Sejuk, Saat Ustadz Bachtiar Nasir ‘Cipika-Cipiki’ dengan Banser dan GP Ansor Cirebon

Ngelmu.co, CIREBON –Ketua Gerakan Nasional Pembela Fatwa MUI, Ustadz Bachtiar Nasir kembali menggelar tabligh akbar di Kabupaten Cirebon pada Ahad (26/11/2017) kemarin.

Yang cukup menggembirakan, dalam pergelaran Tabligh Akbar di Cirebon, GP Ansor dan Banser Cirebon sambut dan siap kawal Tabligh Akbar KH Bachtiar Nasir. Dalam foto-foto yang beredar dan sebarkan AQL Center, pria yang akrab disapa UBN tersebut nampak akrab saling berciuman pipi (cipika-cipiki) dengan para Banser Cirebon.

Sebelum berangkat ke lokasi, Ketua GP Ansor Ujang Bustomi dan Ketua Banser Abdurrahman mendatangi KH Bachtiar untuk menyatakan dukungan dan siap bersatu dengan umat Islam.

UBN dan Banser. (Foto: AQL Center)

Ustadz Bachtiar Nasir sendiri dalam setiap tabligh akbar selalu menyerukan persatuan umat Islam di Indonesia. Seperti saat menyampaikan di Garut beberapa waktu lalu, UBN menyatakan perbedaan dalam diri manusia adalah sebagai warna yang menjadi keindahan dalam Islam untuk tetap bersatu menjaga bangsa Indonesia.”Perbedaan itu justru menjadi indah, warna warni,” kata Bachtiar.

Ia menyampaikan, setiap orang tentunya berbeda-beda, bahkan dalam setiap kelompok cara berpakaiannya berbeda-beda. Perbedaan tersebut biarlah berjalan sebagai warna dalam kehidupan manusia.”Ada yang suka pakai peci putih, hitam, ada yang suka seragamnya warna hijau, berwarna. Biarlah keragaman ini berjalan,” katanya.

Ia mengajak, seluruh umat untuk menjaga kesatuan dan persatuan, dan menjadi benteng bersama TNI dan Polri untuk menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). “Yang tidak boleh adalah perpecahan, terpecah belah,” katanya.

Ia menambahkan, menjaga persatuan dan kesatuan umat adalah hal yang penting, apalagi saat tahun-tahun politik yang seringkali isu tentang Islam menjadi strategis. “Jadi banyak kepentingan umat Islam, maka harus menjaga persaudaraan,” katanya.

Bachtiar Nasir juga mengajak umat Islam untuk memilih pemimpin yang siap memperjuangkan Islam. “Memilih pemimpinnya yang siap membela rakyatnya, kalau umat Islam pilih pemimpin yang siap menangkan umat Islam, membela kepentingan umat Islam,” katanya.