalin dengan baik,” kata dia.