Sontak seloroh Muhaimin itu pun disambut tepuk tangan dan tawa orang-orang yang hadir di acara itu. Sepertinya mereka paham bahwa Muhaimin sedang berseloroh ala sosok Dilan dalam film Dilan 1990 garapan sutradara Fajar Bustomi.

Seloroh yang dicetuskan Muhaimin itu dilakukan di saat dia memberikan sambutan di acara HUT Ke-69 Pondok Pesantren Raudlatul Ulum dan Haul ke-40 pendiri pesantren itu. Muhaimin menyebutkan bahwa ada beberapa nama kandidat wapres di kantong Presiden Joko Widodo (Jokowi), capres petahana pada Pemilihan Presiden 2019.

“Begini ya, saya sudah sering sampaikan ke para bakal calon wapres bahwa jadi wapres itu berat. Lha, ngurus umat, ngurus NU, itu berat. Banyaknya minta ampun. Pesantren saja ada lebih 30 ribu jumlahnya. Jadi, karena berat, biar saya saja. Kan sudah terbukti,” seloroh Muhaimin, dikutip dari Antara.

Baca juga: Saat Cawapres Jokowi Belum Diputuskan, Airlangga Mendekat ke Megawati

Politisi PKB yang akrab disebut dengan Cak Imin itu, dengan nada serius, mengaku niatnya untuk menjadi cawapres tulus untuk mengurus umat supaya sejahtera dan hidup cukup. Selanjutnya Muhaimin juga menyatakan tujuannya menjadi wapres adalah agar pesantren tidak kumuh, lulusannya siap kerja dan percaya diri.

“Terima kasih atas kepercayaan kepada saya untuk menjadi calon wakil presiden. Kita tunggu saja istikharah Pak Jokowi,” ujar Cak Imin.

DIketahui sebelumnya bahwa pengasuh Pondok Pesantren Raudlatul Ulum KH M Najib Suyuthi mendukung penuh niat Muhaimin menjadi cawapres. Menurut Najib, saat ini adalah kesempatan terbaik dan tidak boleh disia-siakan oleh Nahdliyin untuk mengusung kader terbaiknya dalam pentas kepemimpinan nasional.

“Kata orang bijak kesempatan tidak akan datang dua kali. Saat ini warga Nahdlatul Ulama harus ikut menata bangsa ini,” kata Najib.

Najib menyatakan bahwa Muhaimin bukan hanya sarat pengalaman dan memiliki kepedulian kepada NU, tapi juga merupakan pribadi yang sejuk dan berakhlak baik.

“Cak Imin adalah kita. Masih muda pula. Ayo kita sama sama dukung dan jadikan. Insya Allah kita tidak dilupakan,” kata Najib.